Mohon tunggu...
nialutfiyana
nialutfiyana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Verbal Abuse dalam Perspektif Q.S Al - Hujurat Ayat 11 - 12 : Membahas Kasus Gus Miftah

14 Desember 2024   15:49 Diperbarui: 21 Desember 2024   16:15 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gus Miftah dengan Penjual Es Teh ( sumber : oposisicerdas.com)

"Dol en ndisik, ngko lak rung payu yo wes, takdir (Jual dulu, nanti kalau masih belum laku, ya sudah, takdir)," lanjut Gus Miftah.

Sementara itu, pedagang es teh yang mendapat kata-kata kasar dari Gus Miftah hanya terdiam di tengah-tengah para hadiri yang tertawa. Banyak orang yang lantas bersimpati kepada pedagang es teh itu.

Di sisi lain, kritikan dan kecaman publik mengarah kepada Gus Miftah dan orang-orang yang terekam menertawakan pedagang tersebut.

Vebal Abuse dalam Perspektif Al Qur`an Surah Al - Hujurat Ayat 11 - 12 

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاۤءٌ مِّنْ نِّسَاۤءٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّۚ وَلَا تَلْمِزُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوْا بِالْاَلْقَابِۗ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوْقُ بَعْدَ الْاِيْمَانِۚ وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ ۝١١

"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan itu) lebih baik daripada mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olok) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diolok-olok itu) lebih baik daripada perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela dan saling memanggil dengan julukan yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) fasik setelah beriman. Siapa yang tidak bertobat, mereka itulah orang-orang zalim"

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَۗ اِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ ۝١٢
 

"Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak prasangka! Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Janganlah mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Bertakwalah kepada Allah! Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang"
 

Berdasarkan Q.S Al - Hujurat ayat 11 - 12, bentuk - bentuk verbal abuse yang terdapat di dalam ayat tersebut terdapat 6 bentuk yaitu mengolok - olok, mencela, memanggil dengan gelar yang buruk, berperasangka buruk, mencari kesalahan orang lain, dan menggunjing.

Verbal abuse yang dilakukan oleh Gus Miftah, yang menyebut seorang penjual es teh dengan kata "g*blok" termasuk bentuk mencela. Hal tersebut menjadi sorotan publik dan memunculkan perdebatan. Penggunaan kata "g*blok" yang berarti bodoh atau tidak cerdas telah dianggap merendahkan martabat orang lain dan bisa menyakiti perasaan.

Dalam perspektif Q.S Al - Hujurat, Ayat 11 -12, verbal abuse yang telah dilakukan oleh Gus Miftah dengan menyebut penjual es teh "g*blok" adalah tindakan yang bertentangan dengan prinsip - prinsip islam tentang menjaga adab dan etika adalam berbicara. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun