Umat muslim harus menahan pikiran dan emosi negatif seperti cemburu, marah, bahkan harus mengurangi untuk bersumpah serapah, berkeluh kesah, dan bergosip selama bulan Ramadan. Menahan emosi lebih sulit daripada menahan lapar dan haus.
Marah memang hal yang normal, dan ini adalah emosi yang sehat. Tetapi ketika marah sudah di luar kendali dan merusak diri atau orang lain, ini dapat mengarah pada masalah di pekerjaan, hubungan personal, hingga merusak ibadah.
Cegah marah dengan relaksasi
Relaksasi memiliki tujuan untuk mengurangi emosi dan penyebab naiknya keadaan psikologis karena marah. Anda tidak bisa menghilangkan, menghindari, atau mengubah hal-hal yang membuat Anda marah, tetapi Anda bisa mengontrol reaksi Anda melalui relaksasi. Cara-caranya adalah sebagai berikut:
1. Tarik nafas panjang
Ketika Anda marah, degup jantung akan terasa cepat dan nafas Anda akan terasa dangkal. Anda bisa belajar mengurangi ini dengan cara memperlambat nafas dan membuat relaks otot yang tegang secara sistematis.
Anda bisa melakukan relaksasi sederhana seperti menarik nafas dalam sambil mengucapkan kata-kata yang menenangkan seperti "santai" atau "tenang".
Tarik nafas secara lambat. Nafas Anda harus masuk ke perut terlebih dahulu, kemudian ke dada. Lalu ke dada bagian atas, tepat di bawah bahu. Rasakan tulang rusuk Anda mengembang. Latihlah selama 15 menit setiap harinya.
2. Yoga
Olahraga seperti yoga yang dapat membuat otot-otot Anda relaks juga dapat membuat perasaan Anda tenang. Beberapa pose yoga juga dapat melepas stres secara instan, seperti bound angle pose atau posisi duduk bersila dengan punggung yang tegak. Pertemukan kedua telapak kaki Anda, lalu tahan kaki Anda ke bawah dan angkat bokong dan tulang belakang ke atas.
Pose lainnya adalah child's pose. Duduklah di atas matras dengan kedua kaki bertumpu di bawah bokong. Arahkan tubuh ke matras sehingga Anda dapat lutut bertemu dengan dada. Simpan kedua tangan jauh ke depan.Â
3. Dzikir
Selain untuk beribadah, dzikir juga dapat membuat orang relaks karena dapat mengosongkan pikiran dan memusatkan fokus pada Allah. Lakukan dzikir setelah salat agar pikiran selalu tenang.
Relaksasi membutuhkan kesadaran diri untuk melakukannya. Terkadang Anda tidak mengetahui bahwa Anda sedang marah dan seberapa besar marah  Anda. Oleh karena itulah Ramadan dan puasa menjadi momen yang istimewa untuk mengelola amarah.
Dengan puasa, Anda dapat melakukan introspeksi dan mendengarkan apa yang terjadi pada diri ketika kita sedang tidak sibuk dengan hal-hal keduniawian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H