Mohon tunggu...
Ngabila Salama
Ngabila Salama Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Dokter PNS Dinas Kesehatan DKI Jakarta

Sebuah opini dari dr. Ngabila Salama, MKM - Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta - Sekretaris Umum Organisasi Dokter Alumni SMANDEL Jakarta - Pengurus IDI Wilayah DKI Jakarta - Mahasiswa S3 Ilmu Kesehatan Masyarakat FKM UI - Ibu tiga anak

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kesehatan Masyarakat Jantung Kesehatan Indonesia Pandangan Ngabila Salama

5 Juni 2023   09:00 Diperbarui: 8 Juni 2023   17:21 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puzzle tiap dari kita penting tidak dapat digantikan satu dengan yang lain pemerintah penjahitnya/Dokpri

Public health menurutku:

1. Helicopter view

2. Data driven policy

3. 5 level of prevention disease

4. Host, agent, environment sbg segitiga penyebab penyakit

5. Sinergi pemerintah pusat dan daerah

6. Kolaborasi pentahelix (masyarakat, pelaku usaha / swasta, akademisi, pers, dan pemerintah sebagai penjahit utama kolaborasi). Mendongkrak kerja efektif, efisien, tepat guna, win-win solution dengan pemerintah penjahit utama kolaborasi

7. Meningkatkan partisipasi masyarakat terutama pasukan "akar rumput": kader, RT, RW, tokoh agama, tokoh masyarakat

8. Strong leadership at all level

9. Good and clean governance dengan indikator terukur

10. Membangun sistem sistematis, komprehensif, kontinyu utk perbaikan

Inti kesehatan hanya di 5 level of prevention:

A. Cegah sakit (primer): HEALTH PROMOTION edukasi yg dot ditangkap semua kalangan (usia, konvensional / digital, kedaerahan, melibatkan semua unsur), SPECIFIC PROTECTION sbg pelindung diri utk penyakit menular dgn vaksinasi, penyakit tidak menular den pola hidup sehat CERDIK & CERIA setiap hari. Kedepan kita hrs naik kelas dgn meningkatkan layanan PRIMER utk cegah sakit.

Berikan insentif utk masyarakat dan faskes yg mengedepankan cegah sakit

CERDIK singkatan dari:

Cek kesehatan rutin: usia 15 tahun ke atas cek GRATIS penyakit tidak menular di puskesmas / posbindu terdekat 6-12 bulan sekali

Enyahkan asap rokok: perokok aktif dan pasif sama2 berbahaya

Rajin olahraga: minimal 6000 langkah per hari / 30 menit per hari, 5 kali dalam seminggu

Diet seimbang: makan sayur, buah 5 porsi per hari dan kurangi konsumsi gula, garam, lemak. Maksimal per hari konsumsi pada makanan dan snack gula 4 SDM, garam 1 SDT, lemak 5 SDM sudah termasuk minyak

Istirahat cukup minimal 7 jam per hari

Kelola stress dengan baik dengan meditasi, rekreasi, ibadah, dll

CERIA singkatan dari:

Cerdas intelektual, emosional dan spiritual

Empati dalam berkomunikasi efektif

Rajin beribadah sesuai agama dan keyakinan

Interaksi yang bermanfaat bagi kehidupan

Asah asih dan asuh tumbuh kembang dalam keluarga dan masyarakat

B. Cegah komplikasi (sekunder): EARLY DIAGNOSIS AND PROMPT TREATMENT melakukan medical check up / posbindu gratis di puskesmas sejak usia 15 th ke atas setiap thnya. Termasuk utk wanita deteksi kanker leher rahim (IVA, papsmear, HPV DNA) dan payudara (sadanis, USG), dll. DISABILITY LIMITATION memberikan terapi adekuat terutama pasien penyakit kronis utk cegah kecacatan

C. Cegah kematian dan meningkatkan kualitas hidup (tersier):

REHABILITATION (untuk pasien cancer, terminal ill, dil)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun