Mengembangkan minat siswa secara terus menerus belajar sekalipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir.
Memudahkan siswa dalam menguasai konsep yang dipelajari guna memecahkan masalah di dunia nyata.Â
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, model pembelajaran problem based learning dinilai cukup efektif dalam meningkatkan minat membaca peserta didik. Selain itu, model pembelajaran PBL juga cukup efektif dalam meningkatkan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa, jika langkah-langkah pembelajarannya dilaksanakan dengan baik dan terencana. Â Alasan yang paling utama dalam penggunaan model PBL Â ini untuk meningkatkan minat dan kemampuan membaca peserta didik karena sejarah bukan sekedar mengkaji mengenai hapalan, urutan tahun atau tokoh saja melainkan sejarah juga menentut peserta didik untuk dapat mengembangkan berpikir kritis dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Untuk dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritisnya tersebut peserta didik dituntut untuk memiliki berbagai macam informasi, yang dimana informasi-informasi tersebut didapatkan dari berbagai sumber bacaan/literatur.
Bagaimana Langkah-langkah pembelajaran berbasis masalah (PBL) dalam mata pelajaran Sejarah Indonesia?
Implementasi kegiatan literasi dalam model PBL dilakukan dengan :
 Orientasi Siswa pada masalah,Â
Guru memberikan bahan ajar pada setiap kelompok belajar yang berisi artikel yang disertai gambar tentang kehidupan Bangsa Indonesia pada masa Demokrasi Terpimpin.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menyampaikan masalah yang akan dibahas kepada siswa
Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran,
Guru membagi  masalah kepada setiap kelompok.
Kegiatan diskusi yang mendorong siswa untuk melakukan kajian literasi.