Mohon tunggu...
Rohani Rahman
Rohani Rahman Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger Pangkep untuk Indonesia ♡

Pecinta Kucing Yang Menuangkan Kegelisahan Hidup di Blog Kompasiana ❤️

Selanjutnya

Tutup

Financial

Menikmati Keindahan Negara ASEAN dengan QRIS Cross Border

6 November 2023   17:44 Diperbarui: 6 November 2023   17:49 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ITourists Riding a Boat · Free Stock Photo (pexels.com) / Streetwindy

Akhir tahun selalu menjadi pilihan rencana liburan setiap keluarga. Tak terkecuali mereka para pekerja yang mengatasnamakan dirinya bagian dari Gen-Z maupun generasi Millenial. Keinginan berlibur di akhir tahun ini dibuktikan dengan hasil survey “End of Year Vacation Plan Report 2022” yang dilakukan oleh platform penyedia layanan consumer Insight Populis tahun 2022 bahwa 96 % masyarakat memilih untuk menikmati liburan di dalam negeri pada akhir tahun.

Liburan selalu memberikan energi positif bagi kesehatan tubuh. Sehingga alasan ini pula yang menjadi pilihan bagi mereka untuk memilih menikmati perjalanan di akhir tahun yang bertepatan dengan libur natal dan tahun baru. Memilih berlibur juga seringkali dimaknai sebagai waktu terbaik untuk membahagiakan keluarga dan berkumpul dengan teman sejawat. Merayakan kemenangan atas bulan yang telah terlewati sepanjang satu tahun lamanya.

Istilah lainnya yang juga marak digunakan untuk mengambarkan pilihan berlibur di akhir tahun adalah sebagai moment untuk menikmati “me time” atau “self-reward” seseorang yang telah menghabiskan waktu dan pikirannya untuk bekerja sehingga kebutuhan liburan adalah wujud mengapresiasi pencapaian diri sendiri.

Lokasi yang dijadikan tujuan berlibur juga biasanya telah ditentukan jauh-jauh hari bersama keluarga atau teman. Entah pilihannya liburan di dalam negeri ataupun memilih perjalanan ke luar negeri. Namun, jika pilihannya adalah berlibur ke luar negeri, maka segala persiapannya tentu membutuhkan waktu yang lebih lama dibanding jika hanya memilih menikmati liburan dalam negeri sendiri.

Kesiapan ticket pesawat, pakaian yang hendak dibawa dalam perjalanan, menyiapkan makanan favorit seperti krupuk atau sambal adalah bagian yang tak bisa dilewatkan mengingat makanan negara yang dituju kadang tak sesuai dengan lidah orang Indonesia. Belum lagi aktifitas menukar uang rupiah yang dimiliki dengan mata uang negara yang dituju dan kerepotan mencari money charger adalah rangkaian persiapan untuk liburan ke luar negeri.

Situasinya akan berbeda jika pilihan negara yang akan dikunjungi adalah salah satu negara ASEAN seperti Malaysia, Thailand, Singapura, dan atau Filipina. Semua kerepotan seperti menukar uang dengan mata uang negara tersebut, menyiapkan uang tunai buat jajan, membeli oleh-oleh termasuk melakukan pembayaran di sejumlah tempat wisata di negara tersebut tidak dibutuhkan lagi.

Di Malaysia, semua keindahan destinasi wisata seperti sungai Melaka, Hutan Hujan The Habitat, ketinggian Langkawi Sky Bridge dan pusat perbelanjaan Mall Pavilion, Mal Suria KLCC, Pasar Sentral Market hingga menginjakkan kaki di lapangan dan alun-alun merdeka semua bisa diakses tanpa harus repot membawa mata uang ringgit.

Kuala Lumpur Building · Free Stock Photo (pexels.com) /Jegathisan Manoharan
Kuala Lumpur Building · Free Stock Photo (pexels.com) /Jegathisan Manoharan

Tak ketinggalan di Thailand pun demikian, semua objek wisata yang terkenal bisa dikunjungi dan dinikmati keindahannya seperti Kuil Budha Berbaring, Istana Raja, Taman lumpini, Siam Paragon dan juga tentunya bisa lebih enjoy shopping di pusat perbelanjaan oleh-oleh di Pasar Mingguan Chatuchak, tanpa harus membawa mata uang Baht.

Beer Garden Festival in Bangkok Thailand · Free Stock Photo (pexels.com) 
Beer Garden Festival in Bangkok Thailand · Free Stock Photo (pexels.com) 

Liburan harus menjadi perjalanan yang menyenangkan dan membahagiakan. Sehingga penting untuk tidak terganggu dengan kerepotan yang tidak penting lagi dengan menukar mata uang dan sibuk mencari lokasi money charger di negara yang dikunjugi. Bentuk kerepotan ini sesungguhnya tidak sejalan dengan pesatnya transaksi digital yang mengedepankan prinsip praktis, mudah dan aman. Alih-alih menikmati liburan yang ada justru kelelahan di tengah keindahan objek wisata di negara yang dijadikan lokasi berlibur dan pada akhirnya tak dapat menikmatinya dengan bahagia.

Pertanyaan kemudian, bagaimana bisa seluruh kemudahan transaksi ini bisa didapatkan? Maka jawabannya adalah cukup dengan menggunakan layanan transaksi digital QRIS Cross Border.

Transaksi ala QRIS Cross - Border  

Tahun 2023 Bank Indonesia mengeluarkan product terbaru yang merupakan salah satu inisiatif kolaboratif untuk membangun standarisasi infrastruktur settlement untuk perdagangan lintas batas. Masyarakat Indonesia akan dapat melakukan pembayaran di luar negeri hanya dengan memindai kode QRIS. Kehadiran QRIS Cross Border ini juga mengikuti poin-poin yang tertuang dalam ASEAN Economic Blueprint 2025 yaitu salah satunya tentang penyempurnaan dan standarisasi pembayaran. QRIS Cross Border sebagai salah satu fitur di dalam sistem pembayaran Qucik Response Code Indonesia Standard (QRIS) yang memungkinkan transaksi lintas negara menggunakan QR Code.

QR Cross-border Solusi Transaksi Antar Negara (bi.go.id) 
QR Cross-border Solusi Transaksi Antar Negara (bi.go.id) 

Sistem pembayaran lintas batas negara melalui QR Code merupakan inisiasi dari Bank Sentral di ASEAN (negara di Asia Tenggara). Dalam mewujudkan QRIS Cross Border diperlukan sinergi dan kolaborasi dari berbagai pihak terkait, mulai dari Bank Sentral, Penyedia Jasa Pembayaran, Asosiasi, dan lainnya. Dalam menghadirkan dan menjalankan sistem pembayaran QRIS Cross Border, negara Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand telah sepakat menggunakan QR Code, fast payment, data, RTGS, dan transaksi mata uang lokal sebagai salah satu metode pembayaran di kawasan.

Langkah ini dijalankan untuk memperkuat integrasi ekonomi kawasan lewat kerja sama konektivitas pembayaran di ASEAN sehingga bisa lebih cepat, transparan, murah, dan inklusif. Adanya QRIS Cross Border bertujuan untuk mendorong pertumbuhan bisnis lintas batas dan mendukung ekonomi digital di Indonesia.

Manfaat QRIS Cross Border Antarnegara ASEAN 

Dikutip dari website resmi Bank Indonesia bahwa salah satu penerima manfaat dari QRIS Cross Border ini adalah turis asing yang melakukan perjalanan ke Indonesia. Mereka nantinya akan bisa melakukan pembayaran dengan memindai kode QRIS melalui aplikasi yang biasa mereka gunakan di negaranya dan sudah mendukung QRIS.

Sebaliknya, orang Indonesia pun sebagaimana dikutip dalam website Bank Indonesia saat melakukan kunjungan ke luar Negeri bisa jajan sepuasnya dengan menggunakan uang rupiah. Bank Sentral dari empat Negara ASEAN yang telah bekerjasama yaitu Bank Indonesia (BI), Bank Negara Malaysia (BNM), Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP), Monitary Authority of Singapore (BOT) dan Bank Of Thailand (BOT) dalam rangka mewujudkan dan mendukung pembayaran yang lebih cepat, murah, transparan dan inklusif.         

Dengan QRIS antarnegara, transaksi antarnegara tidak perlu lagi mengkonversi atau menukarkan mata uang lagi saat berbelanja di Negara yang dikunjunginya cukup dengan memindai kode QR. Saat ini, QRIS sudah bisa digunakan di Thaliland dan Malaysia, sedangkan QRIS Singapura dalam proses pengembangan/inisiasi, Qris Jepang pun akan segera menyusul. Di bulan agustus tahun 2023 ini Vietnam juga telah menyatakan bergabung pada kerja sama Konektivitas Sistem Pembayaran Kawasan maka jumlah Negara yang tergabung menjadi 6 (enam) Negara.

Dalam praktiknya, ada lima hal yang menjadi pedoman utama keberhasilan QRIS Cross Border ini yaitu mempromosikan konektivitas pembayaran ASEAN dan keterkaitan regional sistem pembayaran melalui infrastruktur terbuka dan interkoneksi pembayaran retail, bentuk implementasi multilateral dengan berbagai Negara, mendorong inklusi keuangan, pariwisata, dan ekonomi digital (UKM) inklusi, kepatuhan hukum dan peraturan di kedua yurisdiksi dan memaksimalkan model penyelesaian mata uang local.

Bagaimana QRIS Cross Border Bekerja ?

Adanya QRIS Cross Border telah memudahkan keperluan transaksi WNI saat berada di negara-negara ASEAN yang menjalin kerja sama RPC. Begitupun bagi WNA seperti dari Malaysia dan Thailand yang sedang kunjungan ke Indonesia. Saat ingin melakukan pembayaran untuk berbagai kebutuhan di negara lain, transaksi bisa dilakukan cukup memakai ponsel dengan memindai QRIS.

Cara kerja QRIS Cross Border sangat sederhana, pelanggan asing bisa melakukan pembelian di merchant Indonesia menggunakan aplikasi pembayaran dari negara asal mereka. Aplikasi pembayaran yang digunakan harus yang sudah mendukung layanan pindai QRIS. Pelanggan tinggal scan QR Code yang disediakan oleh merchant dan pembayaran akan langsung diproses. Selain itu juga dapat menunjang pelaku bisnis di Indonesia untuk bisa bertransaksi lebih mudah dengan pelanggan internasional tanpa perlu menghadapi masalah biaya dan kompleksitas pembayaran lintas batas. Penggunaan sistem transaksi ini juga memberi keuntungan bagi UMKM karena biaya MDR yang lebih murah dibandingkan jika menggunakan sarana payment internasional.

Manfaat serupa juga dirasakan oleh pelanggan atau wisatawan asing. Misalnya saat membeli produk lokal di destinasi wisata, pelanggan tidak perlu mengeluarkan uang tunai atau menggunakan kartu kredit untuk melakukan pembayaran. Transaksi cukup dilakukan lewat scan QR Code sehingga lebih praktis. Selain itu, keuntungan lainnya adalah nilai tukar mata uang yang lebih murah. BI mencatat implementasi RPC antara Indonesia Malaysia maupun dengan Thailand telah menunjukkan hasil positif. BI juga berencana bakal merealisasikan sistem pembayaran ini dengan Bank Sentral Singapura pada akhir 2023.

Pertumbuhan Ekonomi Digital 

Dampak besar penggunaan QRIS Cross Border ini salah satunya di sector Pariwisata. Di Malaysia misalnya, Yusfida Khalid selaku Pj Kepala Eksekutif Dewan Pariwisata Serawak pada sejumlah media mengatakan jika kunjungan WNI mencapai 200.000 orang selama periode Januari – Juni 2023, jumlahnya jauh meningkat di banding tahun lalu.

Selanjutnya, data Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Statistical Yearbook menyebut bahwa warga ASEAN yang berkunjung ke Indonesia pada 2021 lalu sebanyak 528.200 orang atau setara dengan 54 % dari total wisatawan yang berkunjung ke 10 negara ASEAN. Artinya secara presentase dibandingkan dengan 10 negara kawasan Asia Tenggara, Indonesia berhasil meraih posisi pertama jumlah wisatawan yang berkunjung. Bahkan menggeser posisi Malaysia yang menjadi teratas ketika sebelum pandemi.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyodi juga menyampaikan bahwa kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital tetap kuat didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal hal ini ditandai dengan laporan triwulan III 2023, dimana nilai transaksi Uang Elektronik (UE) meningkat 10,34 persen (yoy) sehingga mencapai Rp116,54 triliun, sementara nilai transaksi digital banking tercatat Rp15.148,71 triliun atau tumbuh sebesar 12,83 persen (yoy). Bank Indonesia juga mencatat nominal transaksi QRIS tumbuh 87,90 persen (yoy) dan mencapai Rp56,92 triliun, dengan jumlah pengguna 41,84 juta dan jumlah merchant 29,04 juta, di mana sebagian besar merupakan UMKM. Pertumbuhan ekonomi ini tidak lepas dari komitmen Bank Indonesia untuk terus mendorong akselerasi digitalisasi sistem pembayaran dan perluasan kerja sama sistem pembayaran antarnegara guna mendorong inklusi ekonomi keuangan dan memperluas ekonomi dan keuangan digital. (RR)

Qrisnya Satu, Menangnya Banyak!” 

“Participant of BI Digital Content Competition 2023”. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun