Mohon tunggu...
Niko Hukulima
Niko Hukulima Mohon Tunggu... Human Resources - Karyawan Swasta dan Aktivis Credit Union Pelita Sejahtera

Hidup terlalu singkat untuk disia-siakan. Berusaha untuk lebih baik hari demi hari.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Hainan

3 November 2019   22:10 Diperbarui: 5 November 2019   21:27 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Iman belanja anda dipastikan akan runtuh. Apa sebab? Begitu masuk kedalam pertokoan, disambut oleh penjaga tokoh yang ramah dan lancar berbahasa Indonesia. Apalagi begitu mendengar bahwa pemiliknya adalah seseorang yang beristrikan orang Pluit-Jakarta, lancar berbahasa Indonesia pula, dengan tidak lupa memanggil orang-orang Indonesia dengan sebutan sedulur. Runtulah iman belanjamu.

img-20191105-wa0057-5dc18670097f360efc7d3bd2.jpg
img-20191105-wa0057-5dc18670097f360efc7d3bd2.jpg
Hari terakhir sebelum pulang, sambil menunggu peserta lain berbelanja, saya mencoba menyusuri jalanan kota yang lebar dengan trotoar yang amat nyaman, plus udara bersih. Harus sedikit waspada karena motor listrik kerap naik dan ikut berjalan menyusuri trotoar. Sepanjang jalan yang saya lewati, tak satupun pedagang asongan, warung pinggir jalan, atau minimarket yang saya temui. Seseorang bertanya kepada saya, mau mencari apa? Sambil guyon saya menjawab mau cari combro, tapi kok tidak ada ya hehe.....

Beberapa truk hilir mudik, menyemprotkan bagian tepi jalan yang agak berdebu akibat lalulalangnya kendaraan dibagian tengah jalan. Sejenak, jalanan menjadi konclong kembali.

img-20191105-wa0045-5dc1868e097f363e37262623.jpg
img-20191105-wa0045-5dc1868e097f363e37262623.jpg
Beberapa pengendara motor listrik juga kelihatan menjalankan tugas lain yang tak kalah keren. Mereka menghampiri tiang-tiang di pinggir jalan atau di perempatan jalan, mengeluarkan selang air dan mencuci tiang-tiang tersebut hingga bersih. 

Dalam hati saya bergumam, betapa hebatnya kota dan orang-orang disini. Hal lain, jarang kita temukan rumah tinggal diatas tanah layaknya di Indonesia. Hampir semua masyarakat Hainan tinggal di rumah-rumah vertikal atau apartemen sehingga kota-kota disana terasa lengang. 

Kemacetan hampir tidak ada. Pejalan kaki dalam jumlah banyak seperti di Jakarta juga hampir tidak dijumpai. Yang terlihat hanyalah para sepuh, berpasangan, berjalan perlahan menikmati udara sejuk dipinggir jalan dengan taman-taman asri terawat yang sungguh memanjakan mata, ditemani anjing peliharaan mereka. Ahhh.....andai semua ini ada di Indonesia. Betapa bahagianya.

img-20191105-wa0044-5dc186b5097f36705b6958c2.jpg
img-20191105-wa0044-5dc186b5097f36705b6958c2.jpg
Yang tertinggal di benak kini, kenapa kota-kota di Hainan begitu teratur? Mengapa kita akan secara otomatis teratur begitu sampai di negara atau kota yang teratur seperti di Hainan ini? 

Soal peraturan beserta sangsi-sangsinya, di Indonesia tidak kurang-kurang. Yang membedakan barangkali kita masih jauh dari mentaati aturan, walaupun sangsinya jelas. Singkatnya Rule of Law-nya belum berjalan semestinya.

Seorang teman bergurau, bagaimanapun di Jakarta jauh lebih enak karena bisa dengan mudah mendapatkan apa saja yang saya inginkan; beli gorengan ada dan dekat, beli apa saja muda karena semua tersedia di setiap jengkal jalan yang di lewati. 

img-20191105-wa0049-5dc185bdd541df58fc095b32.jpg
img-20191105-wa0049-5dc185bdd541df58fc095b32.jpg
Dalam hati saya membatin, jika harus memilih, saya akan memilih yang teratur, rapih dan bersih, betapapun harga yang harus saya bayar adalah berjalan cukup jauh untuk memperoleh apa yang saya inginkan.

Saya amat menikmati pengalaman berkunjung ke Hainan. Hanya satu hal yang membuat saya kurang happy, "pakai tisue ketika selesai buang air besar". Rasanya tidak bersih hehehe....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun