Mohon tunggu...
nurkurnianti
nurkurnianti Mohon Tunggu... Model - mahasiswa

nama saya nurkurnianti umur 19 tahun mahasiswa universitas nadhatul ulama indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep Perbandingan Negara menurut Pandangan Ilmuan Muslim dan Ilmuan Barat

9 Desember 2024   13:22 Diperbarui: 9 Desember 2024   13:39 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. *Al-Ghazali*: Negara harus dipimpin oleh pemimpin yang adil dan bijak untuk mencapai keadilan dan kesetaraan (Al-Iqtisad fi Al-Itiqad, 1100 M).

*Perbandingan*

1. *Kedaulatan*: Ilmuwan Barat menekankan kedaulatan rakyat, sedangkan ilmuwan Muslim menekankan kedaulatan Allah.

2. *Tujuan Negara*: Ilmuwan Barat fokus pada kebahagiaan, keadilan dan kebebasan, sedangkan ilmuwan Muslim menambahkan tujuan mencapai keadilan, kesetaraan dan ketaatan pada syariat.

3. *Peran Pemimpin*: Ilmuwan Barat menekankan peran pemimpin sebagai pelayan rakyat, sedangkan ilmuwan Muslim menekankan peran pemimpin sebagai khalifah Allah.

4. *Kontrak Sosial*: Ilmuwan Barat menekankan kontrak sosial antara individu, sedangkan ilmuwan Muslim menekankan kontrak sosial antara individu dan Allah

Konsep sentral dalam teori negara Ibnu Khaldun adalah ashabiyah. Ashabiyah dapat diartikan sebagai semangat persaudaraan, solidaritas, dan kohesivitas sosial yang kuat di antara suatu kelompok. Semangat ini berperan sebagai perekat sosial yang menyatukan suatu kelompok dan menjadi dasar pembentukan negara.

Berikut adalah peran ashabiyah dalam pembentukan dan perkembangan negara menurut Ibnu Khaldun:

Pembentukan Negara: Ashabiyah yang kuat menjadi landasan bagi terbentuknya suatu negara. Ketika suatu kelompok memiliki semangat persaudaraan yang tinggi, mereka akan cenderung bersatu untuk mencapai tujuan bersama, termasuk membentuk suatu pemerintahan yang kuat.

Pertumbuhan Negara: Ashabiyah yang terus terpelihara akan mendorong negara untuk tumbuh dan berkembang. Semangat persaudaraan yang kuat akan memicu inovasi, kerja sama, dan semangat juang yang tinggi di antara anggota masyarakat.

Kemunduran Negara: Sebaliknya, melemahnya ashabiyah akan menyebabkan kemunduran suatu negara. Ketika semangat persaudaraan mulai luntur, konflik internal akan muncul, dan negara akan menjadi lemah dan mudah dijajah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun