sumber: http://teknonerdy.blogspot.com/
Jadi karena form factor dan interface yang sama, maka PC atau laptop yang menggunakan HDD SATA Â 2.5 inch sudah pasti bisa diupgrade atau diganti dengan SSD jenis ini. Namun, sayangnya SATA ini memiliki kekurangan dibandingkan SSD lain, yaitu kecepatan R/W hanya sekitar 500MB/s dan membuat SSD jenis ini menjadi salah satu generasi/model yang paling lamban.
sumber: http://teknonerdy.blogspot.com/
Interface m-SATA
m-SATAÂ atau Mini SATA, pada dasarnya ini sama dengan SATA karena konektornya masih juga SATA hanya saja lebih mini. Kenapa bisa mini? Karena hanya saja diambil board kecil dan konektor yang dibutuhkan, sebenarnya ada rahasia mengenai SSD SATA terungkap kemudian, yaitu isi dari SSD SATA 2.5 inch itu hanya membutuhkan space/ruang kecil saja.
Coba perhatikan gambar SSD SATA 2.5 berikut:
sumber: http://teknonerdy.blogspot.com/
Nah, kalau dilihat diatas tentunya kelihatan jelas ada space kosong yang bisa dihilangkan dengan mengoptimalkan design dari SSD itu sendiri. Karena itulah keluar generasi selanjutnya yaitu m-SATA.Â
sumber: http://teknonerdy.blogspot.com/
Terlhat sangat jelas ya perbedaan dari ukuran fisik diantara keduanya. Dengan form factor dan ukuran yang lebih kecil, m-SATA ini sangat membantu untuk laptop yang mempunyai ruang terbatas dan cenderung kecil. Tapi ingat, karena memang masih pakai konektor SATA untuk interfacenya, maka kecepatannya ya masih sama dengan SATA, kisaran 500MB/s.Â
Interface PCIe
PCI-Express, yak benar. Ini adalah konektor yang umumnya digunakan pada laptop dan PC. Konektor ini biasanya digunakan untuk VGA/graphics card atau sound card.
sumber: http://teknonerdy.blogspot.com/
Kenapa ini dipakai untuk SSD?
Ini yang menarik, dengan makin majunya teknologi SSD yang tentu speednya akan makin cepat dan interface SATA dinilai menghambat peningkatan speed ini. SSD tidak bisa mengeluarkan kemampuan tertingginya karena terbatas pada kecepatan maksimum yang bisa dihandle oleh SATA yaitu sekitar 500MB/s. Padahal dengan perkembangan chip memory saat ini, kecepatan yang didukung sudah jauh lebih besar lagi.
Karena itulah kemudian para ahli, peneliti, dan produsen SSD mencari cara bagaimana cara agar SSD bisa ngebut to the max. Pada akhirnya menunjukkan bahwa harus menggunakan interface lain, kemudian pilihan jatuh ke konektor PCIe yang bisa menghandle speed antara 700MB/s sampai 1000MB/s. Itu kenceng banget, kalau dibandingkan HDD atau SSD SATA.
sumber: http://teknonerdy.blogspot.com/
Hanya saja kekurangan dari PCIe ini adalah panas yang tinggi, jadi harus ada
heatsink-nya kalau ngak ya welcome to fire deh. Selain itu karena menggunakan PCIe hanya bisa dipasang secara normal di PC. Walaupun memang laptop juga menggunakan PCIe, tapi karena space yang terbatas di laptop itu udah kepakai semua ngak ada slot PCIe kosong. Sementara PC yang punya banyak slot PCIe masih ada slot yang kosong.
NGFF atau M.2
Lihat Gadget Selengkapnya