Di lain itu pula, Mindes menyebutkan bahwa resolusi konflik sebagai bagian dari individu atau kelompok yang mempunyai kemampuan dalam mengurusi perbedaan atau mengurai perbedaan, serta pentingnya dalam membangun keterampilan dan penilaian dalam bernegosiasi, kompromi dan mengembangkan rasa keadilan.
Dari beberapa persepsi menurut tokoh diatas, disimpulkan bahwa upaya pemecahan atau penyelesaian masalah baik individu maupun kelompok. Berdasarkan artikel yang ditulis oleh Katie Shonk, terdapat 5 strategi Resolusi Konflik yang menurutnya terbukti yaitu:
1.Tanpa disadari bahwa setiap manusia mempunyai persepsi keadilan yang bias
  Individu maupun kelompok mempunyai pemikiran yang berbeda, dan tentunya semua pihak menilai bahwa dirinya benar.
2.Hindari eskalasi ketegangan dengan ancaman dan gerakan provokatif
   Seringkali seseorang menarik perhatian pihak lain dengan cara membuat ancaman, perselisihan ke pangadilan atau merusak reputasi seperti mengumbar masalahnya dimedia sosial, mencemarkan nama baik, dll.
3.Atasi mentalitas "Kita Lawan Mereka"
   Kita bisa mengidentifikasi dan juga mendiskusikan kesamaan kita, seperti mengeksplore bakat dan minat yang kita miliki dan juga mengembangkan skill yang kita punya. Dengan itu kita bisa mendapatkan banyak koneksi dan juga dapat mengurangi konflik diantara kelompok.
4.Lihat dibawah permukaan untuk mengidentifikasi masalah yang lebih dalam
   Salah satu contohnya mengenai uang: perselisihan atas upah menjadi permasalahan tunggal dimana keuntungan satu pihak namun menjadi kerugian bagi pihak lain.
5.Pisahkan isu sakral dari isu semu