jika saya geser sedikit cerita dari film tersebut kedalam persfektif islam, banyak sekali yang menjadi permasalah dalam film tersebut, karena terlalu banyak adegan yang tidak patut dicontoh bagi umat islam, banyak pembelajaran yang bisa kita ulang, seperti ;
Pembunuhan
Pada dasarnya tidak ada satupun agama di dunia ini yang menghalalkan pembunuhan, sebab tujuan agama adalah untuk perdamaian, menyebarkan kasih sayang, dan mengatur tatanan sosial agar lebih baik. Begitu pula dengan doktrin agama Islam, sejak awal penurunannya sudah ditegaskan bahwa Islam mengemban visi kerahmatan (QS: al-Anbiya': 107).Â
Sehingga hampir tidak ditemukan pembenaran kejahatan dalam ajaran Islam. Dengan demikian, bila ada sekelompok orang melakukan kejahatan dengan mengatasnamakan Islam, ketahuilah bahwa apa yang mereka lakukan itu sangat bertentangan dengan filosofi Islam itu sendiri.Â
Islam telah melarang kaum Muslim melakukan pembunuhan tanpa ada alasan yang dibenarkan oleh syariat. Keharaman pembunuhan telah ditetapkan berdasarkan al-Quran dan sunnah. Allah swt berfirman;
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba dan wanita dengan wanita.Â
Maka barangsiapa yang mendapat suatu pema`afan dari saudaranya, hendaklah (yang mema`afkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi ma`af) membayar (diat) kepada yang memberi ma`af dengan cara yang baik (pula). Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat pedih". [TQS Al Baqarah (2):178]
Balas DendamÂ
Sobat, membalas dendam merupakan perbuatan buruk yang tidak diperbolehkan dalam Islam. Menurut Islam, satu-satunya cara terbaik untuk `membalas dendam` adalah dengan menjadi jiwa yang pemaaf.
Sebagaimana yang disabdakan Rasulullah SAW, "Tidaklah seseorang memaafkan kezaliman (terhadap dirinya) kecuali Allah akan menambah kemuliaannya," (HR. Ahmad, Muslim dan Tirmidzi).
Selain itu, menjadi pemaaf juga dapat membuat kita lebih tenang dan damai. Hati dan pikiran kita akan terasa ringan dan tenang. Tentu saja membalas dendam tidak sama dengan ketika membalas perbuatan yang dzalim.Â