Mohon tunggu...
Dwi Suparno
Dwi Suparno Mohon Tunggu... Administrasi - Pejuang Receh

Kuli pabri..Bisa ditemui di nfkaafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Indahnya Cetho, Dieng serta Tari Legong Bali

5 November 2014   14:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:35 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nah,Candi Dieng ini sebenarnya sebuah komplek candi yang terdiri dari 3 kelompok candi serta sebuah candi yang berdiri sendiri. Yaitu komplek Candi Gatotkaca,komplek Candi Arjuna,komplek Candi Dwarawati serta Candi Bima yang berdiri sendiri.

Secara keseluruhan Candi Dieng menempati areal seluas 1,9 x 0.8 km2.Sejarah berdirinya Candi Dieng sampai saat ini tidak jelas kapan waktunya.Hanya ada satu prasasti yang ditemukan di kawasan itu yang memiliki angka tahun 808 M.

Karena terbatasnya waktu,saya dan rombongan hanya mengunjungi komplek Candi Arjuna saja. Selepas dari tempat parkir mobil,kami segera menuju ke komplek Candi Arjuna yang terletak di sebuah dataran yang lebih rendah dari tempat parkir mobil kami.Untuk tiketnya,kita hanya menyerahkan tiket "terusan" yang kita dapatkan waktu di pintu masuk kawasan wisata Dieng.Setelah menuruni anak tangga yang lumayan membuat kaki pegal juga,saya dan rombongan menyusuri jalanan berkonblok menuju ke komplek Candi Arjuna.

Rombongan trip ke Komplek Candi Arjuna (ki-ka)Mas Andri,Penulis,Mas Adhi,Mas Ganjar (posisi berdiri) Duduk = Istri mas Andri,Istri Penulis dan Istrinya Mas Ganjar (posisi duduk) (dok.pri)

Ada 5 bangunan candi di komplek Candi Arjuna ini yaitu Candi Arjuna,Candi Semar,Candi Puntadewa,Candi Sembadra dan candi Srikandi.Letak candi Arjuna berada di ujung selatan dan menghadap ke arah barat.Candi Arjuna ini merupakan candi yang masih utuh dan lengkap dibanding candi candi lainnya di komplek Candi Arjuna ini.Di depan Candi Arjuna ini terdapat Candi Semar.Letak Candi Semar ini memang sedikit "nyleneh" karena letaknya menantang matahari terbit,serta tidak dalam satu deret dengan candi lainnya.Mungkin dulunya Candi Semar ini berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan alat-alat serta perlengkapan peribadahan.

Sewaktu saya dan rombongan berkunjung ke Candi Arjuna,ada sekelompok orang berjumlah 5 orang yang memakai kostum rampok yakso serta 1 orang berkostum hanoman putih.Cukup dengan membayar 10 rb untuk 3 kali sesi pemotretan,kita bisa berpose bersama dengan para warang-warang tersebut.Dan hanya di komplek Candi Arjuna ini daerah operasi dari para warang-warang tersebut.

Kapan lagi bisa berpose dengan Hanoman,si Kethek Putih ini,hanya ada di Dieng lho.

Bersama para warang-warang di depan Candi Arjuna (dok.pri)

Sebelah utaranya Candi Arjuna adalah candi Srikandi.Diantara candi candi lainnya hanya di Candi Srikandi ini relief Tri Murti dapat ditemukan.Relief dewa Wisnu terpahat di bagian utara sisi candi, di sisi selatan tergambar relief Dewa Brahma dan relief Dewa Siwa terlihat di sisi bagian timur Candi Srikandi.Disebelah Candi Srikandi berdiri candi Sembadra yang memiliki ukuran paling kecil dibanding ukuran candi candi lainnya.Dan candi ujung utara sendiri adalah Candi Puntadewa,candi yang terlihat paling ramping karena berdiri diatas batu setinggi 2.5 meter dengan ukuran 4.4x4.4 meter.Ada keistimewaan bagi penduduk Dieng yang selalu dilaksanakan di Candi Puntadewa ini,yaitu upacara buang sial bagi anak anak Dieng berambut Gimbal.Biasanya upacar besar seperti Dieng Culture Festival pun dilaksanakan di depan Candi Puntadewa ini.Sayangnya saya dan rombongan kelewatan dengan tradisi besar penduduk Dieng tersebut.Upacara tersebut sudah dilaksanakan 1 minggu sebelumnya.

Sebenarnya masih ada komplek Candi lagi yang berdekatan dengan komplek Candi Arjuna ini yaitu Candi Gatotkaca. Letaknya hanya ditepi jalan raya dan berada di dataran lebih tinggi dibanding komplek Candi Arjuna.Ada lagi komplek Candi yang menyendiri di atas bukit yaitu Candi Bima.Nah,Candi Bima ini merupakan candi terbesar yang ditemukan di Dieng.Dulunya Candi Bima digunakan untuk upacara Pradiksina yaitu mengelilingi candi Siwa searah putaran jarum jam sebanyak tiga kali putaran dengan melakukan Kirab Mendhak Tirta.Entah sekarang masih digunakan untuk upacara tersebut atau tidak,tiada keterangan pasti.

Lelah menelusuri kemegahan dan eksotisme komplek Candi Arjuna,jangan lupa mencoba menikmati kuliner khas Dieng yang rasanya mak yuss,mie Ongklok namanya.Di parkiran depan pintu masuk komplek Candi Arjuna bertebaran warung warung yang menjual mie Ongklok ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun