Mohon tunggu...
nia s_n
nia s_n Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris

everything has changed

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"The Purge: Anarchy," Malam Terkutuk bagi Mereka yang Tidak Memiliki Apa-apa

24 Juni 2020   12:44 Diperbarui: 24 Juni 2020   12:40 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar uproxx.com

Selama pandemi covid ini, pemerintah membuat peraturan untuk tetap melakukan aktifitas #dirumahsaja. Dan begitu pun keluarga saya, yang mengikuti aturan tersebut. Selama dirumah, tentu saja, kami jenuh dengan aktifitas yang begitu saja, setiap harinya.

Maka saya dan adik saya memutuskan untuk menonton film saat ada waktu luang, atau dimalam hari sebelum kita tidur, banyak sekali film yang kita tonton, dan kami memilih random. Saat kami search ternyata ada film yang menarik perhatian kami, akhirnya kami memilih film #thepurge dari yang lainnya.

Nah saya akan membahas sedikit film ini dan memberikan sedikit penilaian kedalam persfektif islamiahnya.

Film yang menceritakan tentang sebuah program yang dibuat oleh Amerika Serikat pada masa depan.

Program untuk mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan, dan menjadikan orang yang memiliki dendam terhadap orang lain, agar melakukan apapun yang mereka inginkan seperti melakukan kejahatan dan pembunuhan agar dendam mereka terbalas, seolah-olah mereja raja yang dapat berbuat apa saja.

Proram itu disebut "hari pembersihan" dikatakan demikian karena, pemerintah negara tersebut ingin negaranya aman, tentram tidak adanya gangguana dari orang-orang yang miskin atau pengangguran dimana-mana.

Film ini menarik perhatian saya karena adegan demi adegan yang dilakukan dalam film tersebut sangat lah keji, dimana " hari pembersihan" itu dimulai pada pukul tujuh malam dan sampai pada pukul tujuh yang ditandai dengan suara sirene disetiap sudut kota, untuk menandai awal dan berakhirnya program itu.

Yang seharusnya jadi waktu untuk beristirahat, dari aktifitas seharian, berkumpul kembali dengan keluarga dirumah. Tetapi dalam film tersebut membuat para keluarga sangat was-was karena takut jika ada orang yang ingin menerobos masuk kedalam rumah untuk membalaskan dendamnya.

Tak berbeda dari seri lainnya.

The Purge tetap menampilkan adegan kekerasan yang sangat brutal, mereka memakai topeng sambil bernyanyi-nyanyi di sepanjang jalan, untuk menakuti korban-korbannya, tidak lupa dengan senjata yang menempel ditangan mereka, yang siap kapan saja bisa mereka todongkan kepada korban-korbannya.

dan pada malam itu seolah menjadi "surga" untuk para mereka yang merayakan "hari pembersihan" itu, dan sebaliknya menjadi hari terkutuk bagi mereka yang tidak bisa melakukan apapun.

jika saya geser sedikit cerita dari film tersebut kedalam persfektif islam, banyak sekali yang menjadi permasalah dalam film tersebut, karena terlalu banyak adegan yang tidak patut dicontoh bagi umat islam, banyak pembelajaran yang bisa kita ulang, seperti ;

Pembunuhan

Pada dasarnya tidak ada satupun agama di dunia ini yang menghalalkan pembunuhan, sebab tujuan agama adalah untuk perdamaian, menyebarkan kasih sayang, dan mengatur tatanan sosial agar lebih baik. Begitu pula dengan doktrin agama Islam, sejak awal penurunannya sudah ditegaskan bahwa Islam mengemban visi kerahmatan (QS: al-Anbiya': 107). 

Sehingga hampir tidak ditemukan pembenaran kejahatan dalam ajaran Islam. Dengan demikian, bila ada sekelompok orang melakukan kejahatan dengan mengatasnamakan Islam, ketahuilah bahwa apa yang mereka lakukan itu sangat bertentangan dengan filosofi Islam itu sendiri. 

Islam telah melarang kaum Muslim melakukan pembunuhan tanpa ada alasan yang dibenarkan oleh syariat. Keharaman pembunuhan telah ditetapkan berdasarkan al-Quran dan sunnah. Allah swt berfirman;

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba dan wanita dengan wanita. 

Maka barangsiapa yang mendapat suatu pema`afan dari saudaranya, hendaklah (yang mema`afkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi ma`af) membayar (diat) kepada yang memberi ma`af dengan cara yang baik (pula). Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat pedih". [TQS Al Baqarah (2):178]

Balas Dendam 

Sobat, membalas dendam merupakan perbuatan buruk yang tidak diperbolehkan dalam Islam. Menurut Islam, satu-satunya cara terbaik untuk `membalas dendam` adalah dengan menjadi jiwa yang pemaaf.

Sebagaimana yang disabdakan Rasulullah SAW, "Tidaklah seseorang memaafkan kezaliman (terhadap dirinya) kecuali Allah akan menambah kemuliaannya," (HR. Ahmad, Muslim dan Tirmidzi).

Selain itu, menjadi pemaaf juga dapat membuat kita lebih tenang dan damai. Hati dan pikiran kita akan terasa ringan dan tenang. Tentu saja membalas dendam tidak sama dengan ketika membalas perbuatan yang dzalim. 

Allah berfirman: "Dan sesungguhnya orang-orang yang membela diri setelah teraniaya tidak ada satupun dosa atas mereka, sesungguhnya dosa itu atas orang yang berbuat dzalim kepada manusia dan melampaui batas di muka tanpa hak. Mereka mendapat adzab yang pedih. Tetapi orang bersabar dan memaafkan, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang amat utama," (QS. Asy Syuro: 39-43).

Tentu saja terkadang kita merasa bahwa seseorang yang menjelek-jelekkan kita, harus kita balas, karena pada saat itu kita mungkin merasa sangat sakit hati. Namun, mengenai hal ini Rasulullah SAW bersabda:

"Apabila ada seseorang yang mencacimu atau menjelek-jelekanmu dengan aib yang ia ketahui ada padamu, maka janganlah kamu balas memburukkannya dengan aib yang kamu ketahui ada padanya. Maka pahalanya untuk dirimu dan dosanya untuk dia," (HR. Al Muhamili dalam Amalinya no 354, Hasan).

Sifat pendendam sangat dilarang dalam islam karena bisa memperburuk akhlak seseorang. Selain itu, sifat ini juga dapat menjauhkan kita kepada Allah SWT. Allah Subhanahu wa Ta'ala dan Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam sangat membenci sifat pendendam, dan sangat mengajnurkan kita untuk menjadi orang yang pemaaf.

sumber gambar : uproxx.com

https://terusmaju25.wordpress.com/2018/03/03/makalah-pembunuhan-dalam-islam/

https://www.sarungatlas.co.id/post/article/balas-dendam-dalam-islam-bolehkah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun