Bila merujuk pada tahun-tahun ke belakang, sekolah yang memiliki 36 Â rombongan belajar dan masing-masing kelas dihuni oleh kurang lebih 36 siswa, ketika dalam melaksanakan ujian, baik itu PTS, PAS, dan PAT yang masih berbasis kertas dan pensil/pulpen atom.
Maka kertas yang dibutuhkan untuk pembuatan soal, lembar jawaban, dan sebagainya, dibutuhkan kurang lebih 210 rim. Berarti sekolah ini sedikit banyaknya sudah mendukung program Paperless meskipun belum menyeluruh, karena kelas 10 dan 11 masih menggunakan media ini.Â
Dengan demikian, program Paperless ini sudah terasa kebermanfaatannya dalam mengurangi  jumlah kertas yang dipakai sekira 35%.
Untuk ke depan, diharapkan program Paperless ini dapat diberlakukan secara masif untuk semua angkatan di sekolah ini dan predikat Sekolah Adiwiyata bukanlah sebatas mimpi. Tentunya, dukungan dari berbagai pihak sangat dinantikan.
Wallahualam bissawab
Baloper, 7/12
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H