Mohon tunggu...
Ngabila Salama
Ngabila Salama Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Dokter PNS Dinas Kesehatan DKI Jakarta

Sebuah opini dari dr. Ngabila Salama, MKM - Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta - Sekretaris Umum Organisasi Dokter Alumni SMANDEL Jakarta - Pengurus IDI Wilayah DKI Jakarta - Mahasiswa S3 Ilmu Kesehatan Masyarakat FKM UI - Ibu tiga anak

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Transformasi Dapat Dimulai Kapan Saja dengan Sumber Daya yang Ada, Pimpin Orkestrasi Hasil Optimal

4 Juli 2023   10:54 Diperbarui: 5 Juli 2023   05:53 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Di bawah ini adalah lanjutan materi dari Bapak Ignasius Jonan dalam acara Rapat Kerja Kesehatan Daerah / Rakerkesda Provinsi DKI Jakarta oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta, 4 Juli 2023.

Bisakah kita membuat target warga DKI Jakarta akan lebih banyak yang mau datang ke Puskesmas daripada Rumah Sakit / RS atau layanan swasta?

Apakah kita bisa melakukan transformasi agar masyarakat lebih memilih untuk hidup sehat dan cegah sakit dibandingkan menunggu sakit dan berobat?

Jangan buang anggaran terus, manfaatkan sumber daya yang ada untuk diperbaiki dan transformasi. Manfaatkan agar efisiensi dan hasilnya tetap efektif dan efisien. Kolaborasi yang baik akan menghasilkan karya yang lebih besar dan berdampak dengan tetap efektif dan efisien. Contohnya lampu penerangan di UK yang dibangun tahun 1950 saat ini bisa dimanfaatkan untuk charge mobil listrik di era sesudah 2020 ini.

Transformasi memang tidak mudah untuk dilakukan, membutuhkan strong leadership at all level.

Ada 8 langkah kepemimpinan untuk melakukan transformasi:

  • Membangun sense of urgency, apa kepentingan melakukan transformasi
  • Membuat koalisi yang solid dan powerful, jangan ada oeroecahan. Harus kompak dan bergerak bersama. Lakukan team building terlebih dahulu
  • Membuat visi yang baik, ini tidak sulit dan bisa dilakukan oleh siapa saja
  • Mengkomunikasikan visi dengan baik, ini adalah yang susah. Jika tidak bisa mengkomunikasikan visi dengan baik, maka poin nomor 5 -- 8 tidak akan dapat dilakukan dengan baik
  • Mendorong banyak orang untuk bergerak bersama menjalankan visi dan tujuan organisasi / transformasi dengan baik
  • Membuat goal dan target-target kemenangan kecil dan kecil tetapi sering. Buatlah target yang kecil-kecil, satu per satu akan tetapi terus berhasil. Perubahan kecil contohnya dimulai dari menjaga toilet selalu bersih dan baik.
  • Terus konsolidasi perubahan dan terus memproduksi gagasan dan perubahan / aksi nyata / karya nyata
  • Bersama dengan tim membuat pendekatan / budaya / kebiasaan baru dan terus melakukan perubahan untuk lebih baik dan menghasilkan karya yang nyata

Transformasi kesehatan harus dilakukan dengan ajek, jangan sampai membuat sistem yang tidak dapat dilanjutkan oleh pemimpin dan generasi berikutnya. Mencoba memanfaatkan yang ada dahulu.

Rapat tidak menghasilkan apa-apa, KARYA didapat dengan keseriusan

Kita tidak dapat kembali ke belakang dan mengubah suatu awalan, tetapi kita dapat memulai dari titik mana saja dan akan mengubah akhirnya

Pemimpin tidak membuat perpecahan. Membuat transformasi jangan sampai membuat perpecahan. Pemimpin yang baik tidak menimbulkan gap, tetapi bergerak bersama

Transformasi harus menerima kritik dan masukan, jangan hanya mau dipuji saja

Contoh pelari marathon: harus punya ketahanan mental yang cukup. 10 % saja organisasi memiliki tim mental yang baik seperti pelari marathon maka ini sangat baik. Mental kuat dan hati teguh. Jika ingin perubahan buatlah dari yang kecil-kecil dan monitor terus dengan baik. 3 bulan hasilnya apa, dstnya. Berikan apresiasi yang baik untuk tim atas keberhasilan target-target kecil yang ada.

Transformasi adalah ESG: Environmental, Social, Governance.

  • ESG adalah singkatan dari Environmental Social and Governance, dan mengacu pada tiga faktor utama ketika mengukur keberlanjutan dan dampak etis dari investasi dalam bisnis atau perusahaan. Sebagian besar investor yang bertanggung jawab secara sosial memeriksa perusahaan menggunakan kriteria ESG untuk menyaring investasi. Ini adalah istilah umum yang digunakan di pasar modal dan biasa digunakan oleh investor untuk mengevaluasi perilaku perusahaan, serta menentukan kinerja keuangan masa depan mereka. Faktor Lingkungan Sosial dan Tata Kelola adalah bagian dari indikator kinerja non-keuangan yang mencakup masalah etika, berkelanjutan dan pemerintah perusahaan seperti memastikan ada sistem untuk memastikan akuntabilitas dan mengelola jejak karbon perusahaan. Jumlah dana investasi yang memasukkan faktor-faktor ESG telah berkembang pesat sejak awal dekade ini, dan diperkirakan akan terus meningkat secara signifikan selama dekade mendatang.
  • Tiga faktor utama ESG adalah:
  • Kriteria lingkungan, yang mengkaji bagaimana kinerja bisnis sebagai penjaga lingkungan alam kita, dengan fokus pada: limbah dan polusi, penipisan sumber daya, emisi gas rumah kaca, penggundulan hutan, perubahan iklim
  • Kriteria sosial, yang melihat bagaimana perusahaan memperlakukan orang, dan berkonsentrasi pada: hubungan & keragaman karyawan, kondisi kerja, termasuk pekerja anak dan perbudakan, masyarakat sekitar; mencari secara eksplisit untuk mendanai proyek atau lembaga yang akan melayani masyarakat miskin dan kurang terlayani secara global, kesehatan dan keselamatan, konflik
  • Kriteria tata kelola, yang memeriksa bagaimana perusahaan mengatur dirinya sendiri -- bagaimana perusahaan diatur, dan berfokus pada: strategi pajak, remunerasi eksekutif, donasi dan lobi politik, korupsi dan suap, keragaman dan struktur papan.

Ngabila Salama

Praktisi Kesehatan Masyarakat

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun