Mohon tunggu...
Rieke NurulGarini
Rieke NurulGarini Mohon Tunggu... Duta Besar - Pelajar SMAN 1 Padalarang

Laa tahzan innallaha ma'ana

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ketika Ego Bicara

20 September 2019   06:47 Diperbarui: 20 September 2019   06:48 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sebenarnya ada rasa malu juga sih, karena dia sempat menceritakan bahwa aku baru saja selesai menangis di luar.

"Jadi awalnya aku kesal sama kamu Mik, kamu berbicara seolah-olah kain itu hanya untuk kelompok kamu, yang kedua, kamu juga berbicara seolah-olah selendang milik anggota kelompokmu hanya diperuntukkan kelompokmu saja. Padahal disitu kita butuh banyak selendang untuk menutup jendela, setidaknya kalau kelompok kamu gak bisa menyumbang selendang, gak usah dijelasin tentang selendang kalian yang akan dipakai sebagai tirai untuk nanti kelompok kalian tampil. Dan yang ketiga, Isabel bilang bahwa papan yang dia bawa itu khusus untuk kelompoknya saja. Jelas kan? Kita semua sakit hati."

Sebenarnya aku salah satu orang yang tidak sanggup untuk mengkritik orang lain, aku takut salah bicara. Tapi untuk kali ini aku memberanikan diri dan egoku yang berbicara. 

"Gini ya Riek, kita ngaku salah. Mungkin kita salah ngomong, kalau soal papan aku benar-benar gak tahu. Dan Isabel sudah mengakui itu kepadaku. Kita minta maaf, tapi kita bicara soal kain yang khusus untuk kelompok kita karena kita tahu bahwa itu gak akan cukup buat dipakai satu kelas. Kalaupun kalian mau pakai, kalian boleh meminjamnya setelah kelompokku tampil. Dan untuk backstage, kamu gak usah capek-capek mencari kursi. Kita pakai ini saja, kita buat bareng-bareng." Jawab Mika

"Selain itu, kita juga merasa tersisihkan, karena kelompok kamu dan kelompok 2 sibuk mendekor kelas ini, bayangkan, kalian mengerjakannya oleh 2 kelompok. Sedangkan kita hanya kelompok kita saja yang mengerjakan." Sahut Isabel

Semua sudah jelas, pertengkaran ini terjadi beranjak dari ego masing-masing dan bukan karena kesalahpahaman. Kami pun saling meminta maaf dan melanjutkan tugas kami yaitu mendekor ruangan untuk pentas drama esok hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun