Mohon tunggu...
Nia Janiar
Nia Janiar Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis lepas. Gemar mengunjungi pameran seni dan belajar zero waste. Kunjungi blog pribadi di www.niajaniar.com

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Lupakan Makanan Manis, Ini 3 Rekomendasi Makanan Terbaik untuk Berbuka

21 Mei 2019   09:58 Diperbarui: 21 Mei 2019   10:09 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak penjual dadakan yang berjualan makanan manis untuk berbuka, seperti es sekoteng, es timun suri, atau kolak. Semuanya makanan itu dicampur gula atau susu sehingga terasa manis dan menyegarkan di lidah setelah berpuasa seharian.

Berbuka puasa dengan makanan manis menjadi kebiasaan warga Indonesia. Padahal, secara kesehatan, berbuka puasa dengan makanan manis itu tidak direkomendasikan. Asupan gula akan membuat kadar gula darah di dalam tubuh melonjak tinggi seperti "yoyo". 

Bahaya konsumsi gula saat buka puasa

Kenyataannya, makan makanan manis tidak membuat tubuh segar, tetapi akan terasa lelah. Dikutip dari Alinea.id, Ketua Indonesia Sport Nutritionist Association (ISNA) Rita Ramayulis, menjelaskan bahwa kadar glukosa darah yang meningkat akan merangsang produksi insulin yang berlebihan. 

Insulin akan memproses gula menjadi glikogen atau energi cadangan. Proses naik turun dengan cepat inilah yang mengakibatkan tubuh terasa lelah.

Selain kadar gula dalam darah yang meningkat, gula juga dapat meningkatkan produksi asam lambung dengan tinggi. Akibatnya, perut terasa nyeri dan tidak nyaman.

Makanan terbaik untuk berbuka puasa

Lantas, apa sajakah makanan yang terbaik yang aman dikonsumsi saat berbuka? Simak tiga makanan dan minuman di bawah ini yang direkomendasikan oleh seorang Fitness & Diet Influencer Yulia Baltschun di akun YouTube-nya.

1. Air putih

Air putih adalah minuman terbaik untuk berbuka puasa. Jumlah yang direkomendasikan adalah 250-500 ml sebelum makan. Dalam keadaan perut kosong, air akan lebih cepat diserap oleh tubuh. Selain itu, minum air putih sebelum makan juga dapat mengontrol nafsu makan. 

Hindari minum minuman isotonik karena beberapa minuman isotonik memiliki kadar gula dan garam yang tinggi. Hindari pula minuman tinggi kafein yang dicampur dengan gula seperti teh kemasan.

2. Pepaya atau nanas

Kandungan papain dalam pepaya dan  bromelin dalam nanas bertindak sebagai enzym booster atau membantu asam lambung untuk mengurai protein dan makanan lainnya.

Makanlah kedua buah tersebut sebelum makan makanan utama. Kombinasikan pepaya atau nanas dengan buah-buahan lain yang berbeda warna. Misalnya, Anda makan pepaya, apel, dan anggur.

3.  Makanan yang bantu kerja usus

Makanan yang membantu kerja usus adalah makanan yang mengandung probiotik (yogurt, ragi, acar, oncom, kefir, acar-acaran) dan prebiotik (sayuran hijau, rumput laut, kol, kacang-kacangan, merah).

Makanan manis bisa dimakan setelah Anda telah makan makanan utama. Pastikan jumlahnya tidak berlebihan. Dengan mengurangi makanan manis, selain tubuh jadi lebih sehat, Anda bisa mendapatkan bonus berat badan yang berkurang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun