Mereka mampu mengkuliahkan ketiga anak-anaknya, bahkan ketiga anaknya malah sudah jadi PNS dan PPPK. Kata beliau, dulu saat anaknya kuliah dia biasa berhutang di bendara sekolah. Gali lubang tutup lubang.
Semua terlewati dengan baik, anak-anaknya bahkan sudah mandiri dan mempunyai rumah masing-masing.
Keberkahan yang dimaksud itu ya seperti ini, jangan di lihat dari nominal angka gaji guru. Yang kalau pakai hitungan matematika manusia pasti kurang dan tidak cukup. Ada hitungan matematika Allah yang kadang tidak sampai di pikiran manusia.
Keberkahan atau rejeki bukan hanya tentang angka. Kesehatan untuk semua keluarga, anak-anak yang penurut, mendapat teman dan lingkungan yang baik. Di mudahkan beribadah dan banyak kemudahan lain.
Sebagai umat Islam pasti kita paham ada tiga amal jariyah yang akan kita dapat pahalanya walau sudah meninggal. Pertama doa anak yang Sholeh, sedekah jariyah dan ilmu yang bermanfaat.
Menjadi guru , mengajarkan baca tulis, berhitung dan ilmu pengetahuan lain tentu termasuk ilmu yang bermanfaat. Pahalanya sudah di jamin di akhirat dan tentu saja di dunia.
Untuk semua guru di manapun, jangan merasa lelah menjadi orang yang digugu dan ditiru. Jika kalian sedang merasa pekerjaan kalian tidak di hargai, percayalah ada Allah yang maha menghitung amal hambanya. Semoga keberkahan membagikan ilmu yang bermanfaat bisa kalian rasakan didunia dan akhirat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H