Apasih Brahma Vidya itu? dan apa hubungannya dengan Kitab Atharwa Veda? Nah untuk mengetahui lebih lanjut mengenai tentang Brahma Vidya dan hubungannya dengan Atharwa Veda, mari kita bahas ajaran mengenai Brahma Vidya dan atharwa veda melalui artikel berikut.
Perlu kita ketahui bahwa Brahma Vidya terdiri dari Kata Brahma dan juga Vidya. Dimana Brahma diartikan sebagai Tuhan yang dimana merupakan gelar yang diberikan kepada Tuhan sebagai unsur yang memberi kehidupan kepada semua ciptaanNya dan juga unsur sabda atau aksara. Sedangkan Vidya sendiri diartikan sebagai ilmu atau pengetahuan. Jadi dapat kita simpulkan bahwa Brahma Vidya sendiri merupakan ilmu yang mempelajari tentang  keTuhanan. Dalam sastra sansekerta dan berbagai kitab suci Hindu, ilmu yang mempelajari tentang Tuhan biasa dinamakan dengan Brahma Vidya atau Brahma Tattwa Jnana (Gede Pudja, 1992: 9).
Dalam Bahasa Yunani, Brahma Vidya  juga disebut dengan Teologi, berasal dari kata Theos yang artinya Tuhan, dan Logos yang artinya ilmu. Jadi mempelajari Brahma Widya bertujuan untuk memahami Tuhan dan tidak salah mengartikan Tuhan. Berdasarkan uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan Brahma Vidya dalam agama Hindu adalah Brahma Tattwa Jnana, yaitu ilmu tentang Tuhan.
KONSEP AJARAN BRAHMA VIDYA
Ajaran agama Hindu bersifat Monoteistis, yaitu menyembah Tuhan Yang Maha Esa. Guna memahami "keberadaan" beliau serta segala sesuatu tentang-Nya, satu- satunya jalan yang harus ditempuh adalah dengan mendalami Pustaka-pustaka suci "Sastrayonitwat" (Brahma Sutra 1.1.3).Â
Pandangan Ketuhanan dalam Veda jauh lebih luhur dan kerohaniannya lebih mendalam dari pada budaya yang biasanya dikenal sebagai Monoteisme dan Politeisme. Dikatakan demikian karena di dalam Chandogya- Upanisad, IV.2.1 ditegaskan "Ekam Eva Advityam Brahman", (Hanya ada satu Tuhan yaitu "Brahman" tidak ada yang kedua). Pada mantram Trisandhya dikatakan "Eko Narayanaa na dwityo'sti kaccit". (Tuhan hanya satu, sama sekali tidak ada duanya (yang kedua)). Di dalam Rg. Weda. 1.164.46. disebutkan "Ekam Sat Viprah bahudha vadanti", (Hanya terdapat satu Kebenaran Yang Mutlak, orang bijaksana (resi) menyebut dengan banyak nama).Â
Dalam Kakawin Arjuna Wiwaha disebutkan, "Wahyadhyatmika sembahing hulun i jong ta tan hana ivatieh". (Lahir batin sembah hamba ke hadapan Tuhan tak ada yang lainnya). Demikian pula dalam mantra, Tuhan Yang Maha Esa (Sang Hyang Widhi Wasa) diwujudkan sebagai pranawa dengan suku kata suci OM. Secara histori seluruh ajaran agama hindu bersumber pada kitab veda yakni veda sruti, smerti, sila, acara, dan amanastuti. Dalam konsep ajaran Brahma Vidya, terdapat penghayatan tentang Brahma Widya yakni sebagai berikut:
1. Animisme : Pandangan bahwa semua alam semesta ini mempunyai Roh/Jiwa. (Roh adalah wujud non fisik yang senantiasa hidup sepanjang alam raya. Dari sifat abadi tersebut diyakini bahwa roh pendahulu diyakini membimbing mengarahkan keturunannya menuju kebahagiaan hidup.
2. Dynamisme : Pandangan bahwa adanya roh-roh suci, benda-benda, dan tempat-tempat sakral. Adanya keyakinan tersebut munculah adanya aktivitas perawatan terhadap tempat-tempat khusus di masing-masing wilayah.
3. Polytheisme : Pandangan tentang banyaknya Tuhan, dan Tuhan tersebut mempunyai sifat-sifat tersendiri, jika ingin memuja Tuhan ini maka harus berpindah tempat sesuai yang diyakininya. Max Muller (pemimpin missionaris Jerman), karena kebingungannya memahami konsep kitab suci Rg.Weda, ia memodelkan ajaran tersebut dengan Kanthenoisme.
4. Monotheisme : Pandangan mengenai adanya satu Tuhan saja, monotheisme terdapat 2 macam yakni :
- Â Monotheisme Absolut yang bersalah satu bercirikan Tuhan berwujud tunggal dan bersifat personal serta memiliki jenis kelamin Laki-Laki, memiliki tempat sendiri yaitu sorga, tidak boleh dipuja sebagai saudara atau adik melainkan harus di paling tua'kan.
- Monotheisme non-Absolut yang bersalah satu bercirikan Tuhan berwujud tunggal tetapi boleh dipuja dalam banyak nama serta boleh diposisikan sebagai keluarga baik itu ayah atau ibu, Tuhan yang tunggal memiliki berbagai manifestasi dan perwujudan, tidak menentukan segalanya melainkan menentukan beberapa takdir seperti umur makhluk hidup dan bahkan planet.
5. Pantheisme : Konsep Ketuhanan yang menyatakan bahwa jiwa atau roh dalam makhluk hidup dapat kembali ke penciptanya(Tuhan), selain itu, Tuhan dapat mengambil perwujudan dalam berbagai bentuk duniawi, seperti manusia, manusia setengah hewan, hewan, dan tumbuh-tumbuhan. Umumnya perwujudannya yang diambil Tuhan yakni :
- Anthrophomorpes adalah tuhan yang mengambil wujud manusia super seperti Sri Krishna
- Semi anthrophomorpes adalah tuhan yang mengambil wujud manusia setengah binatang seperti Ganesha
- Unanthrophomorpes adalah tuhan yang mengambil wujud binatang dan tumbuh-tumbuhan seperti Awatara Matsya, Awatara Kurma.
6. Henotheisme : Pandangan atau kepercayaan ini menyatakan bahwa Dewa yang banyak itu tunggal adanya dan yang tunggal itu banyak adanya, ciri-ciri konsep ini adalah Tuhan ada di segala posisi yang menyatu dengan-Nya, keberadaan Tuhan adalah posisi netral dan memenuhi alam semesta, Tuhan merupakan perwujudan keindahan seluruh alam, dalam kehidupan beragama senantiasa disertai nilai-nilai keindahan.
7. Monisme : Kepercayaan bahwa Tuhan itu tunggal tetapi nelingkupi seluruh alam semesta dan Tuhan juga adalah inti dan kesejatian dari segala yang ada atau apapun itu asalnya dari Tuhan. Dalam Brhad Aranyaka Upanisad "Sarwam khalu idam Brahman" yang artinya segalanya ada dalam Tuhan dan Tuhan ada dalam segalanya dalam makhluk hidup.
8. Atheisme : Tidak berTuhan/perlu lagi mencari Tuhan, karena yang bersangkutan telah sampai kepada Tuhan, atheisme ini berbeda dengan konsep Karl Mark yang tidak percaya akan adanya Tuhan.
ATHARWA VEDA
Atharwa Veda berasal dari Bahasa sansekerta yang berakar dari kata Atharvan, nama ini berasal dari nama seorang Rsi, dan Veda yang berarti pengetahuan adalah sastra suci bagi umat hindu yang memiliki pandangan dan pengetahuan yang penting. Kitab Atharwa Veda merupakan bagian dari kitab smerti, dalam Atharwa Veda terdapat himpunan matra-mantra yang dihimpun oleh Maharsi Atharwan. Kitab atharwa veda ini berisi mengenai cara memusnahkan atau menawar penyebab-penyebab penyakit baik karena gangguan alam, buatan manusia atau lainnya.
HUBUNGAN KONSEP BRAHMA VIDYA DENGAN MANTRA ATHARWA VEDA
Apasih hubungan antara Brahma Vidya dengan mantra Atharwa Veda? Nah mari kita bahas bersama.
Sebenarnya sederhana, Brahma Vidya sendiri merupakan ilmu yang mempelajari tentang KeTuhanan, dalam kehidupan sehari-hari kita sering melakukan pemujaan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa dengan cara mengucapakan dan melantunkan mantra-mantra pada saat melakukan persembahyangan. Dalam pemujaan Brahma Vidya atau Tuhan ada beberapa cara dalam ajaran agama Hindu yakni:
1. Sang Hyang Widhi Wasa dipuja/dihayati dalam posisi "acintyarupa"Â artinya diluar daya jangkau/ kemampuan piker manusia. Sang Hyang Widhi Wasa : serba maha, serba bukan, serba seluruh, dsb. Serba diluar daya jangkau piker manusia maupun makhluk lain, yang dalam teks kawi dinyatakan "tan kagrahita dening manah mwang indriya" [Reg Weda X.90.1].
2. Sang Hyang Widhi Wasa dipuja/dihayati dalam posisi berwujud sehingga dapat dijangkau oleh rasa atau daya pikir manusia. Dalam posisi ini beliau dipuja dengan mengguanakan berbagai gelar/nama "sahasranama" [Reg Weda I.164.46]. pemujaan model ini disebut "Saguna Upasana". Beberapa gelar di antaranya: Sang Hyang Acintya, Sang Hyang Jagatnatha, Sang Hyang Jagatkarana, Sang Hyang Paramakawi, dll.
Untuk melaksanakan pemujaan kehadapan Ida Yang Widhi Wasa ada serana yang digunakan seperti canang, dupa, tirta dan juga tentunya menggunkan mantra-mantra. Seperti yang kita tahu Atharwa Veda mengandung mantra-mantra yang dapat memusnahkan atau menjadi penawar dari penyakit yang dibuat oleh manusia atau sebagainnya. Dengan adanya mantra-mantra tersebut hal ini bisa menjadi salah satu cara kita untuk mendekatkan diri kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Seperti yang telah dijelaskan pada konsep Brahma Vidya sendiri bahwa selain mempelajari ilmu tentang tuhan supaya tidak disalah artikan oleh orang banyak, di dalam Brahma Vidya juga terdapat ajaran penyembahan kepada tuhan dan hal ini berhubungan dengan Brahma Vidya. Nah itulah hubungan antara Brahma Vidya dengan Mantra Atharwa Veda.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI