Mohon tunggu...
Ngainun Naim
Ngainun Naim Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Penulis buku JEJAK INTELEKTUAL TERSERAK (2023). Dosen UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung Jawa Timur. Pengelola http://www.spirit-literasi.id. dan http://www.ngainun-naim.blogspot.com.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Mengenang Ibu, Menulis Buku tentang Ibu

21 Desember 2022   08:50 Diperbarui: 21 Desember 2022   09:00 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ngainun Naim

Ibu adalah sosok yang sangat penting dalam kehidupan. Sosoknya mewarnai jejak-jejak hidup. Tentang seberapa besar warna itu mempengaruhi hidup kita, antara satu orang dengan orang yang lain tidak sama.

Rasanya tidak pernah habis bahan untuk menulis tentang sosok ibu. Selalu saja ada ruang-ruang kosong yang bisa kita telusuri, kita masuki, dan kita ulas menjadi sebuah tulisan. Ibu, dalam konteks ini, adalah sumur inspirasi yang tidak pernah kering.

Tetiba saya teringat sosok ibu saat membaca beberapa artikel di media sosial tentang sosok ibu. Sosok sederhana namun penuh kasih sayang terhadap kami anak-anaknya. Sosok yang setiap pagi mengingatkan kami untuk bangun sebelum subuh menjelang.

Januari 2021 terbit sebuah buku antologi dengan judul Sejuta Cerita tentang Ibu (Tulungagung: Akademia Pustaka). Buku ini lahir dari ketidaksengajaan. Awalnya adalah perbincangan sederhana dengan beberapa orang kawan. Sebenarnya topik perbincangan saat itu random saja. Di tengah perbincangan tetiba muncul keinginan untuk menulis buku antologi. Temanya tentang Ibu.

Perbincangan menjadi riuh. Saya pun merespon gagasan tersebut. Saya jelaskan bahwa saya mendukung gagasan tersebut dan siap membantu sampai buku terbit.

Kesibukan kerja tidak memungkinkan saya menangani secara intensif editing naskah. Saya pun menghubungi penulis muda Tulungagung yang ketika itu sedang studi pascasarjana di Yogyakarta. Namanya Ahmad Sugeng Riady.

Saya sampaikan kepada beliau tentang rencana membuat antologi. Saya meminta beliau menjadi editor. Gayung bersambut. Beliau siap menjadi editor.

Segera saya buatkan pengumuman untuk menulis buku antologi. Tidak butuh waktu lama, grup WA juga terbentuk. Lalu satu demi satu naskah masuk.

Sungguh di luar dugaan. Naskah yang masuk sangat banyak. Sampai batas akhir naskah terus saja datang. Ketika naskah ditata dan siap cetak, total tebal buku xiv+432 halaman. Sebuah ketebalan buku yang cukup lumayan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun