Urgensi Rokok dan Peran Keluarga dalam Pola Asuh untuk Pertumbuhan dan Perkembangan Terbaik Balita

Selamat pagi untuk seluruh Ibu Rumah Tangga hebat di seluruh dunia yang aku kagumi. Juga seluruh Ibu, ayo kita beri pengasuhan terbaik untuk anak-anak kita: memberikan asupan komprehensif nutrisi dan psikis kepada anak, memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan mereka. Ada beberapa poin penting pengasuhan yang harus sama-sama kita jaga:

1. Memberikan makanan yang bergizi

2. Stimulasi perkembangan dan memantau perkembangannya, minimalisir gadget

3. Memberikan pendidikan yang terbaik untuk anak terutama pendidikan anak usia dini / PAUD

4. Keamanan dan kasih sayang

5. Hak anak untuk sehat, termasuk memberikan 15 jenis imunisasi gratis dari pemerintah, dll

Untuk ibu pekerja tetap semangat membagi waktu sebaik mungkin untuk tetap melakukan worklife balance

Kenapa aku salut dan bangga banget sama seluruh Ibu Rumah Tangga di dunia? Karena melihat sosok langsung mamaku yang merupakan seorang sarjana ekonomi cerdas yang memutuskan untuk full mengurus ketiga anaknya. Mama tidak pernah ngajak kami jajan, selalu masakin kami makanan enak kesukaan kami dan tentunya bergizi. Karena ayahku selalu ingin makan seafood setiap hari, maka seafood menjadi menu harian kami dan kami semua menyukainya. Mama pun selalu buatkan kami bertiga anaknya susu setiap hari, ini dilakukan sampai aku lulus kuliah S1 di kedokteran UI. Semoga mama selalu sehat.

Aku mau share beberapa rangkuman teori pola asuh pertumbuhan dan perkembangan balita. Beberapa aspek yang mempengaruhi pola asuh:

1. Pajanan asap rokok: anggota keluarga perokok, batang rokok perhari, ruangan merokok, lama paparan rokok (bulan), paparan asap rokok saat hamil (bulan)

2. Faktor pada anak:

• Jenis kelamin
• Riwayat persalinan: APGAR, BB, TB, LK, aterm, asfiksia
• Status gizi saat ini: BB, TB, LK
• Bantuan nutrisi dari Pemerintah (PMT)
• ASI eksklusif, lama mendapatkan ASI
• Infeksi akut dan berulang
• Infeksi / penyakit kronis / imunologi
• Penggunaan obat-obatan jangka panjang
• Kelainan bawaan / kongenital
• Status imunisasi
• Perilaku tidur, aktivitas fisik, pola makan
• Early learning / PAUD
• Vitamin A, Iodine, Fe (mikronutiren)
• Nutrisi (feeding exercise)

3. Faktor pada keluarga:

• Status keluarga (kecil / besar)
• Perilaku orang tua: tingkat stress ortu, family conflict, KDRT, divorce
• Pekerjaan orang tua
• Pendidikan terakhir orang tua
• Jenis bantuan pemerintah
• Pendapatan keluarga (per bulan)
• Jumlah anggota keluarga
• Status gizi keluarga
• Konsumsi nutrisi keluarga
• Pola asuh (interaksi, stimulasi, peran kader, partisipasi dalam program kesehatan pemerintah dari catin sampai balita)
• Lingkungan: kebersihan, ventilasi udara, air bersih, septic tank
• IQ ibu

Ngabila Salama

Praktisi Kesehatan Masyarakat