(Donna L Wong, 2009)
- E. KOMPLIKASI
Komplikasi yang dapat terjadi :
- 1.    Hipovolemi
- 2.    Infeksi pneumokokus
- 3.    Dehidrasi
- 4.    Hilangnya protein dalam urin
- 5.    Venous trombosis
(Suriadi, 2001)
- F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Berdasarkan pemikiran bahwa penyebab SN sangat luas maka anamnesis dan pemeriksaan fisis serta pemeriksaan urin, termasuk pemeriksaan sedimen, perlu dilakukan dengan cermat. Pemeriksaan kadar albumin dalam serum, kolesterol, dan trigliserida juga mambantu penilaian terhadap SN. Anamnesis penggunaan obat, kemungkinan berbagai infeksi, dan riwayat penyakit sistemik klien perlu diperhatikan. Pemeriksaan serologit dan biopsi ginjal sering diperlukan untuk menegakkan diagnosis dan menyingkirkan kemungkinan penyebab GN sekunder. Pemeriksaan serologit sering tidak banyak memberikan informasi dan biayanya mahal. Karena itu sebaiknya pemeriksaan serologit hanya dilakukan berdasarkan indikasi yang kuat (Sudoyo dkk, 2006).
- G. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan yang dapat dilakukan antara lain :
- Diet tinggi protein
- Pembatasan sodium jika anak hipertensi
- Antibiotik untuk mencegah infeksi
- Terapi diuretik sesuai program
- Terapi albumin jika intake oral dan output urin kurang
- Terapi prednison dengan dosis 2 mg/Kg/hari sesuai program
(Suriadi, 2001)
- H. ASUHAN KEPERAWATAN
- a.     Riwayat perawatan
- b.     Pemeriksaan fisik khususnya fokus edema
- c.     Monitor TTV dan deteksi infeksi dini atau hipovolemia
- d.     Status hidrasi
- PENGKAJIAN
- Pantau warna, jumlah, dan frekuensi kehilangan cairan
- Observasi khususnya terhadap kehilangan cairan yang tinggi elektrolit
- Pantau perdarahan
- Identifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap bertambah buruknya dehidrasi
- Tinjau ulang elektrolit, terutama natrium, kalium, klorida, dan kreatinin
(Wilkinson, 2007)
- e.     Monitor hasil laboratorium dan pantau urin setiap hari, adanya protein
- f.     Pengkajian pengetahuan keluarga tentang kondisi dan pengobatan
- a.     Gangguan integritas kulit berhubungan dengan edema dan menurunnya sirkulasi.
- b.     Resiko infeksi berhubungan dengan terapi immunosuppressive dan hilangnya gama globulin.
- c.     Risiko kurangnya volume cairan (intravaskular) berhubungan dengan proteinuria, edema dan efek diuretik.
- d.     Risiko kelebihan volume cairan berhubungan dengan retensi sodium dan air.
- e.     Kecemasan pada anak atau keluarga berhubungan dengan hospitalisasi pada anak.
- a.     Gangguan integritas kulit berhubungan dengan edema dan menurunnya sirkulasi
- DIAGNOSIS KEPERAWATAN
- INTERVENSI
Tujuan dan kriteria hasil :
- Anak tidak memperlihatkan tanda-tanda kerusakan kulit seperti kulit kemerahan, tenderness bila disentuh, dan tidak lecet.
- Klien dapat mempertahankan kulit secara utuh.
- Menunjukkann perilaku atau teknik untuk mencegah kerusakan kulit.