Mohon tunggu...
Dwi Suparno
Dwi Suparno Mohon Tunggu... Administrasi - Pejuang Receh

Kuli pabri..Bisa ditemui di nfkaafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tol Cipali, Inilah Primadona Jalur Mudik 2015

29 Juli 2015   11:10 Diperbarui: 11 Agustus 2015   21:54 1668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gerbang Tol Cikopo (dok.kompas.com)

Tidak seperti pada tahun tahun sebelumnya,siaran langsung liputan media televisi tentang arus mudik dan arus balik Lebaran selalu dilakukan disepanjang jalur Pantura dan Jalur Selatan terutama di provinsi Jawa Barat.Titik titik kemacetan jalur Pantura Jawa Barat seperti di Simpang Jomin,Pamanukan,Patrol,Kandangheur,Lohbener,Jatibarang sudah menjadi menu wajib yang harus diliput kondisi arus lalu lintasnya kala arus mudik dan arus balik Lebaran saat itu.

Kondisi berbeda terlihat pada arus mudik dan arus balik lebaran tahun 2015 ini.Liputan berbagai media elektronik serta situs media online beralih ke jalur tengah yakni Cipali.Jalan tol terbaru yang melintasi 5 kabupaten yang ada di Jawa Barat yaitu Kabupaten Purwakarta,Subang,Indramayu, Majalengka dan Cirebon. Jalan tol tersebut berawal di Cikopo,Kabupaten Purwakarta dan berakhir di Palimanan,Kabupaten Cirebon sehingga lebih dikenal dengan sebutan Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali).Tol Cipali yang menyandang predikat sebagai jalan tol terpanjang di Indonesia dengan panjang 116.75 km ini, diresmikan pengoperasiannya oleh Presiden Joko Widodo pada Sabtu 13 Juni 2015.Sebagai bagian dari sistem jalan tol Trans Jawa,Tol Cipali ini diharapkan dapat mengurai kemacetan di sepanjang jalur pantura Jawa Barat serta memperpendek jarak tempuh dari Cirebon ke Cikampek.

Memangkas waktu perjalanan,lebih cepat dan hemat biaya,cerita itulah yang saya dapatkan dari kakak ipar sebut saja namanya Mas Pras yang mudik dari Bekasi menuju ke Yogyakarta.Bila pada tahun tahun sebelumnya lama perjalanan mudik menggunakan kendaraan pribadi melewati jalur Pantura memakan waktu lebih dari 30 jam bahkan pernah 36 jam untuk sampai ke kota Yogyakarta,pada momen mudik tahun ini kakak ipar saya tersebut lebih cepat sampai di Yogyakarta.Berangkat dari Bekasi pada Sabtu 4 Juli 2015 sekitar jam 15.00 WIB dan sampai di kota Yogyakarta pada hari Minggu 5 Juli 2015 jam 05.00 WIB. Momen pulang kampung pada tahun ini memang sedikit mengalami perubahan karena bersamaan dengan liburan sekolah.

Berbagai kesan dan cerita diperoleh saat kakak ipar saya ini menjajal Tol Cipali.Terutama adalah tentang masih antrinya kendaraan ketika memasuki pintu tol Cikopo dan di Pintu Tol Palimanan. Antrean kendaraan di gerbang tol Cikopo tersebut disebabkan karena sistem pembayaran Tol Cipali masih menggunakan uang tunai.Sehingga dibutuhkan waktu yang lebih banyak bagi penjaga pintu tol untuk menghitung uang serta memproses kembaliannya.Selain itu masih banyak pengendara yang tidak memiliki uang receh sehingga mereka harus membayar dengan uang nominal besar dan penjaga tiketnya tidak mempunyai uang kecil untuk kembalian.Ditambah lagi para petugas penjaga pintu tol tersebut kebanyakan masih tergolong pegawai baru sehingga cukup kewalahan dan belum terbiasa dalam menghadapi ribuan pengendara mobil yang antre.

"Saya pikir Tol Cipali ini sistem pembayarannya sama dengan tol tol lainnya di Jakarta.Makanya sebelum berangkat pulang kampung,saya sudah mengisi kartu e-money lumayan banyak.Ternyata sewaktu saya tanyakan ke penjaga tiketnya apakah kita bisa membayar dengan e-money?Penjaga tiketnya terlihat kebingungan dan tidak memberikan jawaban bisa tidaknya," cerita kakak ipar saya.Padahal penggunaan e-money ini untuk proses pembayaran di jalan tol menurut keterangan dari PT Jasa Marga bisa mempersingkat waktu transaksi pembayaran tol.Bila menggunakan transaksi tunai memakan waktu 8-10 detik per kendaraan,sedangkan bila menggunakan e-money menjadi lebih singkat,hanya 2-3 detik per kendaraan.Lebih cepat dan praktis.Selain itu dengan menggunakan e-money,pihak pengelola jalan tol tidak perlu menyediakan uang tunai pecahan kecil dalam jumlah besar setiap harinya untuk uang pengembalian tiket.

Beruntung waktu itu perjalanan pulang kampungnya kakak ipar saya ini di pertengahan bulan puasa (H-12) sehingga antrian kendaraan di gerbang tol Cikopo tidak terlalu panjang.Perjalanan mudik pun melewati Tol Cipali saat itu berjalan lancar.Ditunjang kualitas jalan yang masih bagus,membuat nyaman selama menyusuri tol Cipali ini.Berhubung perjalanan mudiknya masih dalam keadaan berpuasa,akhirnya Mas Pras ini beserta keluarganya berbuka puasa di dalam mobil saat perjalanan.Ada kejadian lucu yang diceritakan kepada saya ketika hendak berbuka puasa yaitu ada sebuah mobil di depan yang tiba tiba belok ambil jalur ke kanan dan langsung berhenti di pinggir bahu jalan.Mobil tersebut berhenti,penumpangnya turun semua lalu mereka menggelar tikar,duduk dan buka bersama.Mas Pras sampai geleng gelang kepala,heran melihat kejadian tersebut.Acara buka puasa bersama yang sangat berbahaya,apa jadinya bila tiba tiba ada mobil nyelonong menabrak mereka.Duh..duh acara buka bersama yang dilarang ditiru oleh siapapun.

"Kami sempat berhenti di rest area pertama (KM86) untuk menunaikan sholat maghrib serta untuk beristirahat sejenak,memulihkan kondisi badan.Bangunan musholanya sudah berdiri dengan megah,didominasi warna cat putih serta terdapat lubang angin yang cukup banyak di setiap sisinya.Toiletnya juga cukup bersih,sayangnya sewaktu saya ingin buang air kecil di toilet tersebut, ternyata di bak kamar mandinya tidak ada air sama sekali.Terpaksa saya membawa air sendiri untuk menyiramnya," tuturnya.Mungkin karena masih baru dan terlihat beberapa pekerja sedang
mempersiapkan perlengkapannya sehingga Mas Pras pun memaklumi kondisi tersebut.
Kejadian lucu lainnya yang diceritakan Mas Pras adalah dia serta pemudik lainnya melihat beberapa orang pemudik dengan santainya menyeberang jalan tol Cipali ini.Para pemudik ini berpikir bisa menyeberang dengan bebas karena memang belum ada pagar pembatas antara kedua jalur di Tol Cipali ini.Tentu tindakan ini sangat membahayakan keselamatan pemudik tersebut.

Selain Mas Pras juga menceritakan tentang kebiasaan buruk para pemudik ketika melintas di jalan tol.Di sepanjang bahu jalan tol terlihat aneka macam sampah yang berserakan,mulai dari botol air minum kemasan,kantong plastik bekas hingga bekas makanan yang tak habis disantap. Pemandangan serupa terlihat di beberapa rest area yang ada di Cipali,sampah plastik berserakan. Hal ini di sebabkan karena kurangnya kesadaran dari para pemudik terhadap sampah mereka juga fasilitas tempat sampah yang disediakan oleh pihak pengelola rest area pun dirasa kurang cukup memadai.Karena itu, dia menyarankan agar para pengelola rest area memperbanyak tempat sampah dan petugas kebersihan.Bila tak ada, para pemudik diimbau agar menyimpan sampahnya di dalam mobil lalu membawanya sampai menemukan tempat sampah.Marilah kita budayakan bersama sama membuang sampah pada tempatnya.

Sampah berserakan di salah satu rest area Tol Cipali (dok.Dewi-Semarang)

Begitu juga saat perjalanan arus balik pada Senin (20/7), Mas Pras beserta keluarganya meninggalkan Yogyakarta untuk kembali ke Bekasi.Berangkat sejak jam 15.00 WIB dari Yogyakarta sampai di Bekasi hari Selasa (22/7) sekitar jam 20.00 WIB.Saat arus balik ini,jalur tol Cipali sudah menunjukkan peningkatan volume kendaraan.Lagi-lagi kurangnya persiapan petugas pintu tol menjadi salah satu yang membuat antrean panjang terulang kembali.
"Mungkin karena masih baru,kami keluar tol Cipali dengan waktu sekitar 3-4 jam,itupun masih dipotong dengan berhenti di rest area sebanyak 2 kali dan kami percaya mudik tahun depan semuanya akan lebih cepat dan teratur," papar Mas Pras melalui sambungan telepon mengabarkan kepada saya ketika telah sampai di Bekasi.

Secara keseluruhan,Mas Pras merasa puas dengan adanya Tol Cipali ini,kejenuhan serta kemacetan berjam jam yang selalu menghantui di sepanjang jalur Pantura Jawa Barat disetiap musim mudik Lebaran di tahun ini sudah tidak ditemuinya lagi.Apalagi layanan pendukung yang disediakan oleh pihak pengelola jalan tol Cipali sudah memadai seperti melengkapi berbagai rambu lalu lintas, marka jalan,rambu petunjuk dan pagar pembatas (guardraill) di beberapa lokasi.Untuk penerangan jalan juga sudah dipasang terutama di beberapa persimpangan serta pemasangan rambu pengarah di lokasi yang belum tersedia lampu penerangannya.Perjalanan melintasi tol Cipali semakin nyaman setelah mengetahui adanya mobil Patroli Jalan Raya (PJR) yang kerap melintas memantau kondisi lalu lintas.

Antrean kendaraan memanjang saat arus balik di pintu Tol Palimanan,

Kabupaten Cirebon (dok.kompas.com)

Apa yang dikeluhkan oleh Mas Pras serta pengguna lainnya yang disampaikan baik melalui jejaring sosial maupun berita di media online sewaktu menjajal Tol Cipali di musim mudik Lebaran tahun ini ditanggapi oleh PT Lintas Marga Sedaya (LMS) selaku pengelola jalan tol Cikopo-Palimanan terutama terkait kondisi arus lalu lintas serta metode transaksi pembayarannya.Mengutip keterangan dari Wakil Direktur Utama PT LMS,Hudaya Arryanto yang dimuat di Detikcom,beliau mengatakan bahwa memasuki masa arus balik pada tanggal 21/7 serta tanggal 26/7,pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah.

Pertama, PT LMS akan memprioritaskan kendaraan arus balik yang menuju arah Jakarta,baik yang hendak keluar tol Cipali di gerbang Cikopo maupun yang masuk di Gerbang Palimanan.
"Tentunya harus ada skala prioritas yang diambil.Mengingat bahwa saat ini sudah memasuki masa arus balik, maka prioritas kami adalah memperlancar kendaraan arus balik khususnya di gerbang masuk Palimanan dan gerbang keluar Cikopo.Di kedua gerbang itu akan dibuka lebih banyak gardu arah Jakarta dan mengurangi jumlah gardu arah Cirebon," kata Hudaya dalam keterangan tertulisnya.

Kedua,PT LMS akan mengerahkan petugas tambahan di gardu tol Cipali yang dibantu oleh petugas jemput bola untuk melakukan penukaran uang kecil untuk mempercepat layanan di gerbang tol.
"Untuk lebih mempercepat waktu transaksi, kami menghimbau para pengendara untuk menyiapkan uang pas dan kartu tol-nya sebelum memasuki gerbang tol," kata Hudaya.

Ketiga,PT LMS telah menyiapkan rencana rekayasa lalu lintas dengan mengalihkan arus kendaraan untuk mengantisipasi apabila terjadi kepadatan lalu lintas menjelang Gerbang Cikopo.
"Bila antrean kendaraan dari arah Palimanan yang hendak keluar melalui gerbang tol Cikopo sudah panjang, maka arus akan dialihkan keluar melalui Gerbang Tol Kalijati di KM 98. Dari Kalijati kendaraan dapat mengikuti jalan nasional Subang-Sadang lalu masuk tol Purbaleunyi dan tol Cikampek menuju Jakarta," sambung Hudaya.

Selain itu,PT LMS selaku pengelola jalan Tol Cipali juga menyiapkan berbagai sarana layanan lalu lintas yang stand by selama 24 jam seperti mobil derek dengan kapasitas bervariasi,mobil ambulance,mobil rescue,mobil pembersih TKP dan mobil PJR.Tak lupa PT LMS juga menjalin kerjasama dengan berbagai rumah sakit yang berada di 5 kabupaten yang dilintasi Tol Cipali ini.

Karakteristik Tol Cipali

Pembangunan tol Cipali ini dilakukan oleh Badan Usaha Jalan Tol PT Lintas Marga Sedaya dengan pemegang saham utama Plus Expressways Berhard sebesar 55 % dan saham 45 % sisanya dipegang oleh PT.Bhaskara Utama Sedaya dengan masa konsesi selama 35 tahun.Menurut keterangan dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono,jalan tol Cipali ini dibiayai dengan skema private publik partnership kerjasama pemerintah dan swasta yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas jaringan jalan serta mendorong pengembangan kawasan pendukung di wilayah Jawa Barat dengan menghabiskan biaya investasi sebesar Rp 13.779 Trilyun.Guna mensosialisasikan penggunaan jalan tol Cipali tersebut kepada masyarakat luas,sejak tanggal 13 Juni 2015 hingga 7 hari kemudian,jalan tol Cipali ini dibuka untuk umum tanpa tarif dan khusus diperuntukkan bagi kendaraan golongan 1.

Selanjutnya untuk meringankan beban masyarakat dalam melakukan aktivitas mudik pulang kampung,Presiden Joko Widodo pun menginstruksikan kepada seluruh pengelola ruas jalan tol yang ada untuk memberikan diskon Hari Raya Idul Fitri sebesar 25-35 % termasuk di ruas jalan Tol Cipali ini.Intruksi Presiden tersebut ditindak lanjuti dengan Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nomor KU.09.01-Mn/450 yang menjelaskan bahwa diskon tarif tol berlaku pada tanggal 7 Juli 2015 hingga 22 Juli 2015 pukul 00.00 WIB.Tarif tol Cipali untuk jarak terjauh bagi kendaraan golongan 1 adalah Rp 96 ribu,selama masa mudik Lebaran kemarin didiskon menjadi Rp 72 ribu.

Rute menuju ke Gerbang Tol Cipali dari arah barat tersambung dengan ruas Tol Cikampek.Setelah melewati gerbang tol Cikampek di KM 73,ada jalan lurus menuju ke gerbang tol Cikopo di KM 77. Papan informasi soal pintu tol Cikopo ini sudah mulai terlihat sejak di KM 71 Tol Cikampek.Ada 6 pintu tol di Gerbang Cikopo dengan 5 pintu cadangan disisi kiri bila arus lalu lintas melonjak naik. Tol Cipali ini mempunyai 2 lajur jalan utama dengan lebar setiap lajurnya 5-7 meter dan 1 lajur cadangan yang sedang dipersiapkan untuk tahap berikutnya.Untuk rute selepas dari gerbang tol Palimanan,kita dapat menuju ke Cirebon,Jatibarang maupun Indramayu dengan mengambil jalan disebelah kiri setelah pintu tol Palimanan.Selain itu kita juga bisa melanjutkan perjalanan ke Jawa Tengah melalui Tol Palikanci hingga Tol Pejagan di Brebes.Setelah keluar di Pejagan,kita bisa melalui jalur alternatif proyek tol Pejagan-Pemalang dan keluar di Banjarsari,Brebes Timur.

Karakteristik kondisi jalan tol Cipali ini berbeda dengan jalan tol lainnya.Bila kebanyakan jalan tol yang ada menggunakan perkerasan aspal hotmix,Tol Cipali menggabungkan perkerasan beton dan perkerasan aspal hotmix di kedua lajurnya.Perbedaan perlakuan perkerasan tersebut dilakukan untuk menyesuaikan dengan karakteristik kontur tanah yang dilewati Tol Cipali.Kondisi jalan sejak KM 77 (gerbang Tol Cikopo) hingga KM 110 menggunakan perkerasan beton dilanjutkan dari KM 110 hingga KM 160 menggunakan perkerasan aspal hotmix dan terakhir dari KM 160 hingga KM 188 (gerbang tol Palimanan) menggunakan perkerasan beton kembali.

Diluar gerbang tol utama Cikopo dan Palimanan,di sepanjang jalur Tol Cipali ini terdapat 5 pintu tol tambahan yaitu
1) Pintu Tol Kalijati di KM 98,arah yang menuju ke Kalijati,Purwadadi dan Sukamandi
2) Pintu Tol Subang di KM 110,arah yang menuju ke Subang,Pamanukan,Lembang dan Bandung
3) Pintu Tol Cikedung di KM138,arah yang menuju ke Cikedung,Sukamarang dan Sumedang
4) Pintu Tol Kertajati di KM159,arah yang menuju ke Kertajati,Majalengka dan dan Sumedang
5) Pintu Tol Sumberjaya di KM175,arah yang menuju ke Sumberjaya,Jatiwangi dan Majalengka.

Untuk menambah kenyamanan bagi para pemudik selama melintasi Tol Cipali,pihak pengelola Tol Cipali telah menyediakan 8 lokasi tempat peristirahatan (rest area) yang terbagi masing masing 4 lokasi di lajur menuju Palimanan dan 4 lokasi menuju ke Cikopo.Rest Area tersebut adalah

  • Arah Cikopo -Palimanan
    1) Rest Area KM 86 dengan fasilitas toilet,mushala,warung makan dan sebuah minimarket yang sudah bersiap untuk buka.Papan informasi keberadaan rest area ini baru terlihat 1 km sebelum lokasi rest area berada.
    2) Rest Area KM 102 dengan fasilitas SPBU yang sudah beroperasi dengan 8 titik pengisian bahan bakar,toilet,minimarket dan mushala.Area tempat makan cukup besar yang terdiri dari 10 kedai makan dan 2 restoran cepat saji.Sayangnya papan informasi keberadaan rest area ini masih minim.Bila pengendara ingin berisitrahat sejenak, sebaiknya bersiap sejak KM 98 dekat pintu tol keluar Kalijati.
    3) Rest Area KM 130 dengan fasilitas toilet dan mushala saja.Keberadaan kedai makan masih sangat minim.
    4) Rest Area KM 166 dengan fasilitas SPBU yang sudah beroperasi,toilet,kedai makan serta mushala.
  • Arah Palimanan - Cikopo
    1) Rest Area KM 164 dengan fasilitas restoran,masjid,toilet dengan 11 pintu dan SPBU.
    2) Rest Area Km 130 dengan fasilitas restoran,mushala dan toilet.Karena tempat parkirnya lebih sempit,hal ini menjadi perhatian bagi pengendara yang ingin beristirahat sejenak di rest area ini.
    3) Rest Area KM 101 dengan fasilitas restoran,masjid,toilet dan SPBU.
    4) Rest Area KM 86 dengan fasilitas restoran,mushola dan toilet.Di rest area ini tempat parkirnya juga lebih sempit dibanding dengan rest area lainnya.

Untuk menjaga keselamatan bersama selama melintas di Tol Cipali,pihak pengelola menghimbau kepada semua pengendara untuk selalu menjaga jarak aman berkendara dan tidak melebihi batas maksimum kecepatan yaitu 100km/jam.Selain itu pengemudi juga dihimbau untuk tetap mengutamakan keselamatan dan menjaga kondisi fisik dan kendaraan sebelum dan selama melintas di tol Cipali ini.Bila pengemudi merasa lelah dan mengantuk,sebaiknya beristirahat di Rest Area yang tersedia sepanjang jalan tol Cipali.Jangan sampai mengalami kecelakaan hanya karena memaksakan diri mengemudi dalam kondisi mengantuk.Apalagi kondisi jalan Tol Cipali ini yang panjang dan mulus sehingga cepat membuat ngantuk bagi pengemudi.

Semenjak dibuka pada tanggal 13 Juni 2015 hingga tanggal 7 Juli 2015,telah terjadi 52 kasus kecelakaan di Tol Cipali dengan jumlah korban 12 orang meninggal dunia,12 orang luka berat dan 48 orang luka ringan.Berita terbaru kasus kecelakaan yang merenggut banyak korban jiwa adalah
tabrakan antara bus penumpang PO Setia Negara dengan Toyota Innova yang terjadi di KM 166.6 di jalur A pada Jumat (24/7) malam sekitar pukul 23.15 WIB. 7 orang dilaporkan tewas seketika dan 1 kritis dalam insiden nahas tersebut yang kesemua korbannya merupakan penumpang Toyota Innova.

Menurut keterangan Kabid Humas Polda Jawa Barat,Kombes Pol Sulistyo Pudjo Hartono seperti dilansir di Detikcom,beliau menjelaskan mobil Innova bernopol B 1805 EKX itu dikemudian oleh Tri Wahyono (34), warga Jalan Mawar no 64 Rt 10 Rw 002, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur membawa 8 orang penumpang.Datang dari arah Cirebon menuju Cikopo.Di TKP hilang kendali ke kanan jalan hingga menabrak guardraill dan menyeberang parit memasuki jalur jalan berlawanan. Dari arah berlawanan datang bus Setia Negara nopol E 7607 YC yang dikemudikan Enco (58) warga Desa Manis Kidul, Rt 02 Rw 06, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.Tabrakan pun tak dapat dihindarkan,"jelas Sulistyo.

Untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan di Tol Cipali,sebaiknya para pengemudi berhati hati menjelang KM 151.Jalan mulus yang kemudian berkelok dapat membahayakan bagi pengemudi yang kurang awas.Selain itu memasuki KM 160 tekstur beton yang menjadi bahan perkerasan jalan di ruas tersebut membuat kendaraan agak terguncang ketika dipacu dalam kecepaan tinggi. Dilokasi rawan kecelakaan tersebut disarankan untuk menurunkan kecepatan berkendara hingga 80km/jam.Yang patut juga diwaspadai lainnya terutama bila melintas di malam hari adalah masih adanya hewan liar yang menyeberang jalan tol Cipali ini.

Sementara itu untuk menekan terjadinya kecelakaan di ruas tol terpanjang di Indonesia ini,Kepala Korlantas Mabes Polri Irjen Condro Kirono telah merekomendasikan untuk dipasang pipa pengejut (speed trap) di ruas tol Cipali ini di titik-titik tertentu yang memang rawan terjadinya kecelakaan lalu lintas.

Perubahan Perilaku dan Tantangan Industri Otomotif Nasional

Terkait dengan banyaknya kasus kecelakaan yang terjadi di ruas tol Cipali sampai saat ini,yang sebagian besar disebabkan karena faktor human error.Walaupun masih dibayangi dengan kondisi macet panjang di pintu gerbang tol namun tetap ada tata tertib yang harus diperhatikan bagi pengguna jalan tol.Ketika macet terurai bukan berarti fungsi jalan tol berganti menjadi arena balapan.Ada 6 poin dasar yang berlaku secara umum,namun wajib diperhatikan pengendara terutama ketika melintas di jalan tol seperti yang disampaikan oleh Marcell Kurniawan,Training Director Real Driving Centre yang dikutip dari Kompas Otomotif,yaitu

1) Penggunaan Sabuk pengaman
Menggunakan sabuk pengaman setiap berkendara adalah kewajiban dan kebiasaan sehat. Fitur standar mobil ini mirip petugas keamanan "Ring Satu", sebab posisinya berada paling dekat dengan penumpang.
2) Gangguan mengemudi
Salah satu dampak negatif perkembangan teknologi komunikasi dan sosial media adalah hampir semua aktivitas bisa dilakukan di mana dan kapan saja.Namun bila dilakukan saat berada di balik kemudi,dipastikan bakal mengurangi respon terhadap kondisi perjalanan. Tentunya bisa menimbulkan potensi kecelakaan.Jadi jangan sekali kali menggunakan handphone untuk menerima,memanggil atau sekedar mengetik pesan singkat ketika sedang mengemudi.
3) Mentaati peraturan lalulintas
Aksi "nakal" pengendara paling kerap ditemui di jalan tol.Hampir sebagian besar pengendara di jalur bebas hambatan ini mengabaikan ketentuan kecepatan maksimal yang diperbolehkan,untuk tol dalam kota 80 km/jam sedangkan tol luar kota 100 km/jam.
4) Tidak berada di area Blind spot
5) Jangan memposisikan mobil kita di area tak terlihat (blind spot) mobil didepan, artinya mobil kita berada di lokasi yang tidak bisa dilihat lewat spion mobil depan.Saat ingin mendahului,jangan terlalu lama berada di belakang mobil depan,selalu berikan kode berupa sinyal lampu jauh atau klakson sebelum melakukan.
6) Bersikaplah positif di jalan raya
Artinya pengemudi harus menjaga emosi, tidak terpancing untuk ikut ugal-ugalan bila ada mobil lain yang agresif. Anggap saja pengemudi tersebut memang sedang terburu-buru karena ada urusan mendadak misalnya sedang mengantar ibu yang ingin melahirkan.
7) Stop tailgaiting (mengekor)
Satu hal yang bisa membuat pengendara lain kesal yaitu saat kita secara terus-terusan menempel dari belakang.Hal ini sangat berbahaya karena kita tidak selalu tahu apa yang akan dilakukan mobil di depan.Resiko terjadinya tabrakan lebih besar apalagi bila hanya mengandalkan reaksi kita yang ada dibelakang.

Selain perubahan perilaku bagi pengemudi yang melintas di jalan tol,keberadaan Tol Cipali ini juga menjadi tantangan bagi industri otomotif nasional dalam memproduksi kendaraan yang lebih nyaman dan lebih aman bagi penumpangnya.Selama ini para produsen otomotif nasional berlomba lomba memproduksi kendaraan yang hemat bahan bakar dengan daya tampung penumpang lebih banyak serta dibanderol dengan harga yang bersahabat.Faktor keselamatan penumpangnya sepertinya belum disentuh secara maksimal.Berbagai faktor kesalahan pengemudi yang menjadi penyebab terjadinya kecelakaan seharusnya bisa dieliminir dengan bantuan fitur teknologi keselamatan berkendara.Terkait hal ini saya jadi teringat dengan sebuah tayangan film edukasi Laptop Si Unyil di sebuah stasiun TV swasta yang mengupas tentang fitur teknologi keselamatan kendaraan roda empat produksi negara Jerman.Fitur teknologi tersebut adalah

1) Teknologi Land Assist,yaitu teknologi yang dapat membantu pengemudi untuk tetap berada pada jalur berkendara sehingga terhindar dari resiko kecelakaan.Sensor tersebut terpasang pada kamera yang terletak pada spion atas untuk memonitor marka jalan.Jika pengemudi menyimpang dari jalur bisa diarahkan kembali.Sensor tersebut juga dapat dimatikan jika ingin mendahului kendaraan lain.
2) Teknologi Cruise Control,teknologi yang memberikan keamanan dan kenyamanan dalam berkendara dengan teknologi pengontrol jarak aman berkendara secara otomatis.Sistem sensornya diletakkan di depan mobil dan tanpa kendali manusia.Sensor akan mengukur jarak mobil di depan seketika dan mempertahankan jarak aman.Saat tidak ada mobil didepan,mobil secara otomatis akan menyesuaikan kecepatan dan mempertahankan kestabilannya.
3) Teknologi Fatique Detection Function akan bekerja saat pengemudi menjalankan mobil. Sistem mampu mendeteksi pengemudi saat kelelahan berkendara dengan peringatan berupa gambar pada panel instrumen berupa sebuah cangkir dan suara.Selama perjalanan sistem akan memantau dan mengevaluasi sudut pengemudi dan penggunaan pedal gas.Jika terdeteksi ada penyimpangan maka sistem akan mengeluarkan peringatan.Sistem juga akan memberikan peringatan kepada pengemudi yang mulai kehilangan konsentrasi akibat terlalu lama berkendara atau kelelahan.

Dengan gabungan antara perubahan perilaku berkendara serta adanya fasilitas fitur teknologi keselamatan yang ditanamkan di setiap kendaraan bisa mengurangi angka kecelakaan terutama di jalan tol yang diakibatkan karena human error tersebut.Sudah saatnya industri otomotif nasional menempatkan fitur teknologi keselamatan penumpangnya sebagai prioritas utama dalam pengembangan produknya serta memasarkan hasil produksinya.

Nah,keberadaan tol Cipali ini terbukti telah menjadi primadona jalur mudik dan balik tahun 2015 yang bisa memangkas waktu perjalanan,memperpendek jarak tempuh dan menghemat biaya bahan bakar bagi pengendara.Tol Cipali juga telah sukses memecah dan mengurai kemacetan yang biasanya terjadi di jalur Pantura Jawa Barat.Saatnya kita sebagai pengendara untuk selalu berhati hati serta mengutamakan keselamatan sebagai prioritas utama dalam berkendara di jalan tol.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun