Mohon tunggu...
Niala cita
Niala cita Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - INFJ

Perempuan yang hobi mengamati sekitar, suka bercerita dan mendengarkan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

2024 Aku Sadar ...

30 Desember 2024   22:18 Diperbarui: 30 Desember 2024   22:18 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Seseorang yang saya kenal dari usia 12 tahun mendapat musibah. Saya sebagai sahabat hanya bisa mendampingi dia di Rumah sakit dan menguatkan dia kalau semua akan baik-baik saja. Hebatnya dia tidak menangis, tidak mengeluh, katanya kalau dia menangis nanti ibunya akan lebih keras lagi tangisannya. Jika dia terlihat lemah, ke empat anaknya di rumah akan ikut sedih.

Hal yang luar biasa yang saya tidak menyangka akan keluar dari mulut dia sendiri. Saya mengenal dia sebagai anak bungsu yang manja yang memiliki banyak ketakuta dalam hidup. Ternyata sahabat saya ini bisa berubah menjadi sekuat itu.

Dia yang selalu terlihat bahagia, dia yang selalu ramah dan perhatian dengan orang-orang sekitarnya. Katanya dia  tidak terbiasa menceritakan masalahnya pada orang lain, dia lebih baik diam agar tidak membuat khawatir orang lain.

Semua Orang Bisa Berubah

Jangan pernah merasa diri sendiri lebih baik dari orang lain. Membicarakan aib orang secara terang-terangan dan mendetail bahkan membagikannya di sosial media. Biasanaya ada kepuasan dari orang-orang yang melakukan hal tersebut.

Padahal kalau ditelisik lebih dalam, pertanyakan diri sendiri terlebub dahulu. Sudah sebaik apa kamu , kamu memang terlihat baik namun itu karena tuhan masih mau menutupi aib dan kesalahanmu.

Seseorang yang kita pandang sebelah mata suatu saat nanti bisa merubah menjadi orang yang bersinar. Seseorang yang kita pikir banyak sekali dosanya ternyata sudah bertobat dan dimaafkan oleh tuhan. Lalu bagaimana dengan kita yang hanya fokus pada kejelekan seseorang, lupa bercermin dan memperbaiki diri.

Bersiap Untuk Kehilangan

Tahun ini sudah berapa kali saya bertaziah ke rumah teman, sahabat dan saudara. Anak-anak yang mau tidak mau harus merasakan kehilanga orangtunya. Di usia berapapun kalian, entah masih muda ataupun sudah berrumur konon kehilangan orangtua adalah pukulan besar kehidupan. Ibarat kaki, berjalan pun akan pincang.

Hidup tidak akan lagi sama setelah kita masuk ke liang lahat menyambut jasad orangtua. Muncul pertanyaan untuk apa kita hidup?.

Aku hidup karena belum mati saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun