Mohon tunggu...
Dwi Suparno
Dwi Suparno Mohon Tunggu... Administrasi - Pejuang Receh

Kuli pabri..Bisa ditemui di nfkaafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Indahnya Cetho, Dieng serta Tari Legong Bali

5 November 2014   14:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:35 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sajian Mie ongklok (dok.pri)

Tidak menyesal kami makan mie Ongklok ini. Sempat merasa aneh dengan penyajiannya yang menggunakan sate ayam dan sambal kacang, tapi ternyata rasanya enak banget. Mie ongklok ini terdiri dari mie telur yang direbus dalam kuah berbumbu, tapi disajikan tanpa kuah, lalu diberi ajuran kanji. Kanji ini sudah diperlakukan sedemikian rupa hingga penampakannya jadi seperti lendir, tapi tenang saja enak kok dimakan, jadi jangan jijik dulu. Setelah itu penyajiannya masih ditambah bawang goreng dan irisan daun kucai. Mie Ongklok ini makin enak dimakan bareng sate ayam, hmmm.. enak banget, satu porsi gak akan cukup....

Jam sudah menunjukan pukul 16.00 WIB ketika saya dan rombongan meninggalkan komplek Candi Arjuna.Masih ada waktu sedikit,mobil diarahkan menuju ke arah Kawah Sikidang.Walaupun awal mulanya tidak ada niat mau menuju ke sana karena menurut penjaga warung di parkiran Komplek Candi Arjuna di sekitar kawah Sikidang bau belerang sangat menyengat.Disarankan untuk memakai masker.Padahal dalam rombongan ada 2 balita,tentu untuk memakai masker belum pada mau.

Akhirnya saya dan rombongan hanya mampir sejenak di parkiran Kawah Sikidang.Tidak mendekat sampai ke bibir kawah yang terlihat mengepul mengeluarkan asap putih membumbung di kejauhan.

Di kejauhan terlihat asap putih berbau belerang dari Kawah Sikidng (dok.pri)

Di kejauhan terlihat asap putih membumbung tinggi dari sumur geothermal (dok.pri)

Jam 5 sore lebih,saya dan rombongan meninggalkan kawah Sikidang dan melanjutkan perjalanan pulang ke Yogya.Rute menuju ke Yogya melalui rute yang "seharusnya" kami lalui waktu berangkat.Bagi yang ingin ke Dieng berombongan disarankan memakai kendaraan bus kecil,karena kondisi jalan lumayan sempit yang tidak dapat dilalui bus besar.Pemandangan di jalur menuju ke Dieng juga sayang kalau dilewatkan begitu saja.Selain itu bagi yang ingin menginap,tersedia banyak model penginapan disepanjang jalan menuju ke kawasan wisata Dieng.Dengan pilihan harga yang cukup terjangkau di kantong kita.

Menikmati kemegahan candi dan keindahan alam dataran tinggi Dieng yang tidak kalah dengan Candi Cetho di lereng Gunung Lawu membuktikan keahlian dan kehebatan teknologi masyarakat jaman dulu dalam membangun suatu komunitas di suatu tempat yang memang memiliki potensi untuk menjadi saksi kemajuan peradabannya.Sekali lagi hanya ada di Indonesia....

Menikmati Indahnya Tari Legong di Bali.

Tidak lengkap rasanya menelusuri berbagai peninggalan candi beragama HIndu di tanah Jawa tanpa melihat langsung kehidupan nyata para penganut agama Hindu di Pulau Bali.Alhamdulillah pada tanggal 10 Oktober 2014 kemarin,saya dan 9 teman-teman kompasianer lainnya berkesempatan mengunjungi Pulau Bali.Saya absen dulu pesertanya,ada Pak Syukri yang jauh dari Aceh,Pak Fadli,Mas Dzulfikar,Mas Ical,Mas Rizki,Mas Fandi,Mas Hendra,sama Mb Arifah serta ditemani Mb Nurhasah dan perwakilan dari Pertamina.Salah satu agenda acara yang sepertinya "mendadak",diluar jadwal resmi adalah mengunjungi Puri Agung di Peliatan,Ubud,Gianyar Bali.

Setelah lelah mendayung perahu di Sungai Ayung serta men"charge" kembali kekuatan tubuh di resto Bebek Bengil, saya dan rombongan dengan ditemani pemandu kita yang cantik,Mb Asri,diarahkan menuju kesalah satu situs budaya yang masih terjaga hingga saat ini.Puri Agung namanya.Mungkin kita mengira antara puri dan pura adalah sama.Ternyata Puri ini berbeda dengan Pura,Puri kalau di Bali dikhususkan sebagai tempat tinggal kalangan Raja dan Bangsawan, mungkin kalau di Jawa namanya Kraton.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun