Seperti yang telah Anda ketahui, pemerintah Indonesia kini tengah gencar-gencarnya mengampanyekan gerakan Keluarga Berencana "2 Anak Lebih Baik".Â
Selain untuk menekan laju pertumbuhan jumlah penduduk indonesia, gerakan ini juga digadang-gadang dapat meningkatkan kesejahteraaan keluarga. Nah, dari sekian banyak jenis KB yang dapat dicoba, tentunya Anda akrab dengan jenis KB spiral. Yuk, kenali terlebih dahulu efek samping KB spiral lewat penjelasan lengkap berikut ini!
1. Terganggunya siklus menstruasi
Efek samping KB spiral yang pertama adalah terganggunya siklus menstruasi. Ya, banyak wanita yang menggunakan KB spiral kemudian mengeluhkan nyeri berlebih saat menstruasi, atau bertambahnya volume darah yang dikeluarkan. Tenang, keluhan ini akan hilang jika KB spiral dilepas, kok!
2. Gangguan pada uterus
Tahukah Anda, bahwa pemasangan KB spiral terbukti dapat memicu perforasi uterus? Ya, kondisi yang dipicu oleh lepasnya spiral sehingga menusuk dan menyebabkan kebocoran uterus ini harus segera mendapatkan penanganan medis.Â
Mengapa? Karena jika dibiarkan terus berlanjut, kondisi ini dapat membahayakan kesehatan organ reproduksi Anda.
3. Berubahnya kondisi hormonal
Selanjutnya, efek samping KB spiral yang harus Anda ketahui adalah berubahnya kondisi hormonal. Selain membuat Anda rentan mengalami mood swing, perubahan kondisi hormonal juga kerapkali menjadi dalang tumbuhnya jerawat, payudara nyeri, hingga sakit kepala.
4. Spiral lepas
Setidaknya 10% pengguna KB spiral mengeluhkan alat kontrasepsi yang lepas dari posisi semula. Memang, kondisi ini tidak akan membahayakan kesehatan Anda. Namun, jika tidak dipasang kembali, maka Anda harus siap dengan risiko terjadinya pembuahan pasca berhubungan seksual.
5. Radang panggul
Perlu diketahui bahwa dalam beberapa kasus pemasangan KB spiral, tubuh dapat menunjukkan berbagai gejala penolakan -salah satunya adalah timbulnya iritasi atau peradangan pada panggul.Â
Tidak mengherankan, sebab KB spiral pada dasarnya merupakan benda asing yang bisa saja tidak cocok dengan antibodi seseorang. Jadi, sebelum memutuskan untuk memasang alat KB yang satu ini, ada baiknya Anda mengonsultasikan dulu kondisi kesehatan ke dokter atau rumah sakit terdekat.
6. Kehamilan ektopik
Seperti yang telah Anda ketahui, kehamilan ektopik merupakan kondisi di mana janin tumbuh di luar kandungan. Eits, siapa sangka kalau kondisi ini ternyata dapat dipicu oleh pemasangan KB spiral. Karenanya, jangan gegabah dalam memutuskan jenis KB yang akan Anda gunakan, ya!
7. Kista
Terakhir, efek samping KB spiral yang harus diketahui adalah meningkatnya risiko Anda terkena kista ovarium. Faktanya, pennggunaan KB spiral hormonal dapat merangsang pertumbuhan kista. Meskipun sel tumor jinak ini akan hilang dengan sendirinya; namun, tidak jarang penderita akan mengeluhkan sensasi tidak nyaman pada organ ovarium.
Nah, itu tadi beberapa efek samping KB spiral yang harus Anda ketahui. Semoga penjelasan ini dapat membuat Anda lebih bijak dalam memilih alat KB, ya! Semoga bermanfaat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H