Banyak orang memahami "talqin" sebagai doa atau bacaan yang dibacakan setelah seseorang meninggal dunia, terutama saat ia sudah dikuburkan. Tradisi ini dianggap sebagai pengingat bagi mayit agar mampu menjawab pertanyaan di alam kubur yang diajukan oleh Malaikat Munkar dan Nakir. Namun, pertanyaannya adalah: apakah seseorang yang tidak belajar sejak hidup bisa tiba-tiba mengingat jawaban hanya karena ditalqin setelah mati?
Talqin yang Sebenarnya: Belajar Memahami Tauhid
Talqin berasal dari kata dalam bahasa Arab yang berarti "mengajarkan" atau "memberikan pemahaman." Seharusnya, talqin dilakukan sejak seseorang masih hidup, bukan setelah ia meninggal. Ini sejalan dengan prinsip dasar dalam Islam bahwa menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim, sebagaimana sabda Rasulullah:
"Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim (laki-laki maupun perempuan)." (HR. Ibnu Majah)
Ilmu yang dimaksud tentu bukan sekadar ilmu dunia, tetapi lebih utama adalah ilmu tauhid---ilmu tentang mengenal Allah dengan benar. Sebab, tanpa pemahaman tauhid yang benar, seseorang bisa terjerumus dalam kesyirikan tanpa disadari.
Ketika seseorang meninggal, akalnya sudah tidak berfungsi, dan ia tidak bisa lagi belajar atau memahami sesuatu yang baru. Jika selama hidupnya tidak pernah mempelajari tauhid, bagaimana mungkin ia bisa menjawab pertanyaan alam kubur hanya karena ada orang yang membacakan talqin di atas makamnya?
Persiapan Sebelum Ujian Alam Kubur
Ujian di alam kubur adalah ujian yang sesungguhnya, bukan formalitas. Tiga pertanyaan yang akan diajukan oleh malaikat adalah:
Siapa Tuhanmu?
Apa agamamu?
Siapa nabimu?
Jawaban dari pertanyaan ini bukan sekadar hafalan, tetapi harus datang dari keyakinan yang tertanam di dalam hati dan dipraktikkan dalam kehidupan. Seseorang yang sepanjang hidupnya hanya mengikuti Islam secara lahiriah, tanpa benar-benar memahami tauhid, bisa saja gagal menjawab meskipun ia Muslim sejak lahir.
Al-Qur'an menyatakan bahwa orang-orang yang hatinya tidak teguh dalam tauhid akan kebingungan saat ditanya di alam kubur:
"Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan berbuat apa yang Dia kehendaki." (QS. Ibrahim: 27)
Ayat ini menunjukkan bahwa hanya orang yang beriman dengan benar yang akan mampu menjawab pertanyaan kubur dengan keyakinan yang teguh.
"Matikan Dirimu Sebelum Mati"
Dalam tasawuf, ada konsep spiritual yang disebut dengan "Antal mautu qoblal maut" yang berarti "Matikan dirimu sebelum datang kematian yang sebenarnya."
Ini bukan berarti membunuh diri secara fisik, tetapi membunuh ego dan hawa nafsu yang cenderung membawa manusia kepada kesyirikan dan kesombongan. Nafsu yang sombong bisa membuat seseorang merasa tidak butuh Allah, atau bahkan lebih parah lagi, merasa seperti Tuhan itu sendiri.
Allah memperingatkan dalam Al-Qur'an:
"Apakah engkau telah melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya?" (QS. Al-Furqan: 43)
Maka, sebelum kita benar-benar menghadapi kematian, kita harus "mematikan" ego yang sombong, membersihkan hati dari syirik, dan memastikan bahwa tauhid kita murni hanya kepada Allah.
Kesimpulan: Talqin Harus Dilakukan Saat Hidup
Belajar tauhid adalah kewajiban hidup, bukan sekadar seremoni kematian.
Talqin sejati adalah pemahaman tentang Islam dan tauhid yang harus dipelajari sejak masih hidup.
Jawaban pertanyaan kubur bukan sekadar hafalan, tetapi harus tertanam dalam hati.
Mematikan ego dan hawa nafsu sebelum kematian fisik datang adalah langkah utama menuju tauhid yang murni.
Jangan menunggu hingga meninggal dunia baru "diajari" di atas kubur. Saat itu, semua sudah terlambat. Belajarlah sebelum mati, bukan setelah mati.
Belajarlah selagi masih hidup dan sehat. Jangan tunggu malaikat Munkar Nakir datang dengan pertanyaan soal ujian, sementara kita masih bingung mencari contekan bocoran pertanyaan di alam kubur dan kunci jawabannya.Â
#Talqin #Tauhid #BelajarSebelumMati #AlamKubur #UjianKubur #Makrifatullah #HakikatTauhid #Islam #IlmuAgama #Tasawuf #pertanyaanalamkubur #kajianislam
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI