Â
Â
Â
Kulangkahkan kakiku, dan kulayangkan pandangan pada sebuah rumah joglo yang halamannya memiliki 3 buah pohon srikaya itu. Kupandangi lama-lama, tak asing, tak banyak yang berubah. Suara batang bambu yang berderit di depan rumahnya pun, masih sama dengan suara yang terdengar 10 tahun yang lalu.
Â
Â
Lamanya waktu berjalan, tak menghapus memori yang ada di ingatan. Masih segar di dalam otakku…
tiap sore…, sepuluh tahun yang lalu,
seusai kami mengaji di masjid, aku selalu kerumah itu. Mengajak salah satu penghuni rumah itu bermain.