Mohon tunggu...
Ni Made Dwi Lestari
Ni Made Dwi Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Hallo semuanya, selamat datang di lapak saya, saya adalah seorang mahasiswa. Dalam keseharian saya, saya sangat suka membaca novel sehingga saya memiliki hobi membaca.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Mengenal Tuhan Melalui Konsep Hubungan Brahma Vidya Dengan Mantra Atharwa Veda

6 September 2023   08:48 Diperbarui: 6 September 2023   08:52 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

4. Monotheisme : Pandangan mengenai adanya satu Tuhan saja, monotheisme terdapat 2 macam yakni :

  •  Monotheisme Absolut yang bersalah satu bercirikan Tuhan berwujud tunggal dan bersifat personal serta memiliki jenis kelamin Laki-Laki, memiliki tempat sendiri yaitu sorga, tidak boleh dipuja sebagai saudara atau adik melainkan harus di paling tua'kan.
  • Monotheisme non-Absolut yang bersalah satu bercirikan Tuhan berwujud tunggal tetapi boleh dipuja dalam banyak nama serta boleh diposisikan sebagai keluarga baik itu ayah atau ibu, Tuhan yang tunggal memiliki berbagai manifestasi dan perwujudan, tidak menentukan segalanya melainkan menentukan beberapa takdir seperti umur makhluk hidup dan bahkan planet.

5. Pantheisme : Konsep Ketuhanan yang menyatakan bahwa jiwa atau roh dalam makhluk hidup dapat kembali ke penciptanya(Tuhan), selain itu, Tuhan dapat mengambil perwujudan dalam berbagai bentuk duniawi, seperti manusia, manusia setengah hewan, hewan, dan tumbuh-tumbuhan. Umumnya perwujudannya yang diambil Tuhan yakni :

  • Anthrophomorpes adalah tuhan yang mengambil wujud manusia super seperti Sri Krishna
  • Semi anthrophomorpes adalah tuhan yang mengambil wujud manusia setengah binatang seperti Ganesha
  • Unanthrophomorpes adalah tuhan yang mengambil wujud binatang dan tumbuh-tumbuhan seperti Awatara Matsya, Awatara Kurma.

6. Henotheisme : Pandangan atau kepercayaan ini menyatakan bahwa Dewa yang banyak itu tunggal adanya dan yang tunggal itu banyak adanya, ciri-ciri konsep ini adalah Tuhan ada di segala posisi yang menyatu dengan-Nya, keberadaan Tuhan adalah posisi netral dan memenuhi alam semesta, Tuhan merupakan perwujudan keindahan seluruh alam, dalam kehidupan beragama senantiasa disertai nilai-nilai keindahan.

7. Monisme : Kepercayaan bahwa Tuhan itu tunggal tetapi nelingkupi seluruh alam semesta dan Tuhan juga adalah inti dan kesejatian dari segala yang ada atau apapun itu asalnya dari Tuhan. Dalam Brhad Aranyaka Upanisad "Sarwam khalu idam Brahman" yang artinya segalanya ada dalam Tuhan dan Tuhan ada dalam segalanya dalam makhluk hidup.

8. Atheisme : Tidak berTuhan/perlu lagi mencari Tuhan, karena yang bersangkutan telah sampai kepada Tuhan, atheisme ini berbeda dengan konsep Karl Mark yang tidak percaya akan adanya Tuhan.

ATHARWA VEDA

Atharwa Veda berasal dari Bahasa sansekerta yang berakar dari kata Atharvan, nama ini berasal dari nama seorang Rsi, dan Veda yang berarti pengetahuan adalah sastra suci bagi umat hindu yang memiliki pandangan dan pengetahuan yang penting. Kitab Atharwa Veda merupakan bagian dari kitab smerti, dalam Atharwa Veda terdapat himpunan matra-mantra yang dihimpun oleh Maharsi Atharwan. Kitab atharwa veda ini berisi mengenai cara memusnahkan atau menawar penyebab-penyebab penyakit baik karena gangguan alam, buatan manusia atau lainnya.

HUBUNGAN KONSEP BRAHMA VIDYA DENGAN MANTRA ATHARWA VEDA

Apasih hubungan antara Brahma Vidya dengan mantra Atharwa Veda? Nah mari kita bahas bersama.

Sebenarnya sederhana, Brahma Vidya sendiri merupakan ilmu yang mempelajari tentang KeTuhanan, dalam kehidupan sehari-hari kita sering melakukan pemujaan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa dengan cara mengucapakan dan melantunkan mantra-mantra pada saat melakukan persembahyangan. Dalam pemujaan Brahma Vidya atau Tuhan ada beberapa cara dalam ajaran agama Hindu yakni:

1. Sang Hyang Widhi Wasa dipuja/dihayati dalam posisi "acintyarupa" artinya diluar daya jangkau/ kemampuan piker manusia. Sang Hyang Widhi Wasa : serba maha, serba bukan, serba seluruh, dsb. Serba diluar daya jangkau piker manusia maupun makhluk lain, yang dalam teks kawi dinyatakan "tan kagrahita dening manah mwang indriya" [Reg Weda X.90.1].

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun