Mohon tunggu...
Ni Luh Gede Tiara Purnama
Ni Luh Gede Tiara Purnama Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pelajar

Siswa SMA

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Pemanfaatan dan Penyaringan Limbah Lindi untuk Mengurangi Pencemaran Lingkungan

4 September 2020   17:30 Diperbarui: 4 September 2020   17:46 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beliau mengatakan susah dalam memilah sampah karena semua sampah beracun, disini perlu untuk pemilahan sampah dimulai dari lingkup kecil seperti rumah tangga agar di sektor yang lebih besar sampah jadi lebih mudah didaur ulang, karena keberasaan sampah plastik yang menggunung dan tidak dimanfaatkan akan meningkatkan jumlah limbah lindi non organik dan mengakibatkan semakin tingginya pencemaran lingkungan.

Selaras dengan yang disampaikan Bapak Nyoman Sukrada selaku kordinator TPA Bengkala, setiap harinya hampir 10 truk sampah besar membawa smpah yang belum dipilah dan tercampur antara sampah organik dan non organik. 

Banyak pemulung yang datang menyari botol plastik tapi tidak pernah ikut merapikan TPA, bapak Sukrada bersama tim setiap hari merapikan TPA dan menjaga agar tidak terjadi kebakaran di TPA Bengkala karena banyaknya sampah dan angin kencang mengakibatkan asap yang mengepul tebal diiringi bau yang tidak sedap jika tidak dicek setiap hari dikhawatirka akan terjadi kebakaran. 

Di TPA Bengkala kebradaan sampah yang berceceran mengakibatkan limbah lindi juga ada di mana mana membentuk bendungan kecil dengan saluran yang tidak terarah hanya sebagian limbah lindi yang bisa mencapai pusat bendungan.

Limbah Lindi yang ditampung tidak dimanfaatkan dan disaring dengan benar hanya dibiarkan saja dan setiap pagi akan terjadi penguapan dengan asap yang beracun dan membuat mata pedih karena mengandung gas metana. 

Tahap penyaringan lindi tidak ada dan ketika lindi penuh akan dialirkan di Sungai mati hal ini dapat mengakibatkan pencemaran yang semakin menyebar ke sektor yang lain. Limbah lindi merupakan permasalahan serius yang perlu dicarikan penyelesaiannya. 

Penyaringan lindi seharusnya tidak bisa hanya disatu kolam bendungan saja tapi bisa sampai 8 penyaringan agar air lindi menjadi bersih dan saat dialirkan tidak mencemari daerah di sekitarnya, perlu peran dari masyarakat untuk memperhatikan lagi sistem penyaringan limbah lindi di TPA agar lingkungan semakin bersih dan tidak menimbulkan permasalahan di kemudian hari.

Dengan demikian, pengolahan dan penyaringan limbah lindi sangat penting untuk dilakukan agar limbah tidak mencemari daerah di sekitarnya atau masuk ke perkebunan warga yang dapat meracuni dan membuat produk pangan mengandung limbah logam. Penyaringan tidak bisa hanya dengan satu bendungan saja minimal ada 6 bendungan agar limbah lindi dapat tersaring dengan bersih. 

Perhatian dari pemerintah untuk menerapkan pemilahan sampah dari mulai sektor kecil seperti rumah tangga agar memudahkan daur ulang dan sampah di TPA tidak semakin menggunung dan meningkatkan produksi limbah lindi yang berbahaya dan banyak mengandung logam berat. 

Semakin banyak sosialisasi terkait pembuatan pupuk dari limbah lindi organik dan pemberian dana pada inovasi anak bangsa yang mulai menemukan alat yang dapat mengubah air lindi menjadi energi alternatif, agar karya bangsa tidak di klaim oleh negara lain padahan bila diberikan sedikit dukungan dan dana dari pusat dapat membantu agar limbah lindi ini menjadi bermanfaat.

Refrensi
Rezagama, A., Hadiwidodo, o., Purwono, P., Ramadhani, N. F., & Yustika, M. (2016). Penyisihan Limbah Organik Air Lindi TPA Jatibarang Menggunakan Koagulasi-Flokulasi Kimia. 2, 78-83. doi:10.14710/teknik.v37n2.12647
Saleh, C., & Purnomo, H. (2014). Analisis Efektifitas Instalasi Pengolahan Limbah Lindi Di Tpa Supit Urang Kota Malang. Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Malang, 5(1), 103-109. Dipetik September 9, 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun