Mohon tunggu...
Najib Fachruddin Thoha
Najib Fachruddin Thoha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Paradoks Etnik Pujangga

Menulis buku Kumpulan Puisi Masa Transisi, Sajak Luka Kehidupan (antologi), Solusi Pembelajaran Online (antologi), Hilang & Kenang (antologi). Mahasiswa Sekolah Tinggi Islam Blambangan. Mengelola blog pribadi rudinperfect.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Maksud Tuhan

14 Maret 2021   18:02 Diperbarui: 14 Maret 2021   18:15 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang terhormat kelahiranku
Segumpal tanah yang menjadi dagingku
Kedua orangtuaku yang budiman
Juga dukun bayi yang membantu mamaku lahiran

Pagi buta,
Sangking butanya entah pukul berapa
Kesekian kalianya, berkali-kali
Aku terperenjat dari tidur dan mimpi

Malam yang singkat itu terasa panjang
Napasku tersenggal saling berkejaran
Sebelum tidur tadi aku memohon kepada Tuhan
Bunga tidur macam apa yang aku harapkan

Aku berkhayal sebelum mata terpejam
Dalam mimpi pun aku masih berkhayal
Justru setelah bangun khayal itu merajam
Satu hari penuh aku berkhayal

Hari selanjutnya masih sama
Begitupun setelahnya
Juga sebelumnya
Hari-hariku tak jauh berbeda

Kehadiranmu bertubi-tubi mengejar jiwaku
Secara tak sadar kuterjemahkan sebagai
Maksud tuhan akan hidupku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun