Mohon tunggu...
Ni Putu Novi Ardiyani
Ni Putu Novi Ardiyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Pendidikan Ganesha

saya seorang mahasiswa program studi Akuntansi, Universitas Pendidikan Ganesha dan hobi saya memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Brahma Vidya: Memahami Konsep Ketuhanan Hindu dalam Kehidupan Beragama

12 Maret 2024   23:51 Diperbarui: 12 Maret 2024   23:53 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konsep ketuhanan memiliki bersifat kompleks dan bergantung pada hati nurani masing-masing individu atau tradisi atau filosofi yang dianutnya. Konsep Tuhan yang tidak nirguna artinya Tuhan tidak mempunyai sifat-sifat, dan Saguna adalah Tuhan yang mempunyai sifat-sifat. Agama Hindu merupakan agama universal yang ajarannya meliputi mikrokosmos atau yang lebih dikenal dengan Bauana Agung atau Buana Alit. Ajaran ini mengikuti ajaran kesucian, kebenaran dan keseimbangan. Ajaran ini tercermin dalam beberapa konsep seperti karma, dharma, dan reinkarnasi. Di Indonesia, agama Hindu menitikberatkan pada ritual dan upacara. Selain itu, agama Hindu juga menganut filsafat dan kitab-kitab seperti Bhagavad Gita, Ramayana, dan Mahabharata. Ketuhanan Hindu, yang dikenal sebagai Brahma Vidya, adalah konsep Tuhan dalam agama Hindu. Secara umum, agama Hindu bersifat politeistik.  Artinya, banyak dewa dan juga dewi yang disembah pada agama ajaran agama hindu. Namun dalam agama Hindu Tuhan dipandang sebagai Brahman dan disebut Brahman. Brahman dianggap sebagai prinsip yang mencakup segalanya, termasuk kehidupan manusia dan orang lain. Brahman adalah sumber kehidupan dan diyakini abadi dan tidak berawal. Dalam ajaran agama Hindu, Tuhan atau yanag biasanya disebut Brahman dipahami dalam berbagai bentuk yang dikenal sebagai aspek ketuhanan (Brahman).

Konsep Brahma Vidya dalam agama Hindu menekankan pada pentingnya mengembangkan pengetahuan spiritual dan kesadaran diri sebagai sarana untuk mencapai kesatuan dengan Tuhan atau Brahman. Brahma didefinisikan sebagai Tuhan. Ini adalah gelar yang diberikan kepada Tuhan sebagai unsur pemberi kehidupan pada ciptaan-Nya. Vidya atau Jnana berarti pengetahuan. Tattva artinya hakikat tatt atau "itu" yaitu Tuhan dalam Nirguna Brahman. Tattva jnana merupakan ilmu tentang hakikat yang merupakan ilmu tentang tuhan. Hal itu dikarenakan Brahma Vidya dalam ajaran agama hindu yaitu Brahma Tattva Jnana didalam ajaran agama hindu yang artinya ilmu pengetahuan tentang tuhan. Ajaran dalam agama hindu bersifat monotheisme yang berarti menyembah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Di dalam Chandogya Upanisad, IV.2.1 menjelaskan: "Ekam Eva Adityam Brahman" yang artinya Hanya ada satu Tuhan yaitu Brahman dan tidak ada yang kedua. Dalam sastra baik itu lontar ataupun puja astawa, Tuhan atau Sang Hyang Widhi Wasa diebut dengan panggilan Bhatara Siva, yang artinya umat hindu menyebut Tuhan adalah sebagai Bhatara Siva.

Brahma Vidya atau yang biasanya dikenal dengan pengetahuan mengenai kesejatian Brahman atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa merupakan konsep ketuhanan tentang pengetahuan yaitu tentang kesejatian Brahman. Tujuan utama dari ajaran Brahma Vidya adalah untuk mencapai tingkat kesadaran diri yang lebih tinggi agar memiliki pemahaman yang lebih baik dan mendalam tentang Tuhan atau Brahman serta mencapai kesatuan dengan Tuhan. Memahami tentang Tuhan adalah hal yang paling penting dan sangat diperlukan oleh segala umat terutama umat hindu. Karena mengenal Tuhan dengan baik dan dapat digambarkan sebagai jalan yang tepat untuk mengantarkan manusia menuju jalan sempurna yaitu Moksa. Selanjutnya surga dan neraka, moksa dan samsara memiliki makna dan keterkaitan yang sangatlah erat dengan ajaran-ajaran ketuhanan, baik dari segi pemahaman maupun pengamalannya. Dalam Pustaka Brahma Sutra 1.1.1 dijelaskan bahwa jalan untuk mencapai kebahagiaan yang abadi atau yang disebut dengan moksa, nirwana yaitu dengan mengenal Brahman atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa secara benar dan baik. Untuk memahami keberadaan beliau, satu-satunya cara yaitu dengan menempuh dan memahami Pustaka-pustaka suci.

Terdapat beberapa hal yang menjelaskan mengenai pentingnya Brahma Vidya dalam ajaran agama hindu yaitu:

1. Membantu dalam memahami konsep ketuhanan pada ajaran agama hindu

Brahma Vidya membantu manusia memahami konsep Hindu tentang Tuhan, beserta seluruh aspek baik ciptaan, termasuk alam semesta dan manusia. Konsep ini menunjukkan pentingnya memahami Tuhan dan hubungan kita dengan dunia sekitar untuk mencapai kebahagiaan dan ketenangan pikiran.

2. Menumbuhkan Rasa keyakinan dan keimanan

Brahma Vidya juga membantu memperkuat keimanan kepada Tuhan. Dari kata sraddha muncullah kata sraddhalu yang berarti kepercayaan, keyakinan, kekaguman, keinginan terhadap sesuatu.

3. Membantu dalam membangun Sradha dan Bhakti

Brahma Vidya juga membantu dalam membangun raddha dan bhakti yang sangat mendasar dalam kehidupan, baik dalam diri individu maupun keluarga, dalam masyarakat, dan dalam berbangsa dan bernegara. Sumber pendidikan ini adalah ajaran agama. Pengamalan ajaran agama yang dilakukan seseorang diwujudkan dalam tindakannya. Semakin baik dan bijaksana tindakan seseorang, semakin tinggi pula penghargaannya.

4. Mengajarkan nilai Toleransi, Cinta kasih dan Saling memaafkan

Dalam praktik, konsep Brahma Vidya juga menyampaikan pengajaran mengenai nilai-nilai toleransi, cinta kasih, dan juga saling memaafkan. Nilai-nilai ini sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari karena membantu orang hidup harmonis dengan orang lain dan mencapai kebahagiaan batin yang lebih besar.

Menurut kepercayaan Hindu, seseorang yang mengalami karma buruk harus menghadapi akibat dari perbuatannya di kehidupan selanjutnya. Namun, melalui pengabdian dan pengabdian kepada Tuhan, seseorang dapat meningkatkan karmanya dan menjadi lebih bahagia di kehidupan selanjutnya. Bhakti sebagai pandangan Hindu juga menekankan pentingnya bhakti, atau pelayanan kepada Tuhan, melalui doa, meditasi, persembahyangan, dll. Selain itu Bhakti juga dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, seperti melantunkan mantra, melakukan puja, dan berlatih yoga. Bhakti juga dapat dipraktikkan melalui rasa hormat dan terima kasih kepada dewa dan dewi Hindu. Selain bhakti dalam ajaran agama hindu juga diajarkan mengenai karma. Karma adalah konsep penting dalam agama Hindu/Brahma Vidya. Karma mengacu pada hukum sebab akibat, yaitu setiap perbuatan yang dilakukan seseorang mempunyai akibat pada kehidupan selanjutnya.

Untuk mencapai ajaran bhakti dan meningkatkan karma baik dapat dilakukan dengan pemujaan-pemujaan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Pemujaan-pemujaan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Brahman dilakukan dengan dua model yaitu:

  • Trancendental (Impersonal God)

Trancendental adalah cara pemujaan kepada Sang Hyang Widhi pada posisi "acintyarupa" yang artinya diluar kemampuan berfikir manusia. Disebutkan dalam Reg Weda X.90.1 menjelaskan bahwa Sang Hyng Widhi Wasa: Serba Maha, Serba Bukan, dan sebagainya. Serta di luar batas berfikir mahluk lainnya, di dalam teks kawi disebutkan "tan kagrahita dening manah mwng indriya".

  • Immanen (Personal God)

Immanen dalam sifatnya Sang Hyang Widhi dipuja dan dihayati dengan posisi berwujud hingga bisa mudah dijangkau oleh rasa dan daya berpikir manusia yang memujanya. Dalam hal pemujaan ini Ida Sang Hyang Widhi dipuja dengan banyak gelar/nama atau "Namarupa" Dalam Reg Weda 1.164.46. Pemujaan dengan model seperti ini disebut dengan "Saguna Upasana". Upasana (pemujaan) membantu penyembah untuk duduk dekat atau bersatu dengan Tuhan. Ia mengisi hati dengan uddha bhawa dan prema, atau cinta murni kepada Tuhan, yang secara bertahap mengubah manusia menjadi makhluk Tuhan.  Upasana mengubah substansi mental, menghancurkan kualitas rajas dan tamas, dan mengisi pikiran dengan kualitas satwam atau kemurnian. Upasana menghancurkan warna, trishna, egoisme, nafsu, kebencian, kemarahan, dan sebagainya. Upasana mengalihkan pikiran ke dalam dan mempertemukan antarmukorti. Terakhir, dia mempertemukan orang-orang yang beriman dengan Tuhan, membebaskan mereka dari lingkaran kehidupan dan kematian, serta memberikan mereka keabadian dan kebebasan.

Penghayatan-penghayatan terhadap Brahman dalam Brahma Vidya

Penghayatan-penghayatan terhadap Brahman atau Ida Sanghyan Widhi Wasa harus dipahami oleh umat Hindu. Sebab, konsep Brahma Vidya sendiri dimaksudkan untuk memperkuat konsep ketuhanan dalam agama Hindu dan cara umat Hindu mendekati pemahaman Ida Samhyan Widhi Wasa. Untuk memahami Brahman/Ida Sang Hyang Widhi Wasa, kita perlu mengetahui beberapa model seperti:

1. Monotheisme

Kata monoteisme terdiri dari dua kata yaitu: "Mono" dan "Theisme". "Mono" berarti satu hal, dan "Theisme" berarti Tuhan. Jadi Monoteisme adalah kepercayaan pada satu Tuhan. Misalnya, orang yang hanya menganut satu agama, yaitu hanya menganut agama Hindu.

2. Politheisme

Politheisme berasal dari kata Poli yang artinya banyak atau lebih dari dua. Kepercayaan Politheisme biasanya dilakukan oleh sebagian masyarakat dengan sifat persatuan dan toleransi yang kuat. Seperti pada Masyarakat yang ikut atau menyembah tuhan lebih dari dua penyebutannya. Misalnya terjadi pada seseorang yang menikah dan menganut agama yang berbeda yaitu agama hindu dan Kristen yang dimana agama hindu yang memuja Ida Sang Hyang Widhi Wasa dan Kristen yang memuja atau menyembah Tuhan Yesus. 

3. Henotheisme

Merupakan kepercayaan dengan Tuhan dalam wujud manifestasinya sebagai pencipta, pemelihara, dan yang melebur dunia ini. Misalnya dalam umat hindu percaya dengan adanya manifestasi Tuhan sebagai Dewa-Dewi yang menjaga alam semesta seperti Dewa Brahma, Dewa Wisnu, Dewa Siva, Dewi Saraswati, Dewa Ganesha, dan masih banyak lagi sebutan lainnya.

4. Dynamisme

Dynamisme merupakan suatu kepercayaan akan adanya roh-roh suci, benda-beda dan tempat-tempat yang sakral dan disucikan. Bahwa setiap yang hidup dalam alam semesta ini berjiwa (mempunyai kekuatan). Diatas segala jiwa, ada jiwa yang tertinggi (jiwa utama). Dari keyakinan akan adanya roh-roh suci dan benda-benda serta tempat-tempat sakral, dapat memunculkan adanya aktivitas perawatan terhadap benda-benda tersebut dan perawatan dan menjaga kesucian dari tempat-tempat yang disakralkan di masing-masing wilayah.

5. Pantheisme

Pantheisme merupakan konsep ketuhanan yang mengandung arti bahwa jiwa yang terdapat pada setiap mahluk pada akhirnya akan kembali pada tuhan (manunggaling kawulalan gusti). Selain itu, tuhan juga mau mengambil perwujudan dalam berbagai bentuk duniawi, bukan hanya sebagai manusia akan tetapi juga sebagai manusia setengah binatang, sebagai binatang, maupun sebagai tumbuhan.

6. Henotheisme

Henotheisme menyebutkan bahwa dewa yang banyak itu merupakan tunggal adanya, dan yang tunggal itu merupakan banyak adanya.

7. Monisme

Monisme adalah konsep yang menyebutkan bahwa tuhan adalah tunggal, tetapi melingkupi pada seluruh alam semesta ini. "Sarwam khalu idam brahman" memiliki pengertian bahwa segalanya yang ada dalam tuhan dan tuhan terdapat didalam segalanya. Tuhan juga inti dan kesejatian dari segala yang ada. Segalanya yang ada muncul dari tuhan.

8. Atheisme

Atheisme merupakan konsep kelanjutan dari Monisme. Ia menyatakan bahwa tuhan ada dalam diei sendiri. "Diri" disini tidaklah menunjukkan pada badan wadah, melainkan pada atman yang sudah mencapai kesadaran optimal.

KESIMPULAN

Konsep Brahma Vidya dalam agama Hindu menekankan pada pentingnya mengembangkan pengetahuan spiritual dan kesadaran diri sebagai sarana untuk mencapai kesatuan dengan Tuhan atau Brahman. Brahma Vidya atau yang biasanya dikenal dengan pengetahuan mengenai kesejatian Brahman atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa merupakan konsep ketuhanan tentang pengetahuan yaitu tentang kesejatian Brahman. Tujuan utama dari ajaran Brahma Vidya adalah untuk mencapai tingkat kesadaran diri yang lebih tinggi agar memiliki pemahaman yang lebih baik dan mendalam tentang Tuhan atau Brahman serta mencapai kesatuan dengan Tuhan. Terdapat beberapa jenis Brahma Vidya yaitu Animisme, Dinamisme, Tetonisme, Peneteisme, Henotheisme, Polytheisme, monism, dan Monotheisme.

DAFTAR PUSTAKA

Subagiasta, I Ketut. KETUHANAN (BRAHMA VIDYA) DALAM PERSPEKTIF HINDU. Diakses pada 12 Maret 2024 pada https://adoc.pub/ketuhanan-brahma-vidyaa-dalam-perspektif-hindu-oleh-i-ketut-.html

Alukta, Hindu. 2015. Tujuan Pemujaan Ida Sang Hyang Widhi Menurut Kitab Hindu. Diakses Pada 12 Maret 2024 pada https://hindualukta.blogspot.com/2015/10/tujuan-pemujaan-sang-hyang-widhi.html

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun