Berdasarkan sensus penduduk yang dilakukan BPS pada tahun 2010, jumlah penduduk usia 0-24 tahun mencapai lebih dari 87 juta jiwa atau sekitar 27,2 % dari total penduduk Indonesia. Jumlah sebesar ini jika tidak dikelola dengan baik maka bisa jadi sumber masalah bagi Indonesia 30 tahun kedepan.
Â
1) Program Bina Keluarga Balita
Program ini menyasar keluarga muda dengan mengadakan berbagai kegiatan seperti penyuluhan KB serta bimbingan cara pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak dan balita.Difasilitator oleh kader kader BKB yang sudah terlatih.Tujuan program ini adalah menjadikan keluarga muda tersebut menjadi orang tua hebat dalam mengasuh anak anaknya yang meliputi persiapan menjadi orang tua,memahami peran orang tua,memahami konsep diri orang tua,melibatkan peran ayah,mendorong tumbuh kembang anak,membantu tumbuh kembang balita,menjaga anak dari pengaruh media,menjaga kesehatan reproduksi balita dan membentuk karakter anak sejak dini.
2) Program GenRe (Generasi Berencana)
Program ini bertujuan agar remaja memahami dan mempraktikkan pola hidup sehat dan berakhlak, berketahanan dan siap menjadi generasi berencana Indonesia.Fokus program Genre ini adalah mempromosikan penundaan usia kawin (dengan mengutamakan sekolah dan berkarya),menyediakan informasi reproduksi seluas luasnya melalui PIK remaja dan mempromosikan rencana kehidupan berkeluarga dengan sebaik baiknya (kapan menikah,kapan mempunyai anak,berapa jumlah anaknya dsb).Sasaran pokok dari program Genre adalah:
1) Remaja usia 10-24 tahun dan belum menikah
2) Mahasiswa dan belum menikah
3) Keluarga yang memiliki anak remaja
4) Kelompok masyarakat peduli remaja
Inti dari program Genre adalah menyiapkan remaja agar memiliki bekal yang memadai mengenai kesehatan reproduksi dan memiliki bekal pengetahuan dalam membentuk keluarga sejahtera.Melalui program Genre ini membantu generasi remaja untuk dapat melalui periode transisi remaja yaitu melanjutkan sekolah,mencari pekerjaan,membentuk sebuah keluarga,menjadi anggota komunitas masyarakat dan dapat mempraktekan gaya hidup sehat.
3. Program Lansia Tangguh
Bappenas pada tahun 2013 kemarin meproyeksikan jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2015 sebesar 255,5 juta jiwa dengan perincian jumlah balita sebesar 47.4 juta jiwa,remaja sebesar 66 juta jiwa dan lansia sebesar 21.7 juta jiwa.Data terkini,ada 26 lansia per 100 anak, pada tahun 2035 diperkirakan perbandingannya menjadi 74 lansia per 100 anak.Saat ini ada 13 pekerja untuk mendukung satu lansia, pada tahun 2035 menjadi hanya 6 pekerja per 1 lansia.Saat ini Indonesia termasuk lima besar negara dengan jumlah penduduk lansia terbanyak di dunia dan sudah mendekati aging population.Hal ini ditandai dengan usia harapan hidup naik dari 70,6 (2010) menjadi 72 (2014).Implikasinya kepada pembangunan ekonomi jangka panjang adalah dalam hal AKUMULASI TABUNGAN dan juga kepada implementasi program JAMINAN SOSIAL.Jumlah pembayar pajak semakin menurun,sementara warga yang meminta bantuan sosial semakin meningkat.Dari sekian banyak lansia,lebih dari separohnya adalah perempuan dan sebagian besar (56.5%) berstatus janda.Yang menjadi pertanyaannya adalah dengan siapa mereka tinggal?Siapa yang menanggung biaya hidup sehari hari mereka?Apakah mereka sehat?
Â
Berbagai alasan itulah yang mendasari BKKBN mengadakan program Lansia Tangguh ini. Nah,lansia tangguh adalah lansia yang sehat secara fisik,sosial dan mental,mandiri,aktif dan produktif. Program ini bertujuan agar ada peningkatan kualitas hidup lansia biar tetap produktif dan berguna bagi keluarga dan masyarakat dengan pemberian kesempatan untuk berperan dalam kehidupan keluarga.Program pemberdayaan lansia tangguh ini dilaksanakan oleh Kelompok Bina Keluarga Lansia yang dibentuk di setiap desa.
4. Program pemberdayaan ekonomi keluarga melalui kelompok UPPKS
Program ini bertujuan sebagai pemberdayaan keluarga rentan dengan memberikan perlindungan dan
bantuan untuk mengembangkan diri agar setara dengan keluarga lainnya dan peningkatan kualitas lingkungan keluarga.Pelaksanaan program ini dimulai dari pembentukan kelompok,mengenali peluang pasar,menentukan jenis usaha,menggalang permodalan,melaksanakan proses produksi, pemasaran dan pembinaan dan pendampingan.Sedangkan kelompok UUPKS adalah kelompok usaha ekonomi produktif yang beranggotakan sekumpulan anggota keluarga yang saling berinteraksi dan terdiri dari berbagai tahapan KS, baik pasangan usia subur (PUS) yang sudah ber KB maupun yang belum ber-KB dalam rangka meningkatkan tahapan kesejahteraan dan memantapkan kesertaan ber-KB.
Pada kesempatan Peringatan Hari Keluarga Nasional ke 23 tahun 2015 yang dilaksanakan di kota Tangerang Selatan pada tanggal 01 Agustus 2015 kemarin,menjadi momentum dalam upaya membangun karakter bangsa untuk mewujudkan Indonesia yang sejahtera,dengan dibarengi berbagai Program BKKBN tersebut diatas untuk mempersiapkan generasi emas pada tahun 2045 tersebut.Program BKKBN tersebut sesuai dengan program Revolusi Mental yang digagas oleh Presiden Joko Widodo yang juga sebagai ruh dari Kabinet Kerja 2014-2019 yaitu NAWACITA.Isi didalamnya menggagas kembali perlunya character and nation building yang di mulai dari diri kita sendiri,dari lingkungan keluarga dan lingkungan tempat tinggal serta lingkungan kerja dan kemudian meluas menjadi lingkungan kota dan lingkungan negara.Disertai dengan kerja keras dari semua pihak,tidak hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah saja,tetapi kita semua harus melaksanakannya sebagai bukti upaya nyata.Semoga dengan melalui Program Pembangunan Keluarga yang komprehensif sebagai Implementasi Revolusi Mental dapat meningkatkan kualitas keluarga yang berkharakter guna mewujudkan Indonesia Sejahtera.Amien.
Â