5. Cognitive Dissonance.
Pertentangan antara "harus bayar hutang" dan "tidak bisa bayar hutang' membuat mereka melakukan pembenaran dengan cara menyalahkan orang lain.
6. Learned behavior
Berkaca dari pengalaman orang lain, mereka berpikir menjadi galak bisa membuat mereka berhasil kabur dari tanggung jawab membayar hutang.
7. Fear of vulnerability
Ketakutan yang dirasakan ditutupi dengan cara bersikap galak.
8. Di banyak budaya, punya hutang adalah aib. Daripada menanggung malu kalau harus mengakui tidak mampu bayar, mereka memilih menyerang lebih dahulu si penagih hutang .
Mengajukan pinjaman atau berhutang pada orang lain baik atas pada lembaga atau perorangan tentu kita wajib membayarnya. Bersikap lebih galak, menyerang si pemberi utang Memang awalnya efektif membuat pembayaran hutang jadi lebih akhir waktunya. Sayangnya hal itu tidak efektif sebab hutang tetaplah hutang yang akan diminta pertanggungjawabannya. Jangan sampai karena hutang, nama baik tercemar dan sampai melakukan hal-hal yang melanggar hukum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H