Tak jauh dari rumah tersebut terdapat taman di mana Bung Karno biasa merenung di sebuah pohon sukun, yang kemudian dinamai Taman Renungan Pancasila. Di bawah pohon inilah dari hasil perenungan Bung Karno melahirkan Pancasila yang kemudian diucapkan dalam sidang BPUPKI tersebut.Â
Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila merupakan hasil pemikiran Bung Karno selama masa pembuangan di Ende dan tercetus di taman ini ketika sedang melamun, membayangkan kampung halaman beliau di pulau Jawa.
Sayangnya pohon sukun yang asli tumbang karena diterpa angin kencang. Sebagai gantinya pada tahun 1981 ditanami pohon sukun baru untuk menggantikan pohon yang tumbang tersebut. Namun bentuknya diupayakan mirip yaitu memiliki 5 cabang sesuai dengan sila-sila dalam Pancasila.Â
Untuk mengenang masa perenungan tersebut dibuatkan sebuah kursi besar dengan patung Bung Karno sedang duduk di atasnya. Dulu di depan taman tersebut terhampar pemandangan pantai yang indah. Namun sekarang sudah tertutup oleh bangunan yang berada di sekitar pelabuhan.
* * * *
Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah. Sejarah akan selalu berulang, tinggal apakah kita akan mengambil pelajaran darinya atau mengulang kesalahan yang sama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H