Kasus kejahatan beberapa tahun ini sebagian ada yang dilandasi karena hutang piutang. Yang paling terakhir kasus anak perempuan usia 5 tahun yang di culik lalu dibunuh oleh lima orang dewasa. Dalangnya tidak lain adalah seseorang yang punya hutang kepada ibu si korban, konon dia marah di tagih hutang.
Banyak kejadian si pemberi hutang saat menangis malah mendapat perlakuan tidak pantas. Tidak hanya ucapan kasar namun berupa pemukulan, pengeroyokan bahkan sampai tindakan yang mengancam nyawa.
Apa alasan yang membuat orang yang berhutang malah lebih galak dari yang dibintangi
1. Rasa bersalah
Dari hati yang terdalam , mereka tahu kalau mereka salah telah melanggar perjanjian pembayaran hutang. Ada perasaan tidak enak, daripada mereka terlihat lemah, mereka memilih pasang badan dan lebih galak untuk menutupi rasa bersalah itu.
2. Power playÂ
Mencoba mengambil kendali sebab tidak mau ada di pihak yang lemah dengan cara menjadi lebih galak.
3. Phychological projection
Sebenarnya pengutang kesal sama dirinya sendiri karena tidak bisa membayar hutang. Alih-alih mengaku salah mereka mengalihkannya pada orang lain, ya si pemberi hutang itu.
4. Stress finansialÂ
Kebanyakan penunggak hutang memang orang-orang yang buruk dalam pengelolaan keuangan. Bisa jadi mereka punya lebih dari satu hutang, hutang di lembaga keuangan dan pribadi. Stress yang mereka alami, mereka luapkan pada si pemberi hutang.CÂ
5. Cognitive Dissonance.
Pertentangan antara "harus bayar hutang" dan "tidak bisa bayar hutang' membuat mereka melakukan pembenaran dengan cara menyalahkan orang lain.
6. Learned behavior
Berkaca dari pengalaman orang lain, mereka berpikir menjadi galak bisa membuat mereka berhasil kabur dari tanggung jawab membayar hutang.
7. Fear of vulnerability
Ketakutan yang dirasakan ditutupi dengan cara bersikap galak.
8. Di banyak budaya, punya hutang adalah aib. Daripada menanggung malu kalau harus mengakui tidak mampu bayar, mereka memilih menyerang lebih dahulu si penagih hutang .
Mengajukan pinjaman atau berhutang pada orang lain baik atas pada lembaga atau perorangan tentu kita wajib membayarnya. Bersikap lebih galak, menyerang si pemberi utang Memang awalnya efektif membuat pembayaran hutang jadi lebih akhir waktunya. Sayangnya hal itu tidak efektif sebab hutang tetaplah hutang yang akan diminta pertanggungjawabannya. Jangan sampai karena hutang, nama baik tercemar dan sampai melakukan hal-hal yang melanggar hukum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H