Mohon tunggu...
Jeanny Ivones
Jeanny Ivones Mohon Tunggu... -

saya adalah anak ayah ibu saya...Kuliah di School of Nursing, Faculty of Medicine, Diponegoro University saya punya blog juga di wordpress bisa visit di http://nezfine.wordpress.com email : nesfine@gmail.com, nesfine@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Asuhan Keperawatan Sindrom Nefrotik

4 Desember 2010   13:22 Diperbarui: 4 April 2017   16:45 7506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao


(Donna L Wong, 2009)


  1. E. KOMPLIKASI


Komplikasi yang dapat terjadi :


  1. 1.     Hipovolemi
  2. 2.     Infeksi pneumokokus
  3. 3.     Dehidrasi
  4. 4.     Hilangnya protein dalam urin
  5. 5.     Venous trombosis


(Suriadi, 2001)


  1. F. PEMERIKSAAN PENUNJANG


Berdasarkan pemikiran bahwa penyebab SN sangat luas maka anamnesis dan pemeriksaan fisis serta pemeriksaan urin, termasuk pemeriksaan sedimen, perlu dilakukan dengan cermat. Pemeriksaan kadar albumin dalam serum, kolesterol, dan trigliserida juga mambantu penilaian terhadap SN. Anamnesis penggunaan obat, kemungkinan berbagai infeksi, dan riwayat penyakit sistemik klien perlu diperhatikan. Pemeriksaan serologit dan biopsi ginjal sering diperlukan untuk menegakkan diagnosis dan menyingkirkan kemungkinan penyebab GN sekunder. Pemeriksaan serologit sering tidak banyak memberikan informasi dan biayanya mahal. Karena itu sebaiknya pemeriksaan serologit hanya dilakukan berdasarkan indikasi yang kuat (Sudoyo dkk, 2006).


  1. G. PENATALAKSANAAN


Penatalaksanaan yang dapat dilakukan antara lain :


  1. Diet tinggi protein
  2. Pembatasan sodium jika anak hipertensi
  3. Antibiotik untuk mencegah infeksi
  4. Terapi diuretik sesuai program
  5. Terapi albumin jika intake oral dan output urin kurang
  6. Terapi prednison dengan dosis 2 mg/Kg/hari sesuai program


(Suriadi, 2001)


  1. H. ASUHAN KEPERAWATAN

    1. a.      Riwayat perawatan
    2. b.      Pemeriksaan fisik khususnya fokus edema
    3. c.      Monitor TTV dan deteksi infeksi dini atau hipovolemia
    4. d.      Status hidrasi


  1. PENGKAJIAN

  • Pantau warna, jumlah, dan frekuensi kehilangan cairan
  • Observasi khususnya terhadap kehilangan cairan yang tinggi elektrolit
  • Pantau perdarahan
  • Identifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap bertambah buruknya dehidrasi
  • Tinjau ulang elektrolit, terutama natrium, kalium, klorida, dan kreatinin


(Wilkinson, 2007)


  1. e.      Monitor hasil laboratorium dan pantau urin setiap hari, adanya protein
  2. f.      Pengkajian pengetahuan keluarga tentang kondisi dan pengobatan
  3. a.      Gangguan integritas kulit berhubungan dengan edema dan menurunnya sirkulasi.
  4. b.      Resiko infeksi berhubungan dengan terapi immunosuppressive dan hilangnya gama globulin.
  5. c.      Risiko kurangnya volume cairan (intravaskular) berhubungan dengan proteinuria, edema dan efek diuretik.
  6. d.      Risiko kelebihan volume cairan berhubungan dengan retensi sodium dan air.
  7. e.      Kecemasan pada anak atau keluarga berhubungan dengan hospitalisasi pada anak.
  8. a.      Gangguan integritas kulit berhubungan dengan edema dan menurunnya sirkulasi

  1. DIAGNOSIS KEPERAWATAN

  1. INTERVENSI


Tujuan dan kriteria hasil :


  • Anak tidak memperlihatkan tanda-tanda kerusakan kulit seperti kulit kemerahan, tenderness bila disentuh, dan tidak lecet.
  • Klien dapat mempertahankan kulit secara utuh.
  • Menunjukkann perilaku atau teknik untuk mencegah kerusakan kulit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun