Mohon tunggu...
Abdul Haris
Abdul Haris Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis otodidak

Pembelajar otodidak yang gemar membaca, suka olahraga jalan kaki, dan bekerja online dari rumah.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Mengenali Ulama Pewaris Nabi (Warasatul Anbiya) yang memiliki keilmuan dan integritas yang benar

2 Februari 2025   11:56 Diperbarui: 2 Februari 2025   11:56 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era digital dan kemajuan media sosial, semakin banyak figur yang mengaku sebagai pemuka agama, menawarkan bimbingan spiritual, dan mengadakan kegiatan keagamaan. Namun, di tengah maraknya dakwah, masyarakat perlu lebih selektif dalam memilih guru agama agar tidak terjebak dalam praktik yang kurang sesuai dengan nilai-nilai Islam.

Islam mengajarkan bahwa para ulama adalah pewaris nabi (warasatul anbiya) yang bertugas menyebarkan ilmu dengan penuh amanah. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memahami ciri-ciri pemuka agama yang memiliki keilmuan dan integritas yang benar.

Siapa Ulama Pewaris Nabi (Warasatul Anbiya)?

Rasulullah ï·º bersabda:

"Sesungguhnya para ulama itu adalah pewaris para nabi. Dan sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dinar atau dirham, tetapi mereka mewariskan ilmu. Maka siapa yang mengambilnya, ia telah mengambil bagian yang banyak." (HR. Abu Dawud & Tirmidzi)

Hadis ini menegaskan bahwa ulama sejati bukanlah mereka yang mengejar keuntungan duniawi, tetapi mereka yang mengabdikan hidupnya untuk menyebarkan ilmu yang benar berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah.

Ciri-Ciri Ulama yang Berintegritas:

Memiliki Keilmuan yang Jelas – Belajar dari guru yang bersanad hingga Rasulullah ﷺ dan memiliki pemahaman yang mendalam terhadap Islam.

Mengajarkan Islam Sesuai Al-Qur’an dan Sunnah – Tidak mencampurkan ajaran Islam dengan hal-hal yang tidak memiliki dasar syariat.

Menjaga Amanah Ilmu – Tidak menggunakan agama sebagai alat untuk kepentingan pribadi, tetapi sebagai jalan dakwah yang penuh tanggung jawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun