25 Maret 2020
Hanya dalam waktu 2x 24 Jam, Pemerintah Federal langsung menaikkan level kewaspadaan menuju Restrictions Stage 2. Di level ini, hanya beberapa sector usaha yang masih diijinkan beroperasi seperti supermarket, pom bensin, farmasi dan food delivery. Selebihnya mereka harus tutup. Kewajiban menjaga jarak alias social distancing diterapkan. Event pernikahan diperbolehkan dengan maksimal melibatkan 5 orang. Pemakaman maksimal melibatkan 10 orang. Public gathering diperbolehkan dengan maksimal melibatkan 5 orang.
30 Maret 2020
Sadar bahwa 2/3 jumlah penderita virus berasal dari overseas travellers, maka pemerintah federal menetapkan bahwa semua warga negara Australia yang baru datang dari luar negeri harus melakukan proses karantina 14 hari di hotel2 yang ditentukan oleh pemerintah dengan penjagaan ketat polisi.
31 Maret 2020
Hanya berselang sekitar 5 hari dari restriction stage 2, restrictions stage 3 diterapkan. Pada level ini, pertemuan public maksimal melibatkan 2 orang. Masyarakat hanya diperkenankan ke luar rumah dengan 4 alasan. Belanja kebutuhan pokok, berobat, berolahraga (jogging), bekerja atau belajar yg tidak mungkin dilakukan secara daring.
12 April 2020
Sejak tanggal ini, jumlah penderita baru virus ini konsisten berjumlah kurang dari 50 setiap harinya alias Australia is success in flattening the curve.
Kesimpulan
Tindakan tanggap pemerintah menjadi kunci kesuksesan pengendalian pandemik ini. Australia menjadi salah satu negara yang pertama kali melarang penerbangan dari dan menuju China. Walaupun tidak mengenal istilah lockdown, peningkatan level kewaspadaan (restriction stages) dilakukan secara cepat. Australia masih menerapkan level 1 di tanggal 23 Maret, namun di tanggal 31 Maret, tingkat kewaspadaan sudah di level 3.
Selain itu, proses penegakan hukum dilakukan secara tegas. Tidak ada hukum tanpa sanksi alias Lex Imperfecta. Setiap pelanggaran, khususnya social distancing, on the spot fine alias denda di tempat diterapkan. Masyarakat Australia sebenarnya tidak memiliki kedisiplinan yang tinggi, namun adanya sanksi tegas membuat efek jera.Â