Saya biasa mencetak artikel yang sudah selesai. Hasil cetakan tersebut saya baca. Hal-hal teknis yang kurang tepat saya tandai. Argumen baru saya tambahkan. Begitu juga dengan referensi yang saya temukan setelah selesai menulis.
Editing ini bisa berlangsung beberapa kali. Tujuannya adalah agar dihasilkan tulisan yang lebik baik. Paling tidak mini dari kesalahan teknis dan substantif.
Ketika artikel sudah siap maka jurnal tujuan kembali dicermati. Hal-hal teknis terkait ketentuan di jurnal dipenuhi. Kerapian tulisan dan ketaatan terhadap template di jurnal tujuan cukup menentukan nasib artikel.
Ketika semua sudah dirasa cukup maka naskah bisa submit. beberapa hal teknis terkait tahap ini harus sudah tuntas, Proses demi proses harus dicermati, termasuk ketika ada respon dari pengelola.
Setelah naskah submit, penulis harus rajin mengecek perkembangan naskahnya di OJS atau email. Durasi waktu tanggapan bervariasi antara satu dengan lain jurnal.
Ketika sebuah artikel ditolak maka perlu dicermati, catatan demi catatan yang membuat artikel ditolak adalah ilmu yang penting. Ini modal untuk revisi untuk dikirim ke jurnal lain.
Jika diminta revisi maka harus direvisi sebaik mungkin, ini menjadi modal untuk harapan publish. Jangan ditunda atau diabaikan.
Tulungagung, 3-11-2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H