Misalnya, pada tahun 2024, SR019 diterbitkan dengan kupon sebesar 6,2% per tahun. Dana yang dihimpun melalui penerbitan ini digunakan untuk mendanai proyek energi terbarukan, seperti pembangkit listrik tenaga surya di wilayah Nusa Tenggara Timur. Keunggulan lainnya adalah tarif pajak bunga yang tetap rendah, yaitu sebesar 10%, sehingga meningkatkan daya tarik produk ini di kalangan investor muda.
3. Savings Bond Ritel (SBR)
SBR adalah obligasi yang tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder, sehingga cocok untuk investor yang menginginkan kestabilan investasi. Produk ini menawarkan tingkat imbal hasil mengambang yang disesuaikan dengan suku bunga acuan.
Pada tahun 2024, SBR012 memberikan imbal hasil sebesar 5,9% per tahun dengan masa jatuh tempo dua tahun. Sebagian besar dana dari penerbitan ini digunakan untuk mendukung program subsidi pendidikan bagi siswa kurang mampu di seluruh Indonesia.
4. Sukuk Tabungan (ST)
Mirip dengan SBR, Sukuk Tabungan adalah produk investasi berbasis syariah yang tidak dapat diperdagangkan. Produk ini memberikan imbal hasil yang mengambang sesuai dengan prinsip keadilan sosial.
Dana yang dihimpun melalui ST digunakan untuk proyek-proyek berbasis komunitas, seperti pembangunan masjid, sekolah, dan fasilitas umum di pedesaan. Misalnya, pada tahun 2024, ST010 berhasil menghimpun dana sebesar Rp10 triliun yang digunakan untuk pembangunan sekolah inklusi di daerah terpencil.
5. Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS)
CWLS adalah instrumen unik yang menggabungkan investasi dengan prinsip wakaf. Dana yang dihimpun melalui CWLS digunakan untuk mendukung proyek-proyek sosial, seperti pembangunan rumah sakit wakaf atau pemberian beasiswa bagi anak-anak kurang mampu.
Pada tahun 2024, CWLS seri SWR004 berhasil menggalang dana sebesar Rp5 triliun yang digunakan untuk membangun rumah sakit berbasis wakaf di Jawa Tengah. Imbal hasil dari investasi ini diberikan kepada penerima manfaat wakaf, sehingga memberikan nilai tambah baik bagi investor maupun masyarakat penerima manfaat.
Mengapa Investasi SBN Penting bagi Generasi Muda?