Namun pada saat ini, pelaksanaan dari upacara Yadnya sering mengalami sedikit pemerosotan. Hingga saat ini kerap sekali ada umat yang melaksanakan upacara Yadnya dengan tujuan untuk memamerkan kemampuannya, khususnya kemampuan dalam material. Contohnya pada beberapa tahun belakangan ini adalah adanya orang menganggap bahwa pelaksanaan upacara Ngaben adalah suatu upacara yang sangat mahal untuk dilakukan.Â
Bagi orang yang memiliki material yang lebih, mereka akan melaksanakan upacara Ngaben tersebut dengan meriah, berbeda dengan keluarga yang memiliki kekurangan dalam material mereka kerap kali merasakan kekurangan dan keraguan dalam mampunya mereka dalam melaksanakan upacara tersebut. Namun seperti penjelasan di atas, suatu upacara Yadnya yang dilakukan hanya berlandaskan rasa pamer dengan melaksanakan suatu upacara yang meriah tanpa adanya makna didalamnya, upacara tersebut hanya akan berarti kosong.Â
Seperti yang dijelaskan di atas bahwa, pelaksanaan Yadnya yang seharusnya dilakukan adalah yadnya yang berjalan sesuai dengan makna dan dilaksanakan dengan perasaan yang tulus dan ikhlas. Yadnya pada dasarnya adalah sebuah persembahan atau pengorbanan yang benar benar dilakukan dengan niat tanpa pamrih. Demi mengembalikan esensi sesungguhnya dari pelaksanaan Yadnya yaitu menghaturkan pengorbanan dengan tulus ikhlas, pendidikan mengenai bagaimana cara pelaksanaan upacara Yadnya yang sesungguhnya.Â
Pelaksanaan upacara Yadnya yang dilakukan dengan meriah belum tentu dapat dikategorikan sebagai upacara pengorbanan yang sempurna, sebaliknya pelaksanaan upacara yadnya yang dilakukan dengan sederhana hanya dengan niat yang tulus dan ikhlas belum tentu dapat dikategorikan sebagai suatu upacara yang gagal. Namun upacara yang sempurna adalah suatu upacara yang dilakukan dengan sesuai kemampuan, rasa tulus tanpa terpaksa, dan rasa ikhlas tanpa pamrih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H