Mohon tunggu...
Dwi Suparno
Dwi Suparno Mohon Tunggu... Administrasi - Pejuang Receh

Kuli pabri..Bisa ditemui di nfkaafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Mendidik Anak Agar Memiliki Pola Hidup Bersih dan Sehat

24 Desember 2014   21:29 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:32 1110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

activate javascript

Dalam gambar diatas terlihat jelas bahwa setiap hari tubuh kita membutuhkan air sehat sebanyak 2-2.5 Liter atau setara 8-10 gelas.Jumlah kebutuhan ini sudah termasuk asupan dari air minum dan makanan.Di kebiasaan keluarga saya saat ini untuk mendapatkan air minum yang sehat sumbernya berasal dari air sumur kemudian cara pengolahannya dengan cara dimasak sampai mendidih selama 10 menit.Ini sebagai upaya agar bakteri yang masih ada didalamnya sudah dipastikan mati.

Pengelolaan sumber air bersih terutama air sumur tidak dapat dilepaskan dari pengelolaan limbah/sampah rumah tangga. Sedapat mungkin limbah/sampah rumah tangga diletakkan jauh dari sumber air sumur.Untuk sampah organik bisa dimanfaatkan sebagai pupuk kompos sedangkan untuk sampah anorganik seperti pecahan kaca diletakkan tersembunyi jauh dari jangkauan anak-anak,untuk sampah plastik pembungkus saat ini pemecahannya hanya saya bakar.Untuk sampah plastik kemasan lebih baik dikumpulkan jadi satu,sehingga bisa digunakan sebagai kerajinan tangan. Kebersihan air minum ini menjadi syarat mutlak menuju ke kehidupan yang bersih dan sehat.

Metode Pengajaran Pola Hidup Sehat

Saat ini mendidik anak-anak seusia SD dibutuhkan kesabaran dan sebisa mungkin orang tua memberi contoh perilaku. Tidak bisa hanya memerintah saja tanpa ada tuntunan dan panutan dari orang tua.Untuk mengajarkan pentingnya memiliki pola hidup sehat kepada anak-anak yang meliputi 3 pilar dasar yaitu kebiasaan mencuci tangan dengan sabun,menggosok gigi serta mau ikut serta menjaga kebersihan toilet dan kamar mandi,saya menggunakan metode komik bergambar yang saya peroleh dari situs Unilever. Dengan menggunakan bahasa yang sederhana dilengkapi dengan gambar yang menarik sehingga dapat dimengerti anak seusia SD.Pesan serta petunjuknya cepat dimengerti oleh anak saya.

activate javascript



  • Membiasakan mencuci tangan dengan benar.

Tangan adalah media paling cepat dalam menularkan bibit penyakit.Lewat makanan yang kita makan dengan tangan,sewaktu berjabat tangan,memegang barang yang kotor,serta masih banyak lagi lainnya.Awal mulanya memperkenalkan kebiasaan mencuci tangan ini kepada anak saya adalah sewaktu anak sudah bisa buang hajat sendiri.Setelah buang hajatnya selesai kemudian disusul dengan menceboki dan menguyur sendiri closet WC-nya.Setelah itu didesak untuk mencuci tangannya sendiri.Awalnya mencuci tangannya tidak memakai sabun,baru setelah diterangkan resikonya terkena penyakit karena tidak higienisnya tangan,secara perlahan lahan anak saya dengan kesadaran sendiri setiap selesai buang hajat selalu mencuci tangan dengan sabun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun