Mohon tunggu...
Dwi Suparno
Dwi Suparno Mohon Tunggu... Administrasi - Pejuang Receh

Kuli pabri..Bisa ditemui di nfkaafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Performa Mantap Duet Skutik Yamaha Mio dengan Pertalite

6 September 2015   04:07 Diperbarui: 6 September 2015   04:24 6699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa bulan yang lalu,seorang teman memposting sebuah motor matik Yamaha yaitu Mio J yang sedang menjalani servis besar di bengkelnya.Dilihat dari tipenya,skutik dari Yamaha ini masih tergolong baru,dilihat jarak tempuh yang tertera di speedometernya saja baru mencapai sekitar 20-an ribu kilometer.Berdasarkan keterangan dari pemiliknya,tenaga yang dihasilkan oleh skutik Mio J ini sudah kurang responsif serta mesin terdengar kasar suaranya.Setelah dibuka head cylindernya, ketahuanlah penyebab dari 'loyo'nya tenaga si Mio J ini.Terlihat seperti gambar diatas, permukaan head cylindernya dipenuhi dengan kotoran hydrocarbon (kerak karbon).Tidak hanya itu saja,kepala piston-nya juga menghitam diselimuti kerak karbon tersebut.Usut punya usut,ternyata sejak pertama Mio J ini menjejak jalanan sampai menjalani 'opname',pemiliknya selalu menggunakan bahan bakar jenis premium sebagai asupan tenaganya.

Apa yang menimpa pemilik Mio J tersebut juga pernah penulis rasakan.Skutik Mio J yang saban hari selalu setia mengantar istri saya berangkat dan pulang kerja,beberapa bulan yang lalu terpaksa harus menjalani perawatan di bengkel Yamaha.Penyebabnya hampir sama yaitu tenaga kurang responsif serta mesin terdengar nggelitik atau knocking.Setelah dibongkar head cylindernya, pemandangannya sama persis dengan gambar diatas,kerak karbon yang menumpuk. Dari pihak bengkel memberikan penjelasan bahwa bunyi ngelitik atau detonasi pada mesin motor bisa terjadi karena bensin premium lebih cepat terbakar secara spontan sehingga tenaga untuk menggerakkan mesin serta beban kendaraan,lebih kecil dari yang dibutuhkan.Apalagi didalam ruang bakar sudah menumpuk kerak karbon yang pada saat suhu tinggi,kerak tersebut akan membara dan menjadi pemicu tambahan terjadi gejala menembak atau detonasi.Bila dibiarkan terus menerus,bunyi ngelitik tersebut ternyata dapat membawa masalah serius pada mesin kendaraan bermotor seperti mesin menjadi lebih panas bahkan lebih parahnya dapat membuat komponen piston menjadi rusak hingga berlubang serta bisa membuat stang piston menjadi bengkok.

Wih…ngeri juga ya,soalnya saya punya pengalaman pernah ganti piston,stang piston dan tetek bengek komponen daleman mesin lainnya sewaktu masih memakai sepeda motor bebek dari pabrikan lainnya.Ongkos penggantian spare part tersebut serta biaya pasangnya bisa buat DP motor baru hehehehe….Untungnya skutik Mio J kepunyaan istri saya ini komponen dapur pacunya masih dalam kondisi baik baik saja.Lega hati ini.

Berkaca pada kedua peristiwa tersebut diatas,ternyata penggunaan bahan bakar kendaraan bermotor seharusnya disesuaikan dengan standar yang telah ditentukan.Sementara itu,mesin kendaraan bermotor yang diproduksi 5 tahun terakhir ini sudah menggunakan kompresi mesin yang tinggi,kebanyakan menggunakan rasio 9-11 : 1.Tujuannya untuk meningkatkan efisiensi (irit bahan bakar) dan menurunkan kadar emisi.Untuk memenuhi kinerja kompresi mesin tersebut dibutuhkan bahan bakar dengan nilai oktan/RON (Research Octane Number) yang tinggi.Yang dimaksud angka oktan adalah angka yang menunjukkan berapa besar tekanan maksimum yang bisa diberikan di dalam mesin sebelum bensin terbakar secara spontan.

Kadar oktan dalam bensin juga sering dikait-kaitkan dengan soal ramah lingkungan yang ditentukan oleh ada tidaknya kandungan timbal (tetraethyl lead/TEL) dalam bensin.Saat ini, semua produk bensin beroktan di atas 90 sudah tidak mengandung timbal lagi menyesuaikan dengan regulasi EURO 3.Sayangnya di Indonesia masih banyak ditemukan kendaraan pribadi atau umum yang masih berstandar emisi EURO 1.Standar emisi ini sangat berperan sekali dalam kelestarian lingkungan khususnya kualitas udara.Nah,berikut ini tabel perbandingan kompresi mesin dengan kebutuhan nilai oktan bensin :

Sumber data : kompasotomotif.com

Pada mesin-mesin motor lama yang masih menggunakan karburator,hubungan antara perbandingan kompresi dengan nilai oktan tidak bisa ditawar lagi (lihat tabel diatas).Sedangkan pada mesin motor dengan sistem injeksi berdasarkan penelitian masih bisa menggunakan nilai oktan yang lebih rendah berkisar 5-7 poin.Misalnya perbandingan kompresi 10: 1,masih bisa menggunakan bensin 95 atau 92.Disamping itu mesin dengan sistem injeksi sudah dilengkapi dengan “knock sensor” atau sensor gejala detonasi.Bila terjadi gejala detonasi,komputer/ECU akan mengatur waktu pengapian secara otomatis dengan mengubah jadwal busi memicu api lebih cepat atau memajukannya.Kalau tidak ada gejala menembak,komputer akan mengembalikannnya ke kondisi semula.

Di Indonesia sendiri disediakan tiga jenis bensin yang dibedakan berdasarkan nilai oktannya,yaitu Premium (RON 88),Pertamax Biru (RON 92) dan Pertamax Plus (RON 95).Semakin tinggi nilai oktan bensin tersebut, semakin mahal pula harganya.Faktor harga inilah yang menyebabkan banyak pengguna kendaraan bermotor termasuk saya serta pemilik Mio J tersebut diatas lebih memilih premium.Apalagi bila harga premium diturunkan lagi oleh Pemerintah karena harga minyak dunia yang sedang menurun seperti kondisi saat ini.Selain itu perbedaan harga antara Premium dan Pertamax yang semakin besar membuat pemilik kendaraan bermotor semakin tergoda beralih ke Premium.Pasalnya, mereka memperoleh keuntungan biaya operasional yang makin murah.Namun yang menjadi korbannya adalah mesin kendaraan dan lingkungan.Faktanya bahwa masyarakat masih lebih memilih BBM murah meskipun kualitasnya tidak memenuhi untuk kendaraan yang dipakainya.

Melihat spesifikasi teknis yang tercantum pada buku manual,skutik Mio J saya ini,skutik Yamaha tersebut sudah mengadopsi teknologi fuel injeksi yang diberi nama Yamaha Mixture Jet Fuel Injection (YMJET-FI) serta sudah menggunakan kompresi mesin yang tinggi yaitu rasio 9,3 : 1.Mengacu pada tabel tersebut diatas,skutik Mio Yamaha tersebut seharusnya meminum bahan bakar yang mempunyai oktan di bilangan antara 90 - 95,idealnya di bilangan 92 (Pertamax Biru).Sedangkan bila kedua mesin motor skutik yang sudah mempunyai perbandingan kompresi tinggi tersebut dipaksa -meski tetap bisa bekerja-diberi premium yang mempunyai RON 88,kemampuannya menghasilkan tenaga menjadi tidak maksimal.Efek selanjutnya umur pakai komponen dapur pacunya menjadi lebih pendek/menurun.

 

 

 

Pada tanggal 24 Juli 2015 PT Pertamina menghadirkan BBM jenis bensin terbaru yang diberi nama Pertalite yang mempunyai RON 90.Tahap pertama akan dilakukan uji pasar selama dua bulan di 101 SPBU yang tersebar di tiga kota yakni Jakarta,Bandung dan Surabaya.Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi No. 313.K/10/DJM.T/2013 tentang Standar dan Mutu Bahan Bakar Bensin 90 yang Dipasarkan di Dalam Negeri,berikut spesifikasi Pertalite :

  • Angka Oktana Riset (RON) 90,0.
  • Stabilitas oksidasi minimal 360 menit.
  • Kandungan sulfur maksimal 0,05% m/m setara dengan 500 ppm.
  • Tidak boleh mengandung timbal.
  • Tidak ada kandungan logam (mangan dan besi).
  • Kandungan oksiden maksimal 2,7% m/m.
  • Distilasi 10% penguapan maksimal 74 derajat celsius,titik didih akhir maksimal 215 derajat celsius.
  • Residu maksimal 2,0%.
  • Sedimen 1 mg/liter.
  • Sulfus Mercaptan maksimal 0,002% massa setara dengan 20 ppm.
  • Unwashed gum maksimal 70 mg/100 ml.
  • Washed gum maksimal maksimal 5 mg/ 100 ml.
  • Berat jenis pada suhu 15 derajat celsius minimal 715 kg/m3 maksimal 770 kg/m3.
  • Penampulan visual jernih dan terang.
  • Berwarna hijau.
  • Kandungan pewarna maksimal 0,13 gram/100 liter.

Selain itu pemerintah juga memberi syarat lainnya pada bensin RON 90, yakni aditif yang dicampur harus kompatibel dengan minyak bensin. Artinya tidak menambah kekotoran mesin/kerak.Aditif yang dicampur juga tidak boleh mengandung komponen pembentuk abu (ash forming).Spesifikasi Pertalite ini dari sisi kualitas lebih baik dari Premium,dengan jumlah RON 90-91 dibandingkan dengan Premium yang hanya memiliki RON 88.

Mengutip dari situs Pertamina,bensin Pertalite ini mempunyai banyak keunggulan diantaranya :

  1. Durability
    PERTALITE dapat dikategorikan sebagai bahan bakar kendaraan yang memenuhi syarat dasar durability/ketahanan,dimana Pertalite ini tidak akan menimbulkan gangguan serta kerusakan mesin,karena kandungan oktan 90 lebih sesuai dengan perbandingan kompresi kebanyakan kendaraan bermotor yang beredar di Indonesia.Selain itu terdapatnya kandungan aditif detergent, anti korosi serta pemisah air pada PERTALITE akan mengahambat proses korosi dan pembentukan deposit didalam mesin.
  2. Fuel Economy
    Kesesuaian oktan 90 PERTALITE dengan perbandingan kompresi kebanyakan kendaraan yang beroperasi di Indonesia,sesuai dengan rancangannya.Perbandingan Air Fuel Ratio yang lebih tinggi dengan konsumsi bahan bakar menjadikan kinerja mesin lebih optimal dan efisien untuk menempuh jarak lebih jauh karena biaya operasi bahan bakar dalam Rp/Km akan lebih hemat.
  3. Performance
    Kesesuaian angka Oktan PERTALITE dan Aditif yang dikandungnya dengan spesifikasi mesin akan menghasilkan performa mesin yang jauh lebih baik dibandingkan ketika menggunakan Oktan 88. Hasilnya adalah tarikan lebih enteng, kecepatan yang lebih tinggi serta emisi gas buang yang lebih bersih.Hal ini akan menjadikan kendaran lebih lincah dalam bermanuver serta lebih ramah lingkungan.

Sejak diluncurkan sampai saat ini,harga Pertalite sendiri tidak terpaut jauh dengan Premium yaitu Rp 8.400 perliter.Dan diawal bulan September,harga Pertalite turun sedikit menjadi Rp 8.300 perliternya.Tentu kehadiran Pertalite ini bisa menjadi alternatif bagi masyarakat yang menginginkan performa tinggi dan hemat bahan bakar tapi mengalami keterbatasan uang karena selisih harga antara Premium dan Pertamax yang cukup jauh.

Menurut Muhammad Abidin,General Manager Aftersales dan Motorsport Yamaha Indonesia seperti dikutip dari KompasOtomotif, mengatakan Bensin Pertalite 90 ini lebih cocok bagi kendaraan yang sudah memiliki perbandingan kompresi di atas 9,0:1 sampai 10:1. "Kebanyakan sepeda motor Yamaha yang berteknologi fuel injeksi sudah memiliki kompresi di atas 9,0. Maka dari itu akan sangat cocok digunakan di sepeda motor Yamaha," ujarnya. Berarti skutik Mio J saya ini cocok mengkonsumsi Pertalite nih.

Sayangnya di Provinsi D.I Yogyakarta sendiri,Pertalite baru diluncurkan pada tanggal 23 Agustus 2015,baru ada 4 SPBU yang melayani pembelian Pertalite.Itupun semuanya berlokasi di dalam kota,yaitu

  1. SPBU 41.551.01 di Jl.Kompol Suprapto,Lempunyangan
  2. SPBU 44.551.15 di Jl. Sultan Agung no.116 Gunung Ketur
  3. SPBU 44.551.09 di Jl.Kusuma Negara
  4. SPBU Ambar Ketawang,Gamping

Saya berkesempatan mengisi bahan bakar dengan kandungan RON 90 ini di SPBU Kusumanegara yang lokasinya paling dekat dengan tempat tinggal saya,sekitar 15 km dari rumah.Keberadaan bensin Pertalite ini dapat dikenali dari warna nozzlenya yang berwarna putih.Kebetulan waktu itu saya ingin mengajak anak istri pergi ke toko Gramedia serta bermain di Taman Pintar.Saya isi Pertalite sebanyak Rp 20.000,itu sudah cukup untuk pulang pergi.Kondisi jalanan yang saya lewati dalam kondisi ramai lancar, kecepatan berkendara juga cuma 40-70 kpj karena bawa anak istri.Kalau perkiraan saya pakai Premium itu 1 liter dapat menempuh jarak sekitar 40 km,tapi pakai Pertalite bisa mencapai 55 kpl.Cukup irit juga,karena biasanya kalau saya mau pergi ke kota,saya isi Premium itu sampai fulltank.Selain itu tarikan mesin juga enteng,hampir sama dengan saat saya mencoba menggunakan Pertamax serta mesin tidak terlalu panas.

Saya sudah membayangkan bila Pertalite ini dapat saya konsumsi secara harian,mesin skutik Mio J saya akan semakin irit dan awet.Tidak perlu khawatir lagi ruang dapur pacunya dipenuhi kerak karbon lagi,karena dengan 'minum' Pertalite membuat ruang bakar lebih bersih dan turut serta menjaga kualitas lingkungan lebih baik karena kadar gas emisi yang dikeluarkan menjadi lebih sedikit.Efek jangka panjang yang dapat saya rasakan adalah performa mesin menjadi lebih baik dan menambah ketahanan mesin.Sayangnya belum semua SPBU di Yogyakarta menyediakan Pertalite, sehingga sedikit menyulitkan bagi saya untuk mengkonsumsinya secara harian.Semoga saja saya tidak perlu menunggu lama lagi,akan semakin banyak SPBU terutama yang berlokasi di daerah pinggiran yang menyediakan bahan bakar Pertalite ini.

 

 

Ditengah situasi perekenomian yang tidak menentu seperti kondisi sekarang ini,nilai tukar rupiah yang terus melemah terhadap mata uang Paman Sam membuat harga jual BBM terutama non subsidi harus mengalami fluktuasi harga.Sebagai konsumen pengguna BBM yang selalu membutuhkan BBM setiap harinya untuk menunjang aktivitas kerja,saya harus mencari cara untuk bisa melakukan efisiensi.Selama ini saya dan masyarakat umumnya menganggap bahwa motor kencang itu boros BBM sehingga bisa membuat kantung cekak.Sedangkan motor yang irit BBM itu tidak bertenaga alias loyo,akibatnya waktu pun jadi terbuang sia sia di jalanan.

Sudah banyak cara yang dilakukan oleh para ilmuwan dalam mencari solusi dari permasalahan tersebut salah satunya dengan menambah komponen lain di bagian mesin disana sini.Akibatnya kinerja mesin justru semakin berambah berat,biaya perawatan pun menjadi meningkat.Bagi Yamaha solusi itu berupa inovasi,dimulai dari mesin yang sudah ada Yamaha mencoba merekontruksi kembali dari awal hingga akhirnya menjadi sebuah mesin baru.Hasilnya kinerja mesin semakin maksimal,biaya perawatan pun semakin berkurang.Inovasi ini disebut dengan Blue Core.

Mengutip dari situs blogotomotif.com,pihak Yamaha memberikan penjelasan tentang nama 'Blue Core' yang dapat ditafsirkan sebagai berikut : BLUE merupakan lambang Yamaha dalam dunia race (Balap), dan memiliki dua image yang selama ini didengungkan Yamaha untuk seluruh produknya di seluruh dunia yaitu ‘Fun & Excitement’ serta ‘ramah lingkungan (ECO-friendly)’. Nah,dua karakter Yamaha tersebut kemudian digabung menjadi satu dan terbentuklah sebuah pemikiran dan inti baru (NEW CORE) yang kemudian disebut 'Inti Biru' alias 'Blue Core'. Pada dasarnya teknologi Blue Core ini bukan merupakan sebuah chip yang khusus yang digunakan untuk memprogram sistem mesin dan CVT pada motor matik Yamaha.Melainkan teknologi Blue Core ini merupakan sebuah filosofi atau metode untuk mengoptimalkan kinerja motor secara keseluruhan mulai dari mesin,bodi,sasis atau rangka hingga transmisi.

Varian motor Yamaha yang sudah menerapkan teknologi Blue Core dan dipasarkan di Indonesia hanya pada model skutik saja dan belum diterapkan pada motor sport.Dan skutik pertama Indonesia yang menerapkan mesin Blue Core adalah Yamaha Mio 125 M3 yang memiliki spesifikasi mesin 4-tak berkapasitas 125 cc fuel injection,rasio kompresi 9,5 : 1, dengan transmisi CVT.Skutik ini mulai dipasarkan awal tahun 2015 kemarin dengan menggusung penampilan trendy serta menyasar segmen anak muda yang gaul dan fungky.Berikut ini beberapa keunggulan mesin New Mio M3 125

  • Meningkatkan efisiensi BBM
    Fokus penting dari Blue Core adalah memikirkan bagaimana caranya agar sebuah kendaraan roda dua bisa memiliki tingkat efisiensi BBM yang tinggi (irit).Untuk mewujudkan hal tersebut maka mesin Yamaha Blue Core dibekali dengan komponen-komponen pendukung yang bisa menjaga suhu mesin agar tetap stabil, proses pembakaran yang lebih sempurna dan yang paling penting adalah supply BBM jadi lebih terkontrol dan presisi. Mesin terbaru 125 cc fuel injection dengan inovasi Blue Core yang efisien, bertenaga,handal membuat New Mio M3 125 lebih responsif dan irit dibanding generasi mio sebelumnya (mio karburator).Inovasi dapur pacu dengan kombinasi desain valve dan chamshaft baru menghasilkan efek tumble yang membuat pembakaran lebih sempurna sehingga konsumsi bbm lebih irit.
  • Mereduksi tenaga yang hilang
    Seperti yang kita ketahui bersama,biasanya distribusi tenaga dari mesin tidak semuanya bisa disalurkan ke roda belakang dengan baik.Contoh gampangnya : energi yang disalurkan ada yang berkurang dari yang tadinya 5 menjadi 3.Energi ini banyak terbuang menjadi bentuk panas dan gesekan.Dengan Blue Core, Yamaha berusaha menekan kondisi tersebut dengan meminimalisir gesekan di dinding silinder sehingga bisa mereduksi tenaga yang hilang,sekaligus menyebabkan noise dan vibrasi jauh berkurang. Di sisi lain,gesekan yang berkurang tersebut juga berpotensi meningkatkan tenaga sehingga output power dapat terdongkrak (meningkatkan performa).Mesin New Mio M3 125 ini lebih bertenaga dan responsif dengan teknologi minim gesekan,offset cylinder yang pas, rancangan CVT serta settingan gear rasio yang baru,ditambah dengan adanya turbo fan.
  • Memaksimalkan sistem pendinginan
    Agar panas mesin dapat dilepas dengan cepat, maka Blue Core telah menganut desain kisi-kisi silinder yang lebih tipis dan rapat. Sistem pendingin juga bekerja secara aktif menyemprotkan oli jet piston cooler ke permukaan bawah piston yang berfungsi melepas suhu panas di ruang pembakaran mesin.Sebagai nilai tambahnya, Blue Core juga didukung dengan teknologi balap Yamaha berupa Diasil Cylinder dan forged piston yang diklaim 3 kali lebih awet dari silinder dan piston konvensional, 3 kali lebih kuat karena terbuat dari alumunium dan silikon serta 3 kali lebih ringan dari besi.Mesin tetap handal meski terus menerus dipakai dalam jangka waktu yang lama.[caption caption="Screenshoot TVC Yamaha Blue Core"]
  • Ramah lingkungan
    Blue Core juga menganut penyempurnaan meliputi beberapa ubahan pada desain katup dan injektor bahan bakar. Dengan pembakaran yang mendekati sempurna,emisi gas buang yang dihasilkan juga semakin sedikit, sehingga lebih ramah ke lingkungan.Sederhananya dengan Blue Core,proses pembakaran menjadi lebih sempurna,bensin lebih irit,jarak tempuh menjadi lebih jauh.Namun biarpun irit,mesin tetap bertenaga karena Blue Core menjadikan suhu mesin lebih stabil.Sehingga performa mesin pun menjadi lebih maksimal.Sudah irit kencang lagi.Efisien,bertenaga dan handal adalah kebutuhan mutlak untuk menghemat waktu dan pengeluaran kita.

Inilah tiga kunci utama pada teknologi Blue Core ini sehingga mampu menghasilkan tenaga lebih meningkat dengan konsumsi bahan bakar menjadi lebih irit.Sedangkan fitur tambahan lainnya yang ikut menunjang penampilan New Mio M3 125 ini semakin trendy adalah

  • Yamaha New Mio M3 125 Blue Core hadir dengan konsep desain terbaru yang aktif dan compact.Dari sisi penampilan New Mio M3 125 memiliki garis body yang tajam,berkarakter tegas 'M' style.Desain body dengan sentuhan aerodynamis multi layer ditambah tekstur body bermotif karbon memberikan sentuhan sporty dan berkelas.Ditambah dimensi kompak dengan bodi ramping -disesuaikan dengan postur orang Indonesia- dan bobot paling ringan dikelasnya (88 kg khusus CW) membuat New Mio M3 125 semakin nyaman dikendarai.Lampu depan dengan desain berkarakter 'M' style (yang merupakan insial Mio) dan efek smoke pada lampu belakang membuat tampilan New Mio M3 125 terlihat sporty. Ditambah kualitas jok yang nyaman dan paling lapang dikelasnya serta desain penopang 'm' style pada ujung jok yang nyaman digenggam.Kapasitas bagasi yang luas (10.1 liter) yang berguna untuk menyimpan perlengkapan berkendara dan dilengkapi dengan inner pocket dan gantungan dibagian depannya.
  • Kapasitas tangki BBM yang mampu menampung 4.2 liter bensin menjadikan terbesar dikelasnya yang dapat membuat jarak tempuh lebih jauh,lebih dari 200 km berdasarkan hasil uji dengan kecepatan rata rata 50-60 km perjam.
    Speedometer dengan desain terbaru yang mudah dibaca dan informatif dilengkapi dengan eco indicator yang memandu pengendara untuk berkendara hemat BBM.Eco Indicator ini akan menyala ketika pengendara ;membuka putaran gas secara perlahan,berada dikecepatan 20 - 60 km/jam dengan kecepatan stabil dan konstan.
  • Speedometer dengan desain terbaru yang mudah dibaca dan informatif dilengkapi dengan eco indicator yang memandu pengendara untuk berkendara hemat BBM.Eco Indicator ini akan menyala ketika pengendara ;membuka putaran gas secara perlahan,berada dikecepatan 20 - 60 km/jam dengan kecepatan stabil dan konstan.
  • Fitur Smartlock System yang memudahkan bagi pengendara untuk mengunci rem hanya dengan 1 jari ketika ingin berhenti di tanjakan atau jalanan yang menurun.Mudah dan praktis.Sedangkan fitur Smart Sidestand Switch berfungsi mematikan mesin secara otomatis ketika standar samping diturunkan.Aman dan informatif dengan lampu indicator pada speedometer akan menyala bila side stand belum dinaikkan.

 

Dengan segudang keunggulannya,New Mio M3 125 ini ternyata masih cocok menenggak bensin baru dari Pertamina yaitu Pertalite. Apalagi kombinasi teknologi Blue Core yang terbukti irit,sinkron dengan kelebihan Pertalite seperti memiliki nilai oktan tinggi,pembakaran yang efisien,tidak menimbulkan kerak karbon di raung bakar,ramah lingkungan dan mesin lebih bertenaga dan halus sehingga pengguna New Mio M3 125 semakin dimanjakan dengan performa motor yang lebih mantap dan biaya pemakaian bahan bakar yang lebih hemat.

Berdasarkan pengujian,jika dibandingkan dengan varian matik Yamaha sebelumnya yang sudah menggunakan teknologi injeksi seperti Mio J kepunyaan saya diatas,teknologi Blue Core bisa membuat skutik jadi lebih irit hingga 20 persen.Sementara jika dibandingkan dengan motor skutik yang menggunakan karburator selisih jarak efisiensinya jadi lebih besar lagi yakni sekitar 50 persen.

Tidak diragukan lagi,inilah jawaban dari pencarian efisiensi yang saya lakukan akibat dampak dari fluktuasi harga BBM selama ini.Sudah saatnya saya harus buang jauh jauh anggapan bahwa motor kencang itu haus BBM,sedangkan motor irit BBM itu loyo tenaganya.Skutik Mio J saya saja yang belum lama menenggak Pertalite sudah terasa iritnya,apalagi New Mio M3 125 yang menggusung teknologi terbaru Blue Core tentu bisa lebih irit lagi tanpa mengurangi performanya.Nah,sambil menunggu kehadiran Pertalite di SPBU langganan saya,ada baiknya saya mempersiapkan dana untuk melakukan 'tukar tambah' Mio J saya dengan New Mio M3 125 ini di dealer Yamaha.Sudah tidak sabar rasanya,saya ingin merasakan duet mantap skutik Blue Core Yamaha dengan Pertalite yang akan menghasilkan tenaga lebih kencang namun tetap irit bbm serta usia mesin lebih lama dan handal dengan biaya pemakaian terjangkau untuk mendukung kegiatan harian saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun