Beberapa hari sebelum datangnya bulan Ramadhan,di sela-sela waktu istirahat kerja seorang rekan kerja sekantor sebut saja namanya Pak Yanto mengeluh mengenai kondisi keuangannya. Pak Yanto ini di lingkungan kerja saya termasuk karyawan senior.Sudah puluhan tahun bekerja mengabdi sebagai karyawan dengan golongan jabatan yang lumayan. Makanya sangat aneh ketika beliau curhat kepada saya mengenai kesulitan keuangan yang dialaminya. Dalam benak saya,dengan jangka waktu bekerja yang cukup lama seharusnya beliau mempunyai dana simpanan yang cukup sehingga dapat mencukupi kebutuhan keluarganya. Namun ternyata fakta sebaliknya yang terjadi.
Dari nada bicaranya,beliau terlihat senang sekaligus gelisah bercampur menjadi satu.Senang karena melihat anaknya yang sulung dan bungsunya akan segera melanjutkan pendidikan sesuai yang dicita-citakannya.Si sulung ingin bersekolah di sebuah sekolah kejuruan favorit di kota Yogyakarta. Sedangkan yang bungsu baru akan masuk sekolah dasar favorit juga tidak jauh dari tempat kerjanya.Hanya anak yang kedua yang belum membutuhkan biaya besar karena baru naik ke kelas 5.Rasa gelisahnya muncul karena untuk masuk ke kedua sekolah favorit tersebut membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Menurut penuturannya,untuk uang masuknya saja di kedua sekolah favorit tersebut sudah mencapai sekitar Rp 20 jutaan belum termasuk biaya biaya lainnya.Itupun beliau masih memikirkan biaya untuk membeli sebuah sepeda motor untuk transportasi anaknya berangkat dan pulang sekolah beserta biaya BBM plus uang saku setiap harinya.Sementara itu,dana yang terkumpul di tabungannya Pak Yanto yang tersimpan di bank hasil dari menyisihkan gajinya setiap bulan belum mencukupi untuk melunasi biaya masuk sekolah kedua anak kesayangannya tersebut.Tidak ada sumber dana lainnya yang bisa diandalkan untuk mencukupi biaya pendidikan kedua anaknya itu.Namun ia tidak ingin melihat kedua anaknya tersebut kecewa tidak bisa melanjutkan pendidikan gara gara orang tuanya tidak bisa membiayainya.
Agar biaya masuk sekolah si sulung tercukupi,Pak Yanto terpaksa menempuh jalan pintas yaitu meminjam ke sana kemari termasuk ke koperasi perusahaan.Berharap dengan adanya THR besok,berbagai pinjaman tersebut akan dikembalikannya.Padahal menurut rencananya,di momen Lebaran 2016 besok Pak Yanto dengan anak dan istrinya akan mudik ke Lampung bersama sama.Namun mengingat besarnya kebutuhan awal dana pendidikan kedua anaknya tersebut,buyarlah rencana mudik tersebut.Belum lagi ditambah dengan kebutuhan lainnya untuk menyambut Hari Raya  Idul Fitri besok yang juga tidak sedikit.
Momen penerimaan siswa baru yang bersamaan dengan momen Hari Raya Idul Fitri membuat porsi pengeluaran Pak Yanto jadi membengkak,benar-benar menguras dana cadangannya.Besarnya dana yang dibutuhkan diluar perkiraannya,sementara itu di tahun tahun sebelumnya tidak ada persiapan perencanaan keuangan yang baik sehingga beliau kelabakan sendiri ketika waktunya membutuhkan biaya besar untuk kelanjutan pendidikan anak anaknya.Boro boro memikirkan tabungan hari tua apalagi proteksi diri,tidak terlintas dalam benaknya.Semoga saja Pak Yanto tidak mengalami resiko apapun kedepannya.
Pentingnya merencanakan masa depan secara finansial
Berkaca pada keluhan Pak Yanto tersebut diatas membuat saya merenung,saya pun bisa saja mengalami kesulitan keuangan ketika anak anak sudah waktunya masuk universitas.Saya pun berdiskusi dengan istri untuk membuat perencanaan keuangan keluarga kami,karena pengelolaan keuangan keluarga berada di tangan istri.Berprofesi sebagai seorang pegawai swasta dengan penghasilan terbatas,saya harus mempersiapkan biaya pendidikan kedua anak saya sekaligus tabungan hari tua.Semakincepat saya mengalokasikan keduanya,besaran cicilannya semakin kecil namun potensi dana yang terkumpul akan semakin besar.Namun bilamana hal tersebut ditunda tunda sampai akhirnya usia semakin tua,tubuh semakin lemah dan rentan dengan penyakit,maka akan banyak resiko yang harus saya hadapi kedepannya.
Nah,mumpung masih ada waktu,saya harus segera mempersiapkan dana pendidikan serta tabungan hari tua tersebut sejak saat ini.Alasannya kenapa?Ini jawabannya :Â
Mahalnya biaya pendidikan saat ini.
Pada saat ini biaya pendidikan sudah cukup tinggi apalagi untuk jenjang universitas.Sebuah universitas favorit dengan program studi favorit juga bisa menghabiskan biaya kuliah ratusan juta selama 4-5 tahun sampai lulus nantinya.Bagi kebanyakan orang termasuk saya, biaya pendidikan setinggi itu tentu terasa berat dan mencekik leher.
Biaya Pendidikan yang selalu naik dari tahun ke tahun
Sudah biayanya mahal,namun dari tahun ke tahunnya selalu mengalami kenaikan.Dengan asumsi kenaikan sebesar 10 % pertahunnya,9 tahun mendatang ketika anak saya yang pertama masuk universitas bukan tidak mungkin biaya kuliah S1 selama 5 tahun bisa mencapai sekitar Rp 400-500 juta. Duit dari mana sebesar itu kalau tidak mulai berinvestasi sejak sekarang.
Jadwal pendidikan anak sudah pasti
Kalau sekarang anak saya sudah kelas 4 SD,kapan dia masuk SMP terus SMA dan berlanjut ke universitas sudah ketahuan tahun berapa.Ketika sudah waktunya tiba tetapi saya belum ada dana yang cukup untuk membayar uang pangkalnya,masak saya harus memundurkan jadwal pendidikan anak saya tersebut ke tahun berikutnya gara gara tidak ada dana.Bisa bisa semangat belajar anak langsung drop.
Ekonomi tidak selalu baik setiap tahunnya.
Krisis ekonomi yang menghantam Indonesia pada tahun 1997-1998 dan berulang di tahun 2007 menjadi bukti bahwa keadaan ekonomi bisa menurun. Perusahaan tempat saya bekerja bisa menghentikan kegiatan produksinya karena biaya material dan ongkos produksinya yang naik tajam.Bila itu terjadi,bukan tidak mungkin penghasilan saya menjadi berkurang atau malah berhenti sehingga bisa saja dana pendidikan untuk kedua anak saya tidak akan siap ketika dibutuhkan kelak,serta tabungan hari tua pun bisa terganggu.
Kondisi fisik tidak selamanya selalu sehat.
Tidak ada yang menjamin bahwa kondisi fisik saya akan selalu fit untuk bisa terus menerus bekerja dan mendapatkan penghasilan.Makanya semua itu harus saya persiapkan sejak sekarang mumpung saya masih cukup muda,tenaga masih kuat dan memiliki penghasilan yang cukup.
Selama ini saya serta sebagian besar rekan rekan di tempat kerja masih mengandalkan metode konvesional yakni menabung di bank sebagai sarana untuk mempersiapkan dana di hari tua.Masih familiar dengan tabungan rencana serta deposito untuk mengembangbiakkan dana simpanannya.Namun berkaca pada pengalaman Pak Yanto tersebut diatas yang ternyata hasil tabungannya selama bertahun tahun tidak mencukupi untuk biaya masuk sekolah anaknya,saya pun mulai introspeksi serta melakukan evaluasi terhadap perencanaan keuangan keluarga.Dengan harapan kedepannya saya tidak ingin mengalami kejadian seperti yang dialami Pak Yanto tersebut.
Atas saran dari seorang teman yang telah lama mengenal dunia perencanaan keuangan,kami di sarankan untuk memilih investasi asuransi sebagai pilihan terbaik untuk mempersiapkan dana pendidikan dan tabungan hari tua bagi keluarga tercintai ini.
Setelah kami mempelajari investasi asuransi,ternyata kami baru memahami bahwa investasi asuransi ini tidak hanya sebagai pelindung jiwa saya dan keluarga saja.Namun juga bisa berfungsi sebagai tabungan yang menjadi solusi untuk mencukupi berbagai kebutuhan di masa depan seperti sebagai persiapan dana pendidikan bagi putra-putri kita,persiapan dana di hari tua,atau sebagai akumulasi pertumbuhan dana dan sekaligus melindungi kekayaan kita.Berbekal dari pemahaman tersebut membuat saya dan istri semakin mantap untuk memilih dan melakukan investasi asuransi serta memasukkannya dalam urutan teratas di perencanaan keuangan keluarga.
Namun ternyata tidak mudah menemukan produk investasi asuransi yang cocok dengan profil keuangan kami.Dengan persyaratan premi yang terjangkau, sesuai dengan kebutuhan kami,pelayanan dan perlindungan yang luas serta rekam jejak dari perusahaan asuransi yang baik.Beruntungnya kami ketika seorang teman mengirimkan link berita di media sosial tentang produk investasi asuransi yang menawarkan produk yang sesuai dengan profil keuangan kami yaitu Investra Titanium dari Commonwealth Life.Setelah menelisik lebih jauh serta mempelajari lebih detail,saya yakin tidak salah memilih Investra Titanium ini sebagai investasi terbaik keluarga kami.
Kenapa memilih Investra Titanium dari Commonwealth Life?
Dari segi manfaatnya,Investra Titanium ini memberikan perlindungan Asuransi Jiwa seumur hidup sampai dengan usia 99 tahun dengan manfaat sebesar 100% Uang Pertanggungan dan Nilai Investasinya.Selain itusejak polis Investra Titanium ini mulai berlaku,alokasi investasi lebih besar dibandingkan alokasi untuk biaya akuisisinya sehingga dalam jangka panjang akan memberikan manfaat lebih kepada nasabahnya.Tidak hanya itu saja,Investra Titanium juga memberikan manfaat khusus apabila tertanggung menderita penyakit yang tidak tersembuhkan (TerminalIllness) maka 50% dari Uang Pertanggungan akan dibayarkan lebih awal.
Kelebihan lainnya adalah pilihan asuransi tambahan dengan proteksi yang lengkap.Mulai dari menyediakan beberapa pilihan asuransi tambahan (riders) berupa asuransi kecelakaan,asuransi cacat tetap total dan sebagian,asuransi kesehatan,asuransi perlindungan penyakit kritis dan asuransi pembebasan pembayaran premi.
Sedangkan untuk pilihan jenis investasinya,Investra Titanium menyediakan beragam pilihan jenis instrumen investasi yang disesuaikan dengan profil risiko Anda,mulai dari tingkat resiko menengah hingga resiko tinggi sehingga dapat memberikan hasil investasi yang optimal dalam jangka panjang.Dengan segala keunggulannya tersebut,ternyata premi yang harus ditanggung ternyata masih terjangkau oleh isi dompet kami.Pilihan pembayarannya pun fleksibel,bisa bulanan, trisemester,semesteran maupun tahunan.
Untuk pengelolaan dana investasinya,pihak Commonwealth Life menunjuk Mitra Manajer Investasi yang terkemuka dan terpercaya di industri jasa keuangan di Indonesia seperti First State Investment,Schroder, Ashmore,BNP Paribas Investment Partners serta Panin Asset Management.
Yang lebih membuat nyaman dan tenang lagi adalah Commonwealth Life ini merupakan perusahaan asuransi jiwa yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).Produk – produk yang ditawarkan oleh Commonwealth Life telah mendapatkan otorisasi dari dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.Sehingga dapat dipastikan bahwa investasi asuransi di CommLife ini adalah investasi aman.Selain itu CommLife ini telah merambah di lebih dari 20 kota besar dan hampir 10.000 Sales Forces di seluruh Indonesia yang melayani lebih dari 500 ribu nasabah individu dan kumpulan.
Hati semakin mantap bersama Investra Titanium karena melihat rekam jejak dari perusahaan penyedianya (CommLife) yang sangat bagus dalam pelayanan, pembayaran klaim yang tidak berbelit belit,peningkatan asset serta RBC yang terus meningkat setiap tahunnya.Dari sejarahnya Commonwealth Life sendiri telah hadir sejak tahun 1992 dengan kepemilikan saham terbesar dimiliki oleh Grup Commonwealth Bank ofAustralia (CBA) sebesar 80% (yang terdiri dari CMG Asia LifeHolding Ltd. 50% saham dan Commowealth International Holdings Pty.Ltd. 30% saham) dan 20% sisanya dimiliki olehPT Gala Arta Jaya.
Bagi pengguna smartphone iOS,aplikasi financial calculator ini bisa diunduh di SINI .Untuk pengguna ponsel pintar berbasis Android silahkan unduh aplikasi FInancial Calculator DISINI.Dengan adanya aplikasi ini semakin memudahkan kita untuk mengatur target keuangan masa depan di mana saja.
Sudah tidak perlu lagi menghitung sendiri kebutuhan dana untuk pendidikan anak anak besok ketika memasuki jenjang kuliah maupun untuk tabungan hari tua.Semuanya sudah tersedia di financial calculator dengan pilihan menu yang gampang dipahami oleh masyarakat awam seperti saya ini.
Semoga bermanfaat.(dwis)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H