Mohon tunggu...
Abdul Haris
Abdul Haris Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis otodidak

Pembelajar otodidak yang gemar membaca, suka olahraga jalan kaki, dan bekerja online dari rumah.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tujuh Keajaiban Dunia : Anugerah Tuhan dari Lahir sampai Mati

2 Februari 2025   05:52 Diperbarui: 2 Februari 2025   05:52 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Bisa Berpikir

Kemampuan berpikir bukan hanya karena adanya otak, tetapi karena ilmu pengetahuan yang diberikan oleh Tuhan. Ia menciptakan manusia dengan akal sebagai alat untuk memahami, menganalisis, dan mengambil keputusan dalam kehidupan. Tanpa akal yang diberkahi-Nya, manusia tidak akan mampu memahami dunia di sekitarnya.

"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya."

(Qaf: 16)

4. Bisa Hidup

Hidup bukan hanya sekadar bernapas dan memiliki nyawa. Kehidupan manusia ada karena Tuhan yang menghidupkannya. Dialah yang memberi manusia kesempatan untuk menjalani hidup, serta menentukan awal dan akhir perjalanan setiap makhluk.

"Bagaimana kamu dapat ingkar kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Dia menghidupkan kamu? Kemudian Dia mematikan kamu, lalu menghidupkan kamu kembali, kemudian kepada-Nya lah kamu dikembalikan."

(Al-Baqarah: 28)

5. Bisa Mendengar

Pendengaran bukan hanya hasil kerja telinga semata, tetapi merupakan karunia dari Tuhan. Ia yang menciptakan sistem pendengaran manusia sehingga kita dapat menangkap suara dan memahami komunikasi. Tanpa izin-Nya, pendengaran manusia tidak akan berfungsi.

"Katakanlah, 'Apakah kamu menyembah selain Allah sesuatu yang tidak dapat mendatangkan manfaat maupun mudarat kepada kamu?' Dan Allah-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun