Mohon tunggu...
Niala cita
Niala cita Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - INFJ

Perempuan yang hobi mengamati sekitar, suka bercerita dan mendengarkan.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Kalimat Permintaan Maaf yang Baik

9 Desember 2024   13:05 Diperbarui: 9 Desember 2024   13:26 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Hubungan antar sesama manusia rentan mengalami konflik satu sama lain. Bisa karena perbedaan pendapat , tindakan atau perkataan yang menyakiti orang lain.

Meminta maaf adalah cara agar hubungan kita dengan orang lain menjadi baik kembali. Sayangnya tidak semua orang tahu kalimat Permintaan maaf yang tepat yang harus diucapkan pada orang lain.

Ada seorang ibu yang melakukan kesalahan pada anaknya, dia lupa menjemput anaknya tepat waktu. Si anak sampai harus menunggu 30 menit lebih lama, ada dua kalimat Permintaan maaf yang bisa di ucapkan.

"Maafkan mama ya nak".

"Mama minta maaf ya nak".

Dari dua kalimat di atas , mana yang lebih baik untuk di ucapkan. Kalimat pertama terkesan si ibu memaksakan si anak untuk memaafkan. Kalimat ke dua terlihat jelas si ibu meminta maaf dengan menyebut namanya terlebih dahulu, terkesan aktif.

Ada lagi permintaan maaf yang lain, yang sering kita dengar namun sebenarnya kurang pas di sampaikan.

"Maaf ya kalau ucapan saya menyebalkan"

Kalimat kalau mengesankan dia tidak benar-benar menyadari kesalahannya. Berharap kalau yang dimintai maaf ternyata tidak merasa ucapan yang dia ucapkan menyebalkan dan membuat sakit hati. Ada perasaan tidak yakin apakah ucapan dia salah atau tidak.

Kalimat yang lebih baik itu seperti "Maaf ya atas ucapanku kemarin yang kurang pantas". Dia menyadari kalau ada yang salah dengan ucapannya pada orang lain.

"Aku minta maaf, soalnya aku tidak tahu kalau kamu akan bereaksi sampai seperti itu". Kalimat Permintaan maaf ini malah terkesan  menyalahkan orang lain sebagai penyebab dia minta maaf. Bandingkan dengan kalimat Permintaan maaf di bawah ini.

"Aku sadar ternyata tindakanku berdampak demikian ke kamu, maaf ya".

Dalam kalimat ini tidak ada bantahan kalimat seperti tetapi, tapi setelah meminta maaf. Dia menyadari bahwa tindakan dia berdampak negatif pada orang lain.

Kalimat Permintaan namun terdapat kata bantahan ,akan mengaburkan kata maaf itu sendiri. Minta maaf terkesan hanya formalitas saja untuk menyelesaikan pertikaian agar tidak semakin panjang tanpa menyadari kesalahan.

Permintaan maaf bukan hanya tentang kata-kata tetapi lebih ke niat, kesadaran dan ketulusan kita. Ketika kita menyadari bahwa kita berbuat kesalahan, sangat penting untuk meminta maaf pada orang lain. Meminta maaf tidak akan membuat kita tampak rendah dimata orang lain, malah kita adalah orang kesatria yang berani bertanggungjawab dengan tindakan atau perkataan kita.

Bukankah tidak ada orang yang sempurna di dunia ini. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun