Bagi penulis buku, naik bus umum bukan sekadar bagaimana seseorang sampai ke tujuan. Saat naik bus, ada nilai-nilai kehidupan yang harus disampaikan kepada masyarakat luas. Ada banyak pelajaran yang memiliki makna bagi kehidupan. Pelajaran itu semacam pelajaran yang ada di ruang-ruang kelas. Itulah alasan utama mengapa buku tersebut diberi judul Madrasah Berjalan.
Jika Anda ingin membuat tulisan, Anda bisa membaca buku. Baca secara cermat. Tulis apa yang menjadi inti buku tersebut. Jenis tulisan yang bisa Anda buat adalah resensi buku. Tulisan resensi buku bermanfaat menginventarisir buku yang sudah Anda baca dan mempertajam ingatan terhadap poin penting dari buku yang Anda baca.
Meskipun tidak terlalu sering, saya beberapa kali membuat resensi buku. Misalnya saya mengulas buku catatan perjalanan Denik. https://www.kompasiana.com/ngainun-naim.berbagi/62939839bb4486531454ca82/denik-keberanian-dan-ketangguhan. Di web personal, saya memiliki cukup banyak resensi buku, misalnya https://www.spirit-literasi.id/2022/10/nyai-makkiyah-dalail-dan-kisah-kisah.html. Kumpulan resensi buku saya oleh menjadi buku dengan judul Teraju (2017).
Manusia itu pada hakikatnya menyukai keramaian. Namun ada juga momentum untuk menjaga keseimbangan hidup lewat menepi. Keluar dari rutinitas untuk merenungkan kehidupan sangat penting artinya. Pada momentum tertentu cara semacam ini bisa menghasilkan ide untuk menulis. Namun tidak selalu menepi menghasilkan tulisan, kecuali memang didasari oleh kreativitas untuk mencari ide.
Jika ditelusuri, ada sangat banyak cara mencari ide. Setiap orang memiliki pengalaman unik bagaimana mencarinya. Namun satu hal yang pasti bahwa ide itu dicari, bukan ditunggu.
Thomas Alva Edison memiliki kebiasaan mencatat apa pun yang berkelebat di pikirannya. Ada yang bisa diolah menjadi ide cemerlang dan temuan gemilang. Ada yang hanya menjadi sampah. Namun Edison konsisten mencatat. Konon ketika wafat, buku tulis yang berisi ide demi ide itu mencapai lebih empat ribu buah.
Begitulah, ide itu harus dicari, bukan ditunggu. Ini bermakna menulis itu perjuangan sejak dari tahap awal. Salam.
Trenggalek, 12 Januari 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H