Mohon tunggu...
Nia KaniaDewi
Nia KaniaDewi Mohon Tunggu... Guru - Seorang pendidik yang mendidik orang banyak untuk Mencerdaskan bangsa

Hidup itu harus mandiri sabar dan mensyukuri nikmat allah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Inklusif

11 Agustus 2022   02:47 Diperbarui: 11 Agustus 2022   05:52 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

itulah pentingnya kita sebagai pendidik  belajar tentang  pendidikan inklusif sehingga dapat menerapkannya di dalam. kegiatan pembelajaran.

Guru harus dapat memfasilitasi semua siswa/i termasuk ABK sehingga potensinya berkembang, jangan memaksakan kehendak guru karena siswa/i memiliki keunikan dan potensi yg berbeda".

betul, Semoga kita sebagai pendidik dapat memahami keunikan yang dimiliki siswa sehingga potensinya dapat berkembang dengan baik

Menemukan dan mengenali anak-anak berkebutuhan khusus tentunya membutuhkan perhatian serius. Ada anak-anak yang dengan mudah dapat dikenali sebagai anak berkebutuhan khusus, tetapi ada juga yang membutuhkan pendekatan dan peralatan khusus untuk menentukan, bahwa anak tersebut tergolong anak berkebutuhan khusus. Anak-anak yang mengalami gangguan/hambatan fisik misalnya, dapat dikenali dengan keberadaan fisiknya, sebaliknya untuk anak-anak yang mengalami hambatan dalam segi intelektual maupun emosional memerlukan instrumen dan alasan yang rasional untuk dapat menentukan keberadaannya. Setelah belajar tentang pendidikan inklusif terkait topik indentifikasi, asemen, planning matrik, akomodasi kurikulum, dan program pembelajaran individual  (PPI), ternyata sebelum pembelajaran sebaiknya guru melaksanakan identifikasi/asesmen dan memetakan kemampuan peserta didik, membuat perencanaan pembelajaran yang sesuai dengan keunikan peserta didik sehingga mereka mendapatkan pelayanan pembelajaran sesuai dengan kemampuannya dan kebutuhannya. 

#GBB Inklusif #Pendidikan Inklusif. 

Setelah belajar tentang pendidikan inklusif terkait topik indentifikasi, asemen, planning matrik , akomodasi kurikulum, dan program pembelajaran individual  (PPI), saya perlu memulai untuk mencoba melakukan identifikasi terlebih dahulu pada peserta didik sehingga didapatkan informasi mengenai "spesifikasi" individu masing-masing, lantas melakukan asesmen, melakukan pemetaan terhadap keberagaman kebutuhan peserta didik, dan menyiapkan program pembelajaran individual (PPI) yang berorientasi pada peserta didik yang memperhatikan kecepatan belajar masing-masing, mengejar ketertinggalan dan mengoptimalkan kemampuan. 

Dalam mengidentifikasi jangan lupa memperhatikan kondisi psikis peserta didik. Karena itu justru merupakan faktor yg paling penting. Agar tujuan pembelajaran tercapai. 

Lebih akurat mengidentifikasi kebutuhan peserta didik, In syaa Allah perlakuan lebih sesuai, hasil makin optimal

Dengan mengetahui informasi lengkap peserta didik kita dapat merencanakan kegiatan pembelajaran dengan baik yang dapat diterima oleh semua peserta didik termasuk PDBK.

#Pendidikan Inklusif.  #GBB Inklusif

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun