Mohon tunggu...
Ngesti Tiyas
Ngesti Tiyas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Hobi saya adalah menulis, baik menulis fiksi maupun menulis ilmiah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Media Sosial terhadap Kesehatan Mental Generasi Z

20 Agustus 2024   06:54 Diperbarui: 20 Agustus 2024   07:21 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, terutama bagi Generasi Z---mereka yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an. Platform seperti Instagram, TikTok, Twitter, dan Snapchat adalah ruang di mana mereka berinteraksi, berbagi pengalaman, dan membentuk identitas. Namun, di balik popularitas media sosial, muncul kekhawatiran tentang dampaknya terhadap kesehatan mental.

Media Sosial dan Identitas Diri

Bagi Generasi Z, media sosial tidak hanya sekadar alat komunikasi, tetapi juga medium untuk mengekspresikan diri dan membentuk identitas. Proses ini seringkali melibatkan pencitraan diri yang ideal, yang terkadang jauh dari realitas. Tekanan untuk menampilkan kehidupan yang "sempurna" dapat memicu perasaan tidak aman dan ketidakpuasan terhadap diri sendiri.

Penelitian menunjukkan bahwa Generasi Z lebih rentan terhadap dampak negatif media sosial dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Mereka tumbuh dalam lingkungan digital yang sangat terhubung, di mana validasi sering kali diukur berdasarkan jumlah likes, komentar, atau pengikut. Ketergantungan pada validasi eksternal ini dapat menyebabkan rendahnya rasa percaya diri dan kecemasan.

Dampak Negatif terhadap Kesehatan Mental

1. Depresi dan Kecemasan
Media sosial sering kali memperparah perasaan cemas dan depresi. Ketika seseorang melihat postingan yang menampilkan kehidupan yang tampak lebih bahagia atau sukses, mereka mungkin merasa tidak cukup baik atau tidak layak. Fenomena ini disebut dengan fear of missing out (FOMO), di mana individu merasa cemas karena takut tertinggal dari orang lain.


2. Cyberbullying
Generasi Z juga menghadapi risiko cyberbullying, yang dapat berdampak buruk pada kesehatan mental. Anonimitas di dunia maya memudahkan pelaku untuk melakukan pelecehan atau intimidasi, yang dapat menyebabkan trauma emosional bagi korbannya.


3. Gangguan Tidur
Penggunaan media sosial yang berlebihan, terutama sebelum tidur, dapat mengganggu pola tidur. Cahaya biru dari layar gadget diketahui menghambat produksi melatonin, hormon yang mengatur tidur, sehingga menyebabkan sulit tidur atau tidur tidak nyenyak. Kurangnya tidur berkualitas dapat memperburuk kondisi kesehatan mental, termasuk meningkatkan risiko depresi.


4. Perasaan Isolasi
Meskipun media sosial dirancang untuk menghubungkan orang, penggunaannya yang berlebihan dapat menyebabkan perasaan isolasi. Interaksi yang terjadi di media sosial sering kali bersifat dangkal, yang dapat menimbulkan perasaan kesepian dan terputus dari hubungan sosial yang nyata.

Mengelola Penggunaan Media Sosial

Untuk mengurangi dampak negatif media sosial terhadap kesehatan mental, penting bagi Generasi Z untuk belajar mengelola penggunaannya secara bijaksana. Berikut beberapa strategi yang bisa diterapkan:

1. Batasi Waktu Penggunaan
Tetapkan batas waktu harian untuk penggunaan media sosial dan pastikan untuk tidak menghabiskan terlalu banyak waktu hanya untuk scrolling tanpa tujuan. Aplikasi tertentu bahkan menyediakan fitur untuk memantau dan membatasi waktu penggunaan.


2. Kurasi Konten yang Dilihat
Pilih akun-akun yang memberikan dampak positif dan inspiratif. Unfollow atau mute akun yang membuat Anda merasa tidak nyaman, cemas, atau rendah diri.


3. Fokus pada Interaksi yang Berkualitas
Alih-alih hanya mengamati konten orang lain, fokuslah pada interaksi yang lebih bermakna. Berbagi cerita, berbincang secara mendalam, dan mendukung teman-teman Anda bisa membantu menciptakan hubungan yang lebih nyata.


4. Detoks Digital
Sesekali, cobalah untuk melakukan detoks digital dengan tidak menggunakan media sosial selama beberapa waktu. Ini bisa memberikan kesempatan untuk rehat sejenak, refleksi diri, dan fokus pada aktivitas lain yang lebih bermanfaat.

Media sosial memiliki dua sisi---di satu sisi, ia memungkinkan Generasi Z untuk terhubung, mengekspresikan diri, dan mendapatkan informasi. Namun, di sisi lain, jika tidak dikelola dengan baik, media sosial dapat membawa dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan mental. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan media sosial dengan bijaksana, memahami dampaknya, dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi kesehatan mental.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun