Memang, sejak pertama kali vaksin ini dikomersilkan dan digunakan pada negara-negara endemik dengue, telah ada beberapa kasus yang muncul ke permukaan. Pada imunisasi pertama yang diadakan di Filipina, dilaporkan adanya 518 kasus turunan-pasca-imunisasi, di mana 21 di antaranya bersifat serius, dan 2 di antaranya berupa kematian. Meski begitu, pemerintah Filipina tetap berkomitmen untuk melanjutkan pemakaian vaksin ini, demi memerangi DBD yang terus menjangkiti negaranya.
Tentu saja adanya efek samping memang membuat Anda sedikit ketar-ketir untuk memberikan vaksin ini pada anak. Namun, dengan rekomendasi aman dari WHO, tidak ada salahnya masyarakat Indonesia mulai percaya dengan efektifitas dari Dengvaxia, bukan? Semoga informasi mengenai vaksin komplit penangkan DBD ini bermanfaat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H